Studi Kestabilan Frekuensi Sistem Kelistrikan pada Pabrik PT. Semen Tonasa Setelah On-Grid Dengan PLN

Penulis

  • Sri Mawar Said Universitas Hasanuddin
  • Indar Chaerah Gunadin Universitas Hasanuddin
  • Fatimah Az-zahra Universitas Hasanuddin

Kata Kunci:

PT. Semen Tonasa, Kestabilan Frekuensi, starting motor, Lepasnya motor

Abstrak

PT. Semen Tonasa telah beralih untuk mendapatkan suplai penuh dari PLN sejak tahun 2021 hingga saat ini. Disisi lain, sebagai produsen semen terbesar di Indonesia timur, PT. Semen Tonasa memiliki beban-beban motor yang akan mempengaruhi stabilitas frekuensi pada saat dihubungkan ke sistem. Oleh karena itu, dilakukan simulasi kestabilan frekuensi menggunakan software untuk melihat bagaimana respon frekuensi sistem pada saat starting dan lepasnya motor berkapasitas besar. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data sistem kelistrikan PT. Semen Tonasa, dan sistem Sulbagsel di kantor UIKL Sulawesi dan UP2B Makassar. Data yang mencakup data beban motor dan transformator pada PT. Semen Tonasa, data pembangkit, interbus, transformator saluran transmisi, dan beban sistem Sulbagsel kemudian di input pada SLD yang telah digambar pada aplikasi. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan melakukan simulasi kestabilan frekuensi dengan beberapa skenario. Simulasi Pertama, dilakukan simulasi aliran daya pada sistem kelistrikan PT. Semen Tonasa setelah on-grid dengan PLN, simulasi kedua dilakukan skenario starting motor berkapasitas besar, simulasi ketiga dilakukan skenario lepasnya motor berkapasitas besar. Hasil skenario memperlihatkan kondisi semua bus pada PT. Semen Tonasa dalam keadaan stabil setelah on-grid dengan PLN memenuhi batas-batas toleransi tegangan yang diperbolehkan yaitu -10% hingga +5%. Ketika dilakukan simulasi starting motor berkapasitas besar frekuensi turun hingga 49,924 Hz, frekuensi ini masih dalam batas frekuensi yang diizinkan. Selain itu, ketika dilakukan starting 2 motor secara bersamaan frekuensi sistem mengalami penurunan hingga 49,875 Hz, dan membuat sistem terus berosilasi namun masih dalam rentang frekuensi yang diizinkan. Kemudian ketika dilakukan simulasi lepasnya motor berkapasitas besar frekuensi naik hingga 50,030 Hz, dimana frekuensi sistem tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu untuk mempertahankan kestabilannya pada saat terjadi gangguan dan mampu untuk kembali ke kondisi normal yang baru setelah terjadinya gangguan

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-26