Pergulatan Etnis dalam Pemekaran Daerah (Studi Kasus: Wacana Pemekaran Pinrang Utara)

Authors

  • Fitriani Sari Handayani Razak Jurusan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Alauddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/jgov.v8i2.107

Keywords:

elit lokal, etnisitas, pemekaran daerah

Abstract

Abstract: Local autonomy followed by regional division policy seems to be an opportunity for the elite area to gain territory.Numerous reasons is submitted to Indonesian Parliament to form a new region. Some of them such as administrative problems, territory, communal conflict, etc.Not to forget, the issue of ethnicity presented a warm conversation related to the regional division become a polemic. This study aimed to analyze the issue of ethnicity in the discourse regional division in Pinrang.The result showed that the discourse of ethnicity became an instrument of local political actors to fight division of the North Pinrang. Pattinjo, which was once considered as sub ethnic of Bugis, is fighted to be distinct ethnic that are different from the Bugis. Pattinjo generally located in the northern part of Pinrang while Bugis are in the south of Pinrang.Differences identity fragmented by area is used as the base in the struggle for the division of North Pinrang. Formation of Keluarga Besar Pattinjo (KESARPATI) is one way of organizing the masses to fight for division of the North Pinrang. Keywords: local elites, etnicity, regional division Abstrak: Otonomi daerah yang diikuti oleh kebijakan pemekaran daerah seolah-olah menjadi kesem-patan bagi para elit daerah untuk mendapatkan wilayah kekuasaan. Berbagai alasan diajukan kepada DPR RI untuk membentuk daerah baru. Beberapa diantaranya seperti masalah adminis-tratif, wilayah, konflik komunal dll. Tak ketinggalan, isu etnisitas menjadi perbincangan hangat yang dihadirkan terkait pemekaran daerah menjadi polemik tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isu etnisitas dalam wacana pemekaran daerah di Kabupaten Pinrang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana etnisitas menjadi salah satu instrumen aktor politik lokal untuk memperjuangkan pemekaran Kabupaten Pinrang Utara. Pattinjo, yang dulunya dianggap sebagai sub etnis dari Suku Bugis, diperjuangkan menjadi suku tersendiri yang berbada dengan Suku Bugis.Suku Pattinjo umumnya berada di wilayah Pinrang bagian utara sementara suku bugis berada di Pinrang bagian selatan. Perbedaan identitas yang terfragmentasi berdasarkan wilayah inilah yang dijadikan dasar dalam perjuangan pemekaran Pinrang Utara. Pembentukan Keluarga Besar Patinjo (KESARPATI) merupakan salah satu upaya pengorganisasian massa untuk memperjuangkan pemekaran Kabupaten Pinrang Utara tersebut. Kata kunci: elit lokal, etnisitas, pemekaran daerah 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdillah, U. S. (2002). Politik Identitas Etnis “Pergulatan Tanda Tanpa Identitas”. Magelang: Yayasan Indonesiatera.

Lay, C. & P. Santoso (ed). (2006). Kajian Akademik Rencana Pemben¬tukan Kabupaten Puncak Pemekaran Kabu¬paten Puncak Jaya Provinsi Papua. Yogyakarta: PLOD UGM.

Nordholt, H. S. & G.van Klinken. (2007). Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Tryatmoko, M. W. (2011). Problematika Penggabungan Daerah. Jurnal Penelitian Politik LIPI, Vol 8 No 2.

Downloads

Published

2015-07-15

Issue

Section

Articles