SINTASAN DAN PERTUMBUHAN TRANSPLANTASI KARANG HIAS ACROPORA SP DI DESA TONYAMAN, KECAMATAN BINUANG, KABUPATEN POLEWALI MANDAR
DOI:
https://doi.org/10.20956/jiks.v3i2.3000Abstract
Culture of ornamental corals applying transplantation technique was aimed to know the successful of this transplantation technique in the ornamental coral culture based on its growth and survival rate of various coral fragments. The location of the medium settlement was in the western side of the waters of Tonyaman Village, Binuang Subdistrict, Polewali Mandar Regency with 3-4 meter depth during low tide. One of coral species i.e. Acropora sp with 48 fragments was put on 4 transplantation tables. During the experiment, cleaning of fungi and biofouling at the transplant tables and the culture tables. Measurements of the absolute growth and survival rate were done at the 21st day using calliphers and numbers of dead and live fragments were counted directly. Coral transplantation workshop for ornamental coral culture was attended by 4 fisherman groups with total 23 participants. This event was understood by the training participants from the seed selection to the monitoring. Number of coral fragment cultured was 48 fragments obtained from one of stony corals (Scleractania), i.e. Acropora sp. The range of survival rate that has been cultured for 21 days was adequately high i.e. 91.7 – 100 %. The highest survival rate was observed at the transplant table B, i.e. 100%, whereas, the table A, C, and D were 91.7 %. Average absolute growth of the coral Acropora sp cultured during this study were ranged from 4.2 – 4.9 mm/month. Aaverage absolute growth was found at table transplant B and C, while the lowest value was observed at the transplant table D.
Keywords: cultivation, ornamental coral, transplantation technique, Tonyaman
References
Amaryillia dkk, 2002. Transplantasi Karang
Acropora formosa Dana dan Hydnophora
rigida Dana :pdf (diakses pada tanggal 2
Maret 2008)
Anonim, 2007a. http://www.info@bppmdsulsel.
go.id. (Diakses pada tangaal 17 April
.
Anonim, 2007b. http://www:Pdf.Wri.Org/
Rrseasia_Chap1_Bahasa.Pdf. (Diakses
pada tanggal 10 April 2007).
Anonim, 2007c. http://www.taka-bonerate.
com. (Diakses pada tanggal 10 April 2007).
Coremap DKP, 2003. http://www.geocities.
com/minangbahari/coremap/ mengenali.
html. (Diakses pada tanggal 16 Oktober
.
Bengen, D. G., 2004. Ekosistem dan Sumberdaya
Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip
Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya
Pesisir dan Lautan Institut Pertranian
Bogor. Bogor.
Birkeland, C., 1998. Life and Death of Coral
Reefs. University of Guam. International
Thompson Publishing, Guam.
Clark, S. dan A. J. Edwards, 1995. Coral
transplantation as an aid to reef
rehabilitation: evaluation of a case
study in the Maldive Islands. Centre for
Tropical Coastal Management Studies,
Department of Marine Sciences and Coastal Management, University of Newcastle, UK.
http://www.springerlink.com/ content/
rrjq7p8vq45221x8/ (Diakses pada tanggal
Oktober 2007).
Indrawadi, 2007. Menumbuhkan Terumbu
Karang di Atas Jubin. http://www.
geocities.com/ minangbahari/artikel/
karangdijubin.html. (Diakses pada tanggal
Agustus 2007).
Johan, O., 2003. Sistematika dan Teknik
Identifikasi Karang. http://www.terangi.
or.id/ publications/pdf/sistematika.pdf
(Diakses pada tanggal 29 Agustus 2007).
Jompa, J., S. Yusuf, R. Jamir, 2006. Pertumbuhan
dan Sintasan Karang Seriatopora hytrix
cengan Metode Transplantasi Menggunakan
Substrat Buatan. FIKP UNHAS, Makassar.
Kaleka, M. W. D. 2004. Tranplantasi Karang Batu
Marga Acropora pada Substrat Buatan di
Perairan Tablolong Kabupaten Kupang.
Makalah perorangan Semester Ganjil 2004,
Falsafah Sains (PPS 702). Program S3, IPB,
Bogor.
