PEMBERDAYAAN DESA BINAAN (PDB) SENTRA PENGHASIL KEDELAI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BIJI KEDELAI DI DESA LEANG-LEANG KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN
Keywords:
Teknologi Budidaya kedelai, Alat perontok biji kedelai, alat pencacah, Pendampingan, Desa Leang-leangAbstract
Tujuan Pengabdian Desa Binaan (1) menerapkan hasil riset dalam bidang pangan secara berkelanjutan guna menjaga ketersediaan kedelai, (2) meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat mitra, (3) meningkatkan pengetahuan petani dalam penerapan teknologi budidaya kedelai yang terstandar dan diversifikasi produk olahan biji kedelai, (4) meningkatkan pengetahuan mitra pentingnya gizi susu kedelai untuk pencegahan stunting yang banyak di wilayah mitra. Metode pendekatan yang digunakan yaitu metode penyuluhan dan bimbingan teknologi. Permasalahan mitra adalah (1) pengetahuan petani minim tentang budidaya kedelai; (2) penggunaan pupuk kimia jumlah besar menyebabkan ketidakstabilan ekosistem lahan; (3) metode pemupukan konvensional dilakukan dengan cara menabur di permukaan tanah hal ini tidak efesien dalam penggunaan pupuk yang semakin mahal; (4) petani memperoleh benih dari hasil panen yang dilakukan secara terus menerus; (5) petani tidak memiliki pengetahuan untuk jadi penangkar benih kedelai dan bergantung dari subsidi pemerintah; dan (6) saat harga tidak menentu, petani tidak mempunyai pengetahuan pengolahan produk olahan berupa susu kedelai yang mempunyai gizi tinggi. tepung kedelai dan keripik tempe. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan teknologi budidaya kedelai yang terstandar dari Mitra (Kelompok Tani Siparingerrang dan Borongpaoe) di Desa Leang-leang, antara lain petani menggunakan pupuk organik dibanding kimia, dan bantuan alat pencacah limbah panen membuat petani mampu mengolah sendiri limbah panennya menjadi pupuk organik, selain itu pengetahuan dalam panen dan pascapanen, dengan adanya teknologi yang diberikan alat perontok biji kedelai, mampu meningkatkan pendapatan petani sebab biji yang dihasilkan kualitasnya sangat baik tidak pecah-pecah dibandingkan cara tradisional yang memecahkannya di tanah, dan keterampilan penerapan teknologi mampu diterapkan petani.
ABSTRACT
The objectives of Community Service in Assisted Villages are (1) applying research results in the food sector in a sustainable manner maintaining the soybeans availability, (2) improving the partner communities’ independence and welfare, (3) developing farmers' knowledge in applying soybean cultivation technology and diversifying processed soybean products, (4) increasing partners' knowledge of the importance of soy milk nutrition for preventing stunting in partner areas. The approach method used is the counseling method and technological guidance. Partner problems are (1). farmers have minimal knowledge about soybean cultivation; (2) the use of chemical fertilizer causes instability in the land ecosystem; (3). Conventional fertilization methods adoption by sowing on the soil surface, which is not efficient with fertilizers getting more expensive; (4) farmers obtain seeds from continuous harvests; (5) farmers do not have the knowledge becoming soybean seed breeders and depend on government subsidies; (6) when prices are uncertain, farmers do not have the knowledge processing processed products like soy milk which has high nutrition. soy flour and tempeh chips. The results show that there is an increase in knowledge applying standardized soybean cultivation technology from partners (Siparingerrang and Borongpaoe farmer groups) in Leang-leang village, among them farmers using organic fertilizer rather than chemical, the assistance of harvest waste chopping equipment to process it themselves. harvest waste into organic fertilizer. With the soybean seed thresher, farmers' income increased because the seeds quality improved and unbreak compared to the traditional method of breaking them, and application skills technology can be applied by farmers.
Keywords: Soybean cultivation technology, soybean threshing tools, counting tools, assistance, Leang-leang Village.
References
Aminah, F. Djufry, A W Rauf, Saida, M S Palad, and Salim. 2021. ‘Effectiveness of Irrigation Methods and Time of Providing Water in Maintaining Soil Classification for Increasing Soybean Production’, AGRIVITA Journal of Agricultural Science 43 (3). https://agrivita.ub.ac.id/sama.php/agr ivita/article/view/2975/1427
Aminah. 2023. Perubahan Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Pangan. Buku Referensi Hasil-hasil Penelitian. Penerbit De’Publish (IKAPI) Jogyakarta. ISBN:978-623- 02-6984-4. https://isbn.perpusnas.go.id/Account/ SearchBuku?searchCat=ISBN&sear chTxt=978-623-02-6984-4
Aminah, A Ala, Y Musa, R Padjung and Kaimuddin 2017. Strategy of Soybean Management (Glycine max L.) to Cope with Extreme Climate Using CropSyst Model. AGRIVITA Journal of Agricultural Science 39 (3). PP:324-328. https://agrivita.ub.ac.id/index.php/agr ivita/article/view/1020/877
Aminah, L. Basri, S. R. Busaeri. 2023. Pembinaan Kelompok Tani Kedelai Dalam Penerapan Teknologi Water Manajemen Pada Berbagai Model Irigasi Di Desa Je'netaesa. Jurnal Dinamika Pengabdian Universitas Hasanudin 9 (1) pp: 127- 136. https://journal.unhas.ac.id/index. php/jdp/article/view/28578
Aminah, Abdullah, Nuraeni. 2021. Adaptasi Tanaman Kedelai pada Lahan Kering dan Lahan Sawah. Buku Referensi. 117 Halaman. Penerbit Pusaka Al Maida Jogyakarta. ISBN: 978-623- 22620-2-7.https://drive.google.com/file/d/1Od FZbO7qj0y9pxs2EUVhdYaGgg_h6K yq/view?usp=drive_link
Badan Pusat Statistik. 2023. Produksi, Produktivitas dan Luas Lahan Kering di Indonesia Diakses 15 Januari 2024.
Badan Pusat Statistik. 2022. Kabupaten Maros dalam Angka 2022. Diakses 15 Januari 2024
Kementerian Pertanian 2020. Prosiding Hasil Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbi-umbian. BALITKABI Kendalpayak. Desember 2022.
Ye, H., Roorkiwal, M. Valliyodan, B. Zhou, L. Chen, P. Varshney, R.K. Nguyen, H.T. Genetic diversity of root system architecture in response to drought stress in grain legumes. J. Exp. Bot. (2018) 69, 3267–3277.
Zhu JK. 2016. Abiotic Stress Signaling and Responses in Plants. Cell. 167(2): 313–324
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Dinamika Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.