UPAYA ANTISIPASI PAPARAN DEBU PM2,5 DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEDAGANG KAKI LIMA WILAYAH JALAN A.P. PETTA RANI KOTA MAKASSAR
Efforts to Anticipate Exposure to PM2.5 Dust with the Use of Personal Protective Equipment for Food Traders in the Road Area of A.P. Pettarani Street Makassar City
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v8i1.19166Keywords:
Particulate Matter 2.5, ARKL, Behaviour, AttitudeAbstract
Tingginya jumlah kendaraan bermotor dan industri berimplikasi terhadap penurunan kualitas udara akibat polusi. Kualitas udara khususnya diperkotaan merupakan komponen lingkungan yang sangat penting, karena akan berpengaruh langsung bagi kesehatan masyarakat dan tingkat kenyamanan kota. Dari hasil penelitian dengan Analisa Risiko Kesehatan Lingkungan yang telah dilakukan ternyata kualitas udara disepanjang jalan AP. Pettarani kota Makassar dapat memberikan dampak terhadap pedagang kaki lima maupun warga yang bermukim. Penggunaan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu alternatif yang digunakan oleh warga untuk meminimalisasi paparan partikulat matter 2,5 (PM2,5). Perubahan perilaku warga menjadi hal yang sangat penting, sehingga mereka terbiasa menggunakan masker yang memenuhi standar kualitas maupun cara penggunaanya. Pengembangan dan perencanaan pengelolaan lingkungan sosial menggunakan pendekatan partisipatif, dari masyarakat khususnya pedagang kaki lima dan warga sebagai inti dalam pendekatan tersebut. Metode pengabdian yang diterapkan berupa ceramah, diskusi kelompok dan latihan keterampilan dengan langkah-langkah kegiatan yang sudah disusun sedemikian rupa, sehingga tujuan pengabdian dapat tercapai. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini berupa publikasi ilmiah dijurnal Nasional terakreditasi dan rekayasa sosial dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama yang bermukim disepanjang jalan AP. Pettarani. Penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan paparam PM2,5 dilakukan di Kantor Lurah Karuwisi dengan capaian peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat (30 Peserta) dari 26,67% menjadi 67,33%. Sehingga diperlukan kerjasama secara komprehensif bagi warga khususnya pedagang kaki lima yang bermukim sekitar Jl. AP. Pettarani untuk menangani masalah dampak PM2,5 terhadap Kesehatan dengan membiasakan warga menggunakan alat pelindung diri (masker) yang baik dan benar saat beraktifitas.
Kata kunci: Particulate Matter 2.5, ARKL, Perilaku, Sikap.
ABSTRACT
The high number of motorized vehicles and industries has implications for the decline in air quality due to pollution. Air quality, especially in urban areas, is a very important environmental component because it will directly affect public health and the comfort level of the city. From the results of research with Environmental Health Risk Analysis that has been carried out, it turns out that the air quality along the AP road. Pettarani Makassar city can have an impact on street vendors and residents who live.The use of personal protective equipment (PPE) is an alternative used by residents to minimize exposure to particulate matter 2.5 (PM2.5). Changes in the behavior of residents are very important, so they are accustomed to using masks that meet quality standards and how to use them. The development and planning of social environment management use a participatory approach, from the community, especially street vendors and residents as the core of the approach. The service method applied is in the form of lectures, group discussions, and skills training with actionable steps that have been arranged in such a way, so that the goals of service can be achieved. The expected outputs of this activity are scientific publications in accredited National journals and social engineering with changes in people's behavior, especially those who live along the AP road. Pettarani. Counseling on prevention and control of PM2.5 exposure was carried out at the Karuwisi Village Head Office with the achievement of increasing community knowledge and skills (30 participants) from 26.67% to 67.33%. So that comprehensive cooperation is needed for residents, especially street vendors who live around Jl. AP. Pettarani to deal with the impact of PM2.5 on health by familiarizing residents with using good and correct personal protective equipment (masks) when doing activities.
Keywords: Particulate Matter 2.5; ARKL; Behavior; Attitude.
References
Basri, S., Bujawati, E., Amansyah, M., Habibi, & Samsiana. (2007). Analisis risiko kesehatan lingkungan. Jurnal Kesehatan, 7, 427–442.
Dahyar, C. P. (2018). Perilaku Penggunaan Alat pelindung Diri Pada Pekerja PT. X. Jurnal Promkes, 6 No. 2, 180. Retrieved from ht
Falahdina, A. (2017). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan PM2,5 pada Pedagang Tetap di Terminal Kampung Rambutan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ismiyati, Marlita, D., & Saidah, D. (2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Manajemen Transportasi & Logistik, Vol. 01 No.
Naris, Sigit, Ellyza, M. (2022). Sosialisasi dampak Emisi (asap) dari sumber tidak bergerak kepada pengelola industri di Kapanewon Sleman. 2(5), 49–54.
Wulandari, H. A., Yuniar, & Raharjo, M. (2016). Analisis Risiko Keshaatan Lingkungan Pajanan Particulat Matter (PM10) pada Pedagang Kaki Lima Akibat Aktifitas Transportasi. Kesehatan Masyarakat, Vo.4 No. 3.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.