BIOKONVERSI LIMBAH PABRIK TEH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADA PT. MADINA ANEKA SUBUR

Authors

  • Harsani Haruna Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Andi Besse Poleuleng Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Dian Magfirah Hala Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Andi Ayu Nurnawati Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Susi Indriani Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Rasbawati Rasbawati Jurusan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Parepare.
  • Syarif Al Fajri Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Mutmainna Mutmainna Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Servianti Servianti Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Yuki Yusbasari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
  • Yulius Tina’ Para’pean Program Studi Pengolahan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Keywords:

Maggot, Limbah pabrik teh, Organik

Abstract

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Author Biographies

Andi Besse Poleuleng, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Dian Magfirah Hala, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Andi Ayu Nurnawati, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Susi Indriani, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Rasbawati Rasbawati, Jurusan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Parepare.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Syarif Al Fajri, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Mutmainna Mutmainna, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Servianti Servianti, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Yuki Yusbasari, Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

Yulius Tina’ Para’pean, Program Studi Pengolahan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari  PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot

References

Auliani, R., Elsaday, B., Apsari, D. A., & Nolia, H. (2021). Kajian pengelolaan biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot black soldier fly (studi kasus: PKPS Medan). Jurnal Serambi Engineering, 6(4).

Fernianti, D. 2018. Karbonisasi Ampas Teh yang Sudah Diseduh dan Aktifasi Menggunakan Asam Sulfat (H2SOa4). Jurnal Distilasi. (Vol. 3).

Haruna, H., Rasbawati, R., Sukmawati, S., Fitriani, F., & Syahra, N. J. (2024). Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Di Desa Lapeo: Cultivation of Maggot Black Soldier Fly (BSF) as an Effort to Utilize Household Organic Waste in Lapeo Village. Jurnal Dinamika Pengabdian, 9(2), 255-262.

Hidayah, Rahayu, Budiman. (2020). Pemanfaatan larva black soldier fly (Hermatia illucens) sebagai penanggulangan sampah organik melalui budidaya magot. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(4), 530-534.

Salman, S. S., Ukhrowi, L. M., & Azim, M. T. (2020). Budidaya maggot lalat BSF sebagai pakan ternak. Jurnal Karya Pengabdian, 2(1), 1-6.

Tutuş, A., Kazaskeroğlu, Y., & çiçekler, M. 2015. Evaluation of tea wastes in usage pulp and paper production. Bio Resources. 10 (3): 5395–5406.

Wijaya, Martono, Riyanto. 2019. Synthesis and Characterization of Nano Activated Carbon Tea Waste (Camellia sinensis L.) Viewed from the Content and Ratio of Orthophosphoric Acid. Indonesian Journal of Chemical Research, 3(2): 49–58.

Downloads

Published

2024-11-09