Kesehatan Mental Emosional Perempuan Penderita Kanker Di Indonesia

Authors

  • Rizqiyani Khoiriyah Muhammadiyah University Prof. Dr hamka. Jakarta. Indonesia
  • Sarah Handayani Muhammadiyah University Prof. Dr hamka. Jakarta. Indonesia

Abstract

ABSTRAKHasil data Riset kesehatan dasar menunjukkan masalah gangguan kesehatan mental emosional (depresi dan kecemasan) sebanyak 9,8%. Hal ini terlihat peningkatan jika dibandingkan data Riskesdas tahun 2013 sebanyak 6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit kanker terhadap gangguan mental emosional. Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang atau Cross-sectional dan non-intervensi. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2018. Responden penelitian ini merupakan pada perempuan penderita kanker usia 15 tahun ke atas sebanyak 1051 orang. Indikator penilaian seseorang gangguan mental emosional berdasarkan kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ) yang terdiri dari 20 pertanyaan, dinyatakan gangguan mental emosional jika responden mempunyai minimal 6 dari 20 pertanyaan. Hasil univariat perempuan penderita kanker yang mengalami gangguan mental emosional sebanyak 34%. Persentase penderita kanker perempuan tertinggi adalah kategori dewasa tengah+lanjut (-65 tahun) sebanyak 48,9%, dengan mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 67%. Berdasarkan status pekerjaan, perempuan yang menderita kanker tidak bekerja sebanyak 49,5% sedangkan perempuan bekerja sebanyak 50,5%. Berdasarkan hasil bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara penderita kanker perempuan dengan kejadian kesehatan mental emosional (OR=1,982; nilai p=0,0001). Berdasarkan usia (OR=0,846; nilai p=0,0001), tingkat pendidikan (OR=1,483; nilai p=0,0001), status pekerjaan (OR=1,158; nilai p=0,0001) dan tempat tinggal (OR=0,932; p value=0,0001) memiliki  hubungan dengan  gangguan kesehatan mental emosional. Analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa Perempuan berpendidikan rendah berisiko 1,442 kali mengalami gangguan mental daripada perempuan berpendidikan tinggi.Kata Kunci :  Mental Emosional, Kanker, Perempuan

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Rizqiyani Khoiriyah, Muhammadiyah University Prof. Dr hamka. Jakarta. Indonesia

Faculty of Public Health

Sarah Handayani, Muhammadiyah University Prof. Dr hamka. Jakarta. Indonesia

Faculty of Public Health

References

Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013. https://doi.org/1 Desember 2013

Bestari, B. K., & Wati, D. N. K. (2016). Penyakit Kronis Lebih dari Satu Menimbulkan Peningkatan Perasaan Cemas pada Lansia Di Kecamatan Cibinong. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(1), 49–54. https://doi.org/10.7454/jki.v19i1.433

Dharmayanti, I., Tjandrarini, D. H., Hidayangsih, P. S., & Nainggolan, O. (2018). The Impact of Environmental Health and Socio-economic Condition on Mental Health in Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, 17(2), 64–74. https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/view/149/187

Dinuriah, S. (2016). Gambaran Gangguan Mental Emosional Pada Penderita Kanker dalam Masa Kemoterapi di RSU Kabupaten Tangerang.

Izci, F., Ilgun, A. S., Findikli, E., & Ozmen, V. (2016). Psychiatric Symptoms and Psychosocial Problems in Patients with Breast Cancer. Journal of Breast Health. https://doi.org/10.5152/tjbh.2016.3041

Kemenkes. (2015). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2015. In Profil Kesehatan Indonesia 2014.

Putri, K. A. R., & Sudhana, H. (2013). Perbedaan Tingkat Stres Pada Ibu Rumah Tangga yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Pembantu Rumah Tangga Ketut Ariyani Kartika Putri dan Hilda Sudhana. 1(1), 94–105.

Qonitah, N., & Isfandiari, M. A. (2015). Hubungan antara IMT dan kemandirian fisik dengan gangguan mental emosional pada lansia. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No, 1–11.

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1–100. https://doi.org/1 Desember 2013

Suwistianisa, R., Huda, N., & Ernawaty, J. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada Pasien Kanker yang dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM Vol 2 No 2,. https://media.neliti.com/media/publications/188107-ID-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tingkat.pdf

Turner, J., & Kelly, B. (2000). Emotional dimensions of chronic disease. Western Journal of Medicine. https://doi.org/10.1136/ewjm.172.2.124

Varcarolis, E. M., Halter, M. J. (2010). Foundations of Psychoterapy Mental Health Nursing: A Clinical Approach 6th Edition. New York. Elsevier Inc.

WHO. (2012). Depression, a global public health concern.

WHO. (2013). Global action plan for the prevention and control of noncommunicable diseases 2013-2020. World Health Organization. https://doi.org/978 92 4 1506236

WHO. (2018). Globocan 2018 - Home. In Globocan 2018.

Widakdo, G., & Besral, B. (2013). Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Mental Emosional. Kesmas: National Public Health Journal. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i7.29

Widoyono S., Setiyarni, S., & Effendy, C. (2018). Tingkat Depresi pada Pasien Kanker di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto: Pilot Study. Indonesian Journal of Cancer. https://doi.org/10.33371/IJOC.V11I4.535

Yulianti, I., Santoso, H., & Sutinigsih, D. (2016). FAKTOR-FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ken Saras Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Downloads

Published

2020-06-19

Issue

Section

Articles