PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN LURE DAN IKAN CAKALANG MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI DI KAMPUNG BAJO, KELURAHAN ANAIWOI, KABUPATEN KOLAKA
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v8i1.23578Keywords:
Pemberdayaan perempuan, Pelatihan, Bahan pangan ikanAbstract
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan bahan ikan cakalang dan ikan lure yang dapat memberdayakan warga perempuan kampung bajo, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada. Selain itu, pengabdian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pengolahan ikan cakalang dan ikan lure agar mendapat nilai tambah lebih tinggi dibandingkan yang tanpa diolah. Objek pengabdian terdiri dari warga perempuan yang terdiri atas nelayan wanita dan istri nelayan Suku Bajo yang berjumlah 45 orang Dusun V Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka. Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan ikan hasil tangkapan nelayan agar lebih memiliki nilai ekonomi, dilanjutkan dengan praktik langsung dan diakhiri dengan diskusi dengan masyarakat mengenai keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan pengabdian ini di antaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat nelayan Kampung Bajo, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produksi ikan cakalang dan ikan lure. Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim.
Kata kunci: Pemberdayaan perempuan, Pelatihan, Bahan pangan ikan.
ABSTRACT
This service aims to provide training on the processing of skipjack and lure fish ingredients that can empower the women of Bajo Village, Anaiwoi Village, Tanggetada District. In addition, this service aims to increase knowledge about the processing of skipjack and lure fish so that they get higher added value than those without processing. The object of service consists of female residents consisting of female fishermen and the wives of fishermen from the Bajo Tribe, totaling 45 people from Hamlet V, Anaiwoi Village, Tanggetada District, Kolaka Regency. The service activity begins with socialization about the importance of processing fish caught by fishermen to have more economic value, followed by direct practice and ending with discussions with the community about the sustainability of the program. The results of this service activity include increasing the knowledge and skills of the fishing community of Kampung Bajo, as well as obtaining income from the sale of skipjack and lure fish production. The sustainability of the women's empowerment program is indicated by the development of products or product variations and the formation of team independence.
Keywords: Women empowerment, Training, Fish food.
References
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta (ID) : PT. Bumi Aksara.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka. 2020. Kabupaten Kolaka Dalam Angka Tahun 2020. Kolaka (ID): BPS Kabupaten Kolaka.
Prihantini, CI., Syaukat, Y., Farianti, A. 2017. Perbandingan Keuntungan Dengan Sistem Bagi Hasil Pada Usaha Garam Rakyat Di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 12 (1), 107-120.
Suryanegara Ellen, Suprajaka, Nahib Irmadi. 2015. Perubahan Sosial Pada Kehidupan Suku Bajo:Studi Kasus Di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Majalah Globe. 17 (1): 067 – 078.
Nugroho, M. 2015. Pemberdayaan Masya-rakat Nelayan Miskin Melalui Usaha Pengolahan Ikan Tradisional: Ka-jian Pengembangan Diversifikasi Pengolahan Ikan Secara Tradisional Di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.