IDENTITAS LOKAL VS SENTRALISASI UDARA RADIO BERJARINGAN DI KOTA MAKASSAR

Authors

  • Andi Ayuni Dara Uleng Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin
  • Muliadi Mau Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Keywords:

identitas lokal, radio berjaringan, regulasi SSJ

Abstract

The purpose of the research are to know the comparison between the local identity and national identity of radio network in Makassar: to know the efforts by the radio network in representing local identity. The research is in Makassar, which is in Radio Delta FM, Smart FM, Prambors FM and I-Radio. The methods that used in this research is descriptive qualitative. Informants in this study were selected through purposive sampling technique based on certain criteria. The data collection methods in this research are interview, observation, documentation, and referencing to some previous studies and literatures on this subject. The collected data are analyzed through Milles and Huberman’s interactive model. The results of this study shows the comparison between the local identity and national identity of the radio network in Makassar has already suitable to the standard of SSJ regulation only in the duration of airing. Whereas in terms of programs, most of the radio network tends to play more songs with an interludes of common topics without any local content. This research also shows that there are differences in the efforts to represent the local identity of each radio network. Delta FM Makassar and Prambors FM Makassar represented their locality through duration of airing, while Smart FM Makassar and I-Radio Makassar also representing them through local content.

 

Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara identitas lokal dan identitas nasional radio berjaringan di Kota Makassar; untuk mengetahui upaya yang dilakukan radio berjaringan dalam merepresentasikan identitas lokalnya. Studi ini dilaksanakan di Kota Makassar, yaitu di Radio Delta FM, Smart FM, Prambors FM dan I-Radio. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam studi ini dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam studi ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan dengan mengkaji buku-buku, hasil studi, dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan studi tersebut. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perbandingan antara identitas lokal dan identitas nasional radio berjaringan di Kota Makassar sudah sesuai dengan standar regulasi SSJ dalam hal durasi siaran saja. Sedangkan dari segi program siaran, sebagian besar radio berjaringan tersebut cenderung lebih banyak memutarkan lagu dengan selingan topik ringan tanpa adanya muatan lokal. Studi ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan upaya yang dilakukan dalam merepresentasikan identitas lokal masing-masing radio berjaringan. Delta FM Makassar dan Prambors FM Makassar merepresentasikan lokalitasnya melalui total jam siaran lokal, sedangkan Smart FM Makassar dan I-Radio Makassar merepresentasikannya melalui jam siaran dan muatan konten lokal. 

References

Arini, Siska Dewi. 2010. Tanggapan Industri Pertelevisian Terhadap Penerapan Sistem Televisi Berjaringan. Skripsi Tidak Diterbitkan. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Bungin, Burhan. 2006. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi.. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Destivani, Aghni Rizkika. 2014. Quo Vadis Industri Radio di Kota Makassar. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Fauzia, Luthfi. 2015. Implementasi Regulasi Penyiaran Tentang Sistem Stasiun Televisi Berjaringan di Kompas TV Makassar . Skripsi Tidak Diterbitkan. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Lukmantoro, Triyono. 2009. Stasiun Televisi berjaringan mendesak diimplementasikan.(http://nasional.tempo.co /read/news/2009/12/14/058213649/stasiun- televisi-berjaringan-mendesak- diimplementasikan). Diakses pada 10 Januari pukul 17.00 WITA.

Mangara, Andy. 2006. Radio an Obsession Dari Hobi ke Profesi. Makassar: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan.

Mardiana, Lisa. 2011. Ekonomi Politik Regulasi Penyiaran: Implementasi Kebijakan Sistem Stasiun Jaringan. Skripsi Tidak Diterbitkan. Semarang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro.

Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media Group.

Mufid, Muhammad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Prayudha, Harley. 2004. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang: Bayumedia Publishing.

Rahayu. 2