Khalik, I. 2009. Laju Pertumbuhan dan Sintasan
Karang Bercabang Acroporidae Yang
Ditransplantasi Pada Substrat Alami
(Massive Dead Corals) Di Perairan Pulau
Barrang Lompo, Makassar. Skripsi. Jurusan
Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Kompas, 2006. Di Selayar, Pencurian Terumbu
Karang Marak. http:// www. Kompas.
com. (Diakses pada tanggal 10 juni 2007)
Naim, A., 2006. Profil Hewan Coelenterata Coral/
Karang (Tubastrea). SIDAMAS. http://
www.sidamas.org/index.php?option=com_
content&task=view&id=28&Itemid=26.
(Diakses pada tanggal 7 Agustus 2007).
Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut, Suatu
Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta.
Patria, M. P., 2007. Terumbu Karang dan Karang.
www.terangi.or.id/publications/pdf/
terumbukarang.pdf. (Diakses pada tanggal
Agustus 2007).
Purnomo, P. W., 2003. Peranan Proses Simbiosis
Zooxanthellae dan Karang sebagai
Indikator bagi Evaluasi Kualitas Ekosistem Terumbu Karang. Institut Pertanian Bogor.
http://www.tumoutou.net/6_sem2_023/
pujiono_wp.htm. (Diakses pada tanggal 10
April 2007).
Ramli, I., 2003. Pengelolaan Ekosistem Terumbu
Karang melalui Penerapan Teknologi Transplantasi
Berbasis Masyarakat. Balitbangda
Sulsel.
Rani, Ch., 1999. Respon Pertumbuhan Karang
Batu Poccilopora verrucosa Ellis & Solander
dan Kepiting Trapezia ferruginea Latreille,
Xanthidae (yang Hidup Bersimbiosis) pada
Beberapa Karakteristik Habitat. Program
Pascasarjana IPB-Bogor
Soekarno, 2006. Teknik Transplantasi Karang
Seharusnya Disesuaikan dengan
Tujuannya. CRITC-COREMAP-LIPI.
http://www.coremap.or.id/berita/
penelitian_research/article.php?id.
(Diakses pada tanggal 10 April 2007).
Suharsono, 1996. Jenis-jenis Karang yang Umum
Dijumpai di Perairan Indonesia. Proyek
Penelitian dan Pengembangan Daerah
Pantai P30-LIPI, Jakarta.
Supit, B., 2000. Laju Pertumbuhan Karang Batu
Pocillopora damicornis di Pantai Selatan
Pulau Bunaken dan Pantai Malalayang
Dua Teluk Manado. Jurusan MSP Fak.
Perikanan UNSRAT. http://www. digilib.
unikom.ac.id/go.php?id= saptunsrat-gdls1-
-jd-1963-sekarang (Diakses pada
tanggal 16 Oktober 2007).
Sutawi, A. 2007. Tingkat Kelangsungan Hidup
dan Laju Pertumbuhan Karang Batu
(Scleractinia) yang Ditransplantasi di
Perairan Pantai Pamatata, Kabupaten
Selayar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Tony, F., 2007. Pengelolaan Karang yang
Berkelanjutan. Universitas Lambung
Mangkurat. http://www. satu dunia.
oneworld.net/article/view/144651/1/
KONDI. (Diakses pada tanggal 10
April 2007).
Veron, J. E. N., 1995. Corals in Space and Time:
The Biogeography and Evolution of the
Scleractinia. Australian Institut of Marine
Science. Townsville, Queensland.
Yustina, A. D., 2003. Daya Tetas dan Laju
Pertumbuhan Larva Ikan Hias Betta
splendens di Habitat Buatan. Laboratorium
Biologi, PMIPA, FKIP, Universitas Riau.
http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_
natur/vol5(2)/Yustina.pdf. (Diakses pada
tanggal 29 Agustus 2007).
Yuliantri, A. R., W, Moka, J. Jompa, dan M.
Litaay, 2002. The Successful Transplantation
of Acropora microphthalma at Barrang Lompo
Reef Edge, South Sulawesi. Center for Coral
Reef Research, Hasanuddin University,
Makassar.
Yusuf, S., 2005. Metode Penentuan Kuota
Perdagangan Karang Hias yang Lestari Dari
Kepulauan Spermonde, Makassar. FIKP,
UNHAS, Makassar.
Wahab, S., 2007. Selamat Datang di Kabupaten
Selayar. http://www.Selayar.go.id.
(Diakses pada tanggal 6 Maret 2007).
Westmacott, S., Teleki, K., Wells, J., West, 2007.
Pengelolaan Terumbu Karang yang Telah
Memutih dan Rusak Kritis. IUCN. http://
www.iucn.org/places/usa/webdocs/
documents/pubmarine/Indonesian.pdf.
(Diakses pada tanggal 6 Maret 2007)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License