PENILAIAN RISIKO TERHADAP PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN (STUDI KASUS PERIKANAN TONGKOL Euthynnus affinis, DI PERAIRAN PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR)

Authors

  • Tri Djoko Lelono Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
  • Gatut Bintoro Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang

DOI:

https://doi.org/10.20956/jipsp.v5i9.6193

Abstract

Fokus manajemen perikanan merupakan bentuk fisik yang digunakan untuk pendugaan stok ikan dalam pengelolaan berkelanjutan. Manajemen risiko sangat penting dalam merencanakan pengelolaan sumberdaya berkelanjutan. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang berorientasi jangka panjang diperlukan sebuah manajemen  perikanan yang mengutamakan prinsip ke hati hatian dalam melakukan keputusan maupun kebijakkan perlu pendekatan manajemen risiko. Tujuan dari pegelolan perikanan yang keberlajutan yaitu memaksimalkan  produksi tanpa merusak sumberdaya yang ada maupun lingkungan. Pengelolaan perikanan terdiri dari beberapa unsur yaitu (1) penilian sumberdaya, (2) pengambil keputusan,  (3) pemilihan strategi, (4) alternatif manajemen  (5) pengawasan. Sehingga  seorang manager perlu adanya pengetahuan mengenai penilaian risiko dan kerentanan dalam membahas peraturan, perlindungan, keberlanjutan sumberdaya perikanan dan habitatnya. Besarnya penilain kemungkinan peluang dan dampak risiko  tergantung dari  kondisi permasalahan diteliti. Untuk pengelolaan ikan tongkol berdasarkan pendekatan biologi dan alat tangkap  yang memiliki nilai tinggi,sedangkan faktor lingkungan (makanan, suhu klorofil dan makanan) kemungkinan peluang dan dampak dari risiko memiliki nilai kecil. Alternatif pengurangan risiko yang paling besar pada spesies dan alat tangkap sedangkan untuk nelayan, pemerintah dan model ekploitasi pengurangan alternatif risiko sangat kecil. Kata kunci: Keberlanjutan, manajemen, risiko, ikan tongkolFokus manajemen perikanan merupakan bentuk fisik yang digunakan untuk pendugaan stok ikan dalam pengelolaan berkelanjutan. Manajemen risiko sangat penting dalam merencanakan pengelolaan sumberdaya berkelanjutan. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang berorientasi jangka panjang diperlukan sebuah manajemen  perikanan yang mengutamakan prinsip ke hati hatian dalam melakukan keputusan maupun kebijakkan perlu pendekatan manajemen risiko. Tujuan dari pegelolan perikanan yang keberlajutan yaitu memaksimalkan  produksi tanpa merusak sumberdaya yang ada maupun lingkungan. Pengelolaan perikanan terdiri dari beberapa unsur yaitu (1) penilian sumberdaya, (2) pengambil keputusan,  (3) pemilihan strategi, (4) alternatif manajemen  (5) pengawasan. Sehingga  seorang manager perlu adanya pengetahuan mengenai penilaian risiko dan kerentanan dalam membahas peraturan, perlindungan, keberlanjutan sumberdaya perikanan dan habitatnya. Besarnya penilain kemungkinan peluang dan dampak risiko  tergantung dari  kondisi permasalahan diteliti. Untuk pengelolaan ikan tongkol berdasarkan pendekatan biologi dan alat tangkap  yang memiliki nilai tinggi,sedangkan faktor lingkungan (makanan, suhu klorofil dan makanan) kemungkinan peluang dan dampak dari risiko memiliki nilai kecil. Alternatif pengurangan risiko yang paling besar pada spesies dan alat tangkap sedangkan untuk nelayan, pemerintah dan model ekploitasi pengurangan alternatif risiko sangat kecil. Kata kunci: Keberlanjutan, manajemen, risiko, ikan tongkol

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Tri Djoko Lelono, Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang

Gatut Bintoro, Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang

References

Astles K.L., M.G. Holloway, A. Steffe, M. Green, C. Ganassin, P.J. Gibbs. 2006. An ecological method for qualitative risk assessment and its use in the management of fisheries in New South Wales, Australia. Fisheries Research:82:290- 310

Astles KL 2012. Qualitative Ecological Risk Assessment in Fisheries – Challenges for Scientists and Managers. In: Chapter 6, J.A. Daniels (ed), Advances in Environmental Research, Volume 6. ISBN 978-1-61728-163-1. Nova Science Publishers, Inc. e-book available on-line at.

Campbell, M. L., and C. Gallagher. 2007. Assessing the relative effects of fishing on the New Zealand marine environment through risk analysis. ICES J. Mar. Sci. 64:256-270.

Carey J. M., Burgman M. A. & Chee Y. E. (2004) Risk Assessment and the Concept of Ecosystem Condition in Park Management. Parks Victoria Technical Series No. 13. Parks Victoria, Melbourne. 96 hal.

Castro Alfonso Peter Erik Nielsen 2001. Indigenous people and co-management: implications for conflict Management. Environmental Science & Policy 4 : 229–239.

Charles, A.T. 1992. Fishery Conflicts: A Unified Framework. Marine Policy, September: pp. 379 - 393.

Charles, A.T. 2001. Sustainable Fishery Systems. Blackwell Science Ltd. Oxford. pp. 370.

Fowler C. W. 1999. Management of multi-species fisheries: from overfishing to sustainability. ICES Journal of Marine Science,56:927-936.

GRAY S. A., M. C. IVES, J. P. SCANDOL, R. C. JORDA. 2010. Categorising the risks in fisheries management. Fisheries Management and Ecology :17:503 – 512.

Gröger, J. P., Rountree, R. A., Missong, M., & Rätz, H-J. 2007. A stock rebuilding algorithm featuring risk assessment and an optimization strategy of single or multispecies fisheries. – ICES Journal of Marine Science, 64: 1101–1115.

Harwood John . 2000. Risk assessment and decision analysis in conservation. Biological Conservation 95 : 219 – 226

Hilborn Ray, 2010. Pretty Good Yield and exploited fishes. Fisheries Research 32: 193 – 196

Hilbron Ray, J. M. (Lobo) Orensanz and Ana M. Parma. 2005. Institutions, incentives and the future of fisheries. Phil. Trans. R. Soc. B: 360, 47-57

Hind E.J., M.C. Hiponia b, T.S.Gray. 2010. From community- based to centralized national management—A wrong turning or the governance of the marine protected area in Apo Island,Philippines?. Marine Policy 34 : 54 – 62

Hobday, A. J., A. Smith, H. Webb, R. Daley, S. Wayte, C. Bulman, J. Dowdney, A. Williams, M. Sporcic, J. Dambacher, M. Fuller, T. Walker. (2007) Ecological Risk Assessment for the Effects of Fishing: Methodology. Report R04/1072 for theAustralian Fisheries Management Authority,

Maunder, M. N., Sibert, J. R. Fonteneau, A., Hampton, J., Kleiber, P., and Harley, S. J. 2006. Interpreting catch per unit effort data to assess the status of individual stocks and communities. e ICES Journal of Marine Science, 63: 1373 -1385

Rodríguez Mauricio Ramírez, Miguel Ángel Ojeda-Ruíz, 2012. Spatial management of small-scale fisheries on the west coast of Baja California Sur, Mexico. Marine policy ;36:108 – 112.

Scandol, J., Ives, M., M. Lockett. 2009. Development of national guidelines to improve the application of risk based methods in the scope, implementation and interpretinggaation of stock assessments for data poor species. FRDC Project 2007/016. Industry & Investment NSW –Fisheries Final Report Series 115, 1884 pp

Standards Australia. 2000. Environmental Risk Management: Principles and Process. Based on AS/NZS 4360:1999, Risk Management. HB 203-2000. Standards Australia, Homebush, NSW. 81 pp.

Standards Australia. 2004a. Risk Management, 3rd edn. Standards Australia, Homebush, NSW. 30 pp.

Standards Australia. 2004b. Risk Management Guidelines: Companion to AS/NZS4360: 2004. Standards Australia, Homebush,NSW. 116 pp.

Tuler Seth, Julian Agyeman, Patricia Pinto da Silva, Karen Roth LoRusso, Rebecca Kay. 2008. Assessing Vulnerabilities: Integrating Information about Driving Forces that Affect Risks and Resilience in Fishing Communities.

Downloads

Published

2019-03-19

Issue

Section

Articles