EFEKTIVITAS KINERJA ORGANISASI GABUNGAN KELOMPOK TANI POTTANAE, DESA TAJONG, KECAMATAN TELLU SIATTINGE, KABUPATEN BONE

Main Article Content

Eymal B. Demmallino
Rahmadanih Rahmadanih
Aswar Aswar

Abstract

ABSTRACT Farmer organizations play an important role in the development of the agricultural sector in Indonesia to become one of the media solving problems of agriculture. The empowerment of farmers and small businesses in rural areas by the government almost always uses a group approach. One of the fundamental weaknesses is the failure of group development because it is not done through a mature social process. This study aims to: 1) Describe the performance of the gapoktan function and 2) analyze the effectiveness of the organization's performance according to the gapoktan realization function (PERMENTAN 67/ SM 050/12/2016). This study uses qualitative and quantitative methods at the Gapoktan Pottanae study site, Tajong Village, Tellu Siattinge District, Bone Regency, South Sulawesi. The results concluded that: 1) The implementation of Gapoktan Pottanae's function did not work well. So far, the new gapoktan can perform most functions as a unit of infrastructure provider of agricultural production, have not been able to perform the function of agricultural units, processing units, units marketing, as well as the micro-finance or savings and loan unit. 2) The level of performance efficiency Gapoktan Pottanae based on the member's response is only 17.20%. It can be concluded that the implementation of rural performance Pottanae Gapoktan Tajong ineffective. This Gapoktan can not meet the needs of the members of the two needs of agricultural machinery and agricultural capital members, guarantee the quantity, quality and continuity of results, but can add value to the products of the treatment of the limbs, it n there is no guarantee on the market, and it will be necessary to create an independent agriculture for the member of the farmers. Keywords: Effectiveness; Performance; Group of Combined Farmers. ABSTRAKOrganisasi petani memegang peranan penting dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia untuk menjadi salah satu media penyelesaian permasalahan-permasalahan pertanian. Pemberdayaan petani dan usaha kecil di pedesaan oleh pemerintah hampir selalu menggunakan pendekatan kelompok. Salah satu kelemahan yang mendasar adalah kegagalan pengembangan kelompok karena tidak dilakukan melalui proses sosial yang matang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan fungsi gapoktan dan 2) Menganalisis efektivitas kinerja organisasi gapoktan berdasarkan pencapaian fungsi gapoktan (PERMENTAN No.67/SM 050/12/2016). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan lokasi penelitian Gapoktan Pottanae, Desa Tajong, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan fungsi Gapoktan Pottanae belum berjalan dengan baik. Sejauh ini gapoktan baru bisa menjalankan sebagian fungsinya sebagai unit penyedia sarana prasarana produksi pertanian, belum dapat menjalankan fungsi sebagai unit usahatani, unit pengolahan, unit pemasaran, maupun sebagai unit keuangan mikro atau simpan pinjam. 2) Tingkat efektivitas kinerja Gapoktan Pottanae berdasarkan respon anggota hanya sebesar 17,20%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kinerja Gapoktan Pottanae Desa Tajong tidak efektif. Gapoktan ini belum dapat memenuhi kebutuhan anggota baik kebutuhan alat mesin pertanian dan permodalan usahatani anggota, jaminan kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil, belum dapat menambah nilai produk dari hasil pengolahan anggota, tidak ada jaminan pasar dan bahkan belum dapat menciptakan usahatani mandiri bagi petani anggota. Kata Kunci: Efektivitas; Kinerja; Gabungan Kelompok Tani.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Demmallino, E. B., Rahmadanih, R. and Aswar, A. (2018) “EFEKTIVITAS KINERJA ORGANISASI GABUNGAN KELOMPOK TANI POTTANAE, DESA TAJONG, KECAMATAN TELLU SIATTINGE, KABUPATEN BONE”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14(3), pp. 285 - 296. doi: 10.20956/jsep.v14i3.5655.
Section
Articles

References

Kementerian Pertanian. 2016. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Kementerian Pertanian.

Pujiharto. 2010. Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian di Pedesaan. Dalam e-Jurnal Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Rifal & Sulaeman 2016. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Distribusi Beras Miskin di Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala. Dalam e-Journal Agrotekbis Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu.

Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan Sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Analisis Kebijakan Pertanian. vol.5. no. 1: 15-35.