TRADISI ZIARAH MAKAM DATUK RI TIRO DI KABUPATEN BULUKUMBA, DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Authors

  • Andi Wahyudin T Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin

Abstract

Andi Wahyudin T, F411 08 268, TRADISI ZIARAH MAKAM DATUK RI TIRO DI KABUPATEN BULUKUMBA,DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Penulis Skripsi Ini dibimbing oleh Bapak Dr.H.Muhammad Nur Latif,M.Hum. sebagai Pembimbing I dan Bapak Supratman,S.S.,M.A. sebagai Pembimbing II. Pada masa awal Islam, ziarah kubur sempat dilarang oleh Rasulullah SAW. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga aqidah mereka yang belum kuat agar tidak menjadi musyrik dan penyembah kuburan. Namun setelah Islam kuat dan aqidah mereka juga kuat, Rasulullah SAW menyuruh kaum muslimin untuk melakukannya. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Proses ziarah dan bentuk ritual yang dilakukan masyarakat pada saat berziarah dimakam Datuk Ri Tiro dan Bagaimanakah prespektif Islam terhadap tradisi masyarakat di makam Datuk Ri Tiro pada masyarakat Bonto Tiro Kabupaten Bulukumba, sedangkan penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Proses ziarah dan bentuk ritual yang dilakukan masyarakat pada saat berziarah dimakam Datuk Ri Tiro dan prespektif Islam terhadap tradisi masyarakat di makam Datuk Ri Tiro pada masyarakat Bonto Tiro Kabupaten Bulukumba, Penelitian ini dilakukan di Desa Ekatiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif melalui empat alur, yakni pengelompokan data, reduksi data, analisis isi dan Penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian dan pembahasan ini digunakan yaitu wawancara mendalam dan studi pustakan dan Dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah Tradisi dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat dan para peziarah di makam Datu ri Tiro sebagian besar tidak sesuai dengan ajaran islam atau dalam perspektif islam sangat melenceng seperti datang ke makam dengan niat perbaikan hidup (rezeki). datang berziarah berniat meningkatkan semangat hidup, memohon lindungan dan memenuhi hajat pengobatan serta peningkatan status sosial (jabatan), memberi sesajen dan menyembelih hewan atau kurban. Sementara sebagian kecil ada juga masyarakat yang datang kemakam Datuk ri Tiro tetap berpedoman pada nilai-nilai dan ajaran islam dengan niat mencari ridho Allah SWT, Karena pada dasarnya hikmah dari ziarah kubur itu sendiri, yaitu: mengingat akan alam akhirat, berzuhud terhadap dunia, mengambil suri tauladan, mendapatkan barakah dan membulatkan niat mencari ridha Allah SWT.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Taufiq dan Rusli Karim. 2004. Metodologi Penelitian Agama; Suatu Pengantar. Yogyakarta:

Tiara Wacana. Ahmadin. 2012. “Mengenang Historis Datuk Ri Tiro”. http://ahmadinumar. blogspot.com/2012/06/menengoknjejak-historis-datuk-ri-tiro.html (diakases 21 Juli 2013)

Ahsan, Muhammad Arif. 2011. “Makam Dato Tiro”. http://hibur dunia.blogspot.com/2011/ 04/datuk-tiro.html (diakases 21 Juli 2013)

Al-Khali, Sulaiman bin Abdul Hamid. 2011. Inilah Islam; Sumber, Karakteristik dan Keistimewaannya. Bekasi: Sukses Publishing.

Amirullah, M. Amin. 2013. Panduan Menyusun Proposal Skripsi Tesis dan Disertasi. Jakarta: Smart Pustaka.

Asriani. 2012. Perspektif Islam Terhadap Konsep Ajaran Patuntung Di Kecematan Kajang Kabupaten Bulukumba. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Bakir, R. Suyoto dan Sigit Suryanto. 2006. Edisi Terbaru Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam: Karisma Publishing Group.

Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Katu,

Mas Alim. 2005. Kearifan Manusia Kajang. Makassar: Pustaka Refleksi.

Kayo, RB. Khatib Pahlawan. 2005. Kepemimpinan Islam dan Dakwah. Jakarta: Amzah. Ktiro, Wawan. 2010. “KH. Maulana Khatib Bungsu (Dato Moleong, Lexy J. 2009. Metode Tiro)”. http://wawanktiro. wordpress.com/2010/04/28/khmaulana- khatib-bungsu-dato-tiro/ (diakases 21 Juli 2013)

Mahasin, Aswab. 1996. Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, Aneka Budaya Nusantara. Jakarta: Yayasan Festifal Istiqlal.

Mahmud, M. Irfan. 2012. Datuk Ri Tiro Penyebar Islam di Bulukumba: Misi, Ajaran dan Jati Diri. Yogyakarta: Ombak Dua. Maryaeni. 2008. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Massuro, Rifai Daeng. 2010. “Dato Ri Tiro: antara Kisah dan Mitos”. http://sejarah. kompasiana.com/2010/07/29/dato-ri-tiro-antara-kisah-dan-mitos-209081.html (diakases 21 Juli 2013). Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sati, Pakih. 2011. Tata Cara Shalat Jenazah. Yogyakarta:

Bening Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sewang, Ahmad M. 2005. Islamisasi Kerajaan Gowa Abad XVI sampai Abad XVII. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Shadily, Hassan. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia

SW Masnani, M Hum. 1999. Perilaku masyarakat Bugis dalam kegiatan barazanji di Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone. Laporan Hasil Penelitian BBI

SW Masnani, M Hum. 2008. Nilai-Nilai Religius Dalam Naskah Pappanga Jana Abdul Bada. Nady Al-Adab

SW Masnani, M Hum. 2005. Tradisi Barazanji Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Nady Al-Adab

Zainal, Muhammad Gusti. 2002. Perilaku Komunitas Ammatoa Menerapkan Sara dalam Pengngadakkang. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Downloads

Published

2022-11-06

How to Cite

Wahyudin T, A. (2022). TRADISI ZIARAH MAKAM DATUK RI TIRO DI KABUPATEN BULUKUMBA, DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Sarjana Ilmu Budaya, 2(2 (Mei). Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/19487