Identifikasi Daerah Resapan Air di Sub Daerah Aliran Sungai Malino Hulu Daerah Aliran Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa

Authors

  • Wahyuni Wahyuni Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin
  • Usman Arsyad Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin
  • Budirman Bachtiar Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Irfan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Peropa Sulawesi Tenggara

DOI:

https://doi.org/10.24259/jhm.v9i2.2891

Keywords:

Malino sub watershed, absorbtion region, potential

Abstract

Population increase encourages people to change land use in Malino sub watershed. The forest area converted into non-forest areas such as agricultural or settlements. This study aims to determine the status and potential of water absorbtion region. This research was conducted in the Malino sub watershed maps using land units derived from overlapping maps of slope, soil type, rainfall and land use. Moreover, the determination of the water absorbtion region refer to the Technical Plan for Forest and Soil rehabilitation - basin. The results showed that up to 27,05% of the total Malino Sub Watershed is critical condition, normal condition as much as 49,70% and a good conditions as much as 23.25%.  The Malino sub watershed still good potential to absorb water. In natural conditions, the use of land as dry bush agriculture to intervene it is advisable to agroforestry or timber planted with long lasting in order to be a good absorbtion region, while for normal condition advised to planting of agroforestry with pattern alley cropping.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsyad, U. 2010. Analisis Erosi Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan dan Kemiringan Lereng di Daerah Aliran Sungai Jeneberang Hulu. Disertasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Ashab, T. 2014. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan Pada Sub DAS Malino DAS Jeneberang. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hastono, F. D., Bambang Sudarsono dan Bandi Sasmito. 2012. Identifikasi Daerah Resapan Air Dengan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Sub DAS Keduang). Universitas Diponegoro. Semarang.

Maro’ah, S. 2011. Kajian Laju Infiltrasi dan Permeabilitas Tanah Pada Beberapa Model Tanaman (Studi Kasus: Sub DAS Keduang, Wonogiri). Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Menteri Kehutanan. 2010. Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai. Kementerian Kehutanan RI. Jakarta.

Muhajirin. 2015. Klasifikasi Kondisi Daerah Resapan Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bonto Saile Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2012. PP Nomor 37 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jakarta.

Sitorus, S.R.P. 1989. Survai Tanah dan Penggunaan Lahan. Laboratorium Perencanaan Sumberdaya Lahan Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Triweko, R.W. 2014. Ketahanan Air Untuk Indonesia: Pandangan Akademisi. www.indonesia-wlw.com. diakses tanggal 20 Januari 2016.

Wibowo, M. 2006. Model Penentuan Kawasan Resapan Air Untuk Perencanaan Tata Ruang Berwawasan Lingkungan. Jurnal Hidrosfer, Vol 1, No 1 Hal 1-7. Jakarta.

Wiwoho, B.S. 2008. Analisis Potensi Daerah Resapan Air Hujan di Sub DAS Metro Malang Jawa Timur. Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Surabaya.

Downloads

Published

2017-12-30

How to Cite

Wahyuni, W., Arsyad, U., Bachtiar, B., & Irfan, M. (2017). Identifikasi Daerah Resapan Air di Sub Daerah Aliran Sungai Malino Hulu Daerah Aliran Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa. Jurnal Hutan Dan Masyarakat, 9(2), 93-104. https://doi.org/10.24259/jhm.v9i2.2891

Issue

Section

Articles