KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PERCETAKAN KOTA MAKASSAR

Authors

  • A. Muflihah Darwis
  • Noviponiharwani Noviponiharwani
  • Ade Wira Lisrianti Latief
  • Magfirah Ramadhani
  • A. Nirwana

DOI:

https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i2.10430

Abstract

Kecelakaan kerja di industri percetakan merupakan masalah yang serius mengingat kebutuhan akan kegiatan percetakan akan terus meningkat. Mengidentifikasi kejadian kecelakaan kerja merupakan bagian dari kegiatan investigasi kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di industri percetakan di Makassar. Sampel berjumlah 146 responden dengan kriteria hanya karyawan yang bertindak sebagai operator percetakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja dialami oleh 106 karyawan (72.6%) dengan frekuensi kecelakaan kerja yang dialami terdiri atas 1 kali,2 kali,3 kali,4 kali,5 kali,6 kali, dan 10 kali. Kejadian kecelakaan kerja mayoritas terjadi pada laki-laki yaitu 218 kejadian (75.2%). Lokasi kecelakaan kerja yang paling dominan terjadi kecelakaan kerja yaitu di ruang kerja operator yaitu sebanyak 278 kejadian (95.9%). Waktu kejadian kecelakaan tertinggi yaitu pada pukul 12.00-16.00 sebanyak 111 kejadian (38.3%). Jenis pekerjaan yang paling tinggi dikerjakan oleh operator pada saat mengalami kecelakaan yaitu pra cetak sebanyak 181 kejadian (62.4%). Kejadian kecelakaan tertinggi yaitu 39.3% adalah kelompok umur 20-24 tahun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agbenorku et al. 2010. Traumatic injuries among printing press workers in Kumasi, Ghana. Dalam Medicine and Medical Sciences Vol. 1(9) tahun 2010: 426-432. International Research Journal: Ghana.

Ashrafi E. Introduce a health and safety organization in print industry, Print Industry Monthly. 2014; 387 [Persian]

Davis. 2009. Facts and Figures. Amerika Serikat: Printing Industries of America

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Makassar. 2012. Data Perusahaan 2009-2011.

HSE. 2011. Health and safety statistics for the printing industry. (online) http://www.hse.gov.uk/printing/statistics.htm diakses pada tgl. 26 November 2012

Internasional Labour Organization (ILO), 2017

Internasional Labour Organization (ILO), 2018

Lestari, Sri. (2017) ‘Perbedaan Tingkat Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi Nab (Stock Yard) Dengan Sesuai Nab (Produksi Jalur 2) Di Pt. Wijaya'. Naskah Publikasi.

Mayendra, Oni. 2009. Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Berulang di PT. X. Skripsi. Jakarta: Departemen K3 FKM UI

OHSAS 18001:2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Persyaratan.

Palin, 2012. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Karyawan Percetakan Sektor Informal di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota Makassar Tahun 2012. Skripsi. Makassar: FKM Unhas

PIAC. 2005. Annual Report: Printing and Publishing Industries Health and Safety Targets and Performance 1999/00 to 2003/04. HSE: United Kingdom.

Primasari, A. D., & Denny, H. M. (2016). Penerapan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control ( Hirarc ) Sebagai Pengendalian Potensi Kecelakaan Kerja Di Bagian Produksi Body Bus Pt . X Magelang. 4.

Prmob. 2012. Guillotine Cutter Keselamatan - Jangan memotong jari-jari Anda. (online) http://id.prmob.net/kertas/pemotong-kertas/perlu-721355.html diakses pada tgl. 17 Desember 2012.

Ratnasari. 2011. Pemetaan Industri Percetakan dengan Menggunakan Analisis Klaster Untuk Pengembangan Strategi Industri. Tesis. Jakarta: FT PPs UI

Scheder. 1990. Perihal Cetak Mencetak. Jakarta: Penerbit Kanisius.

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT. Sagung Seto.

Suwardi dan Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH. Gava Media. Yogyakarta

Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Tarwaka 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT. Sagung Seto.

Downloads

Published

2020-06-19

Issue

Section

Articles