PENGEMBANGAN DAYA SAING USAHA RUMPUT LAUT MELALUI SECARA INTEGRATIF SEBAGAI PENINGKATAN INCOME MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN PANGKEP

Authors

  • Ilyas Ilyas Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • Muhammad Ridwan Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • Mauli Kasmi Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • Seniorita Seniorita Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • Andi Baso Adil Natsir

Abstract

Rumput laut memiliki potensi yang begitu besar untuk terus dikembangkan.  Pengembangan usaha budidaya rumput laut secara terintegrasi mulai dari hulu (upstream) sampai hilir (downstream) harus menjadi pilar-pilar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi di bidang perikanan. tujuan penelitian adalah untuk menganalisis struktur bisnis rumput laut (Kappaphycus alvarezii) melalui ekonomi sosial dan kelembagaan di Kabupaten Pangkep, menganalisis potensi nilai tambah dan daya saing bisnis rumput laut yang dapat dikembangkan dan menganalisis kelayakan usaha berdasarkan besarnya nilai tambah, distribusi serta mengetahui pelaku usaha dan peranannya di sepanjang rantai nilai bisnis rumput laut. analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif terkait dengan added value dan daya saing usaha rumput laut didekati dengan analisis keunggulan komparatif dan kompetitif dengan perhitungan nilai DRCR (Domestic Resources Cost Ratio) dan PCR (Private Cost Ratio). Hasil penelitian menunjukkan dampak positif bagi perekonomian rumah tangga pembudidaya di Kecamatan Segeri dan Labakkang dengan keuntungan bersih masing-masing sebesar Rp 1.882.050/unit dan Rp 3.837.333/unit serta nilai DRCR lebih kecil dari 1 yang berarti bahwa untuk menghasilkan satu satuan nilai tambah diperlukan kurang dari satu satuan biaya faktor domestik yang kesemuanya dinilai dengan harga-harga bayangan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rumput laut di Kecamatan Segeri memiliki keunggulan komparatif dan daya saing dibandingkan usaha budidaya rumput laut di Kecamatan Labakkang. Dilihat dari rasio biaya dan penerimaan (R/C ratio), usaha budidaya rumput laut di Kecamatan Segeri dan kecamatan Labakkang masih menguntungkan bagi pembudidaya dan layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci: daya saing, rumput laut, pendapatan, Kabupaten Pangkep

References

Anggadireja, T. J., A. Zatnika, H.Purwoto, S. Istini. 2009. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

KKP. 2015. Investasi Usaha Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

KKP. 2017. Visi, Misi dan Tujuan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

Mahyono, S. 2012. Peningkatan Pendapatan dan Analisis Pendapatan. Harvarindo. Jakarta.

Santoso, S. 2013. Analisis Pendapatan Petani. Harverindo. Jakarta.

Tsakok, 1990. Agriculture Price Policy: Apractitioner’s Guide to Partial-Equilibrium Analysis, Cornell University Press.

Yulisti. M, Risna. Y, Hikmah, 2012, Kajian Awal Value Chain Rumput Laut Eucheuma Cottoni Di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, Jurnal Sosek KP Vol. 7 No.1 2012

Wirawan, A. 2014. Pengembangan Permintaan Rumput Laut Indonesia di Pasar Jepang. [Skripsi]. Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan- Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2020-04-27

Issue

Section

Research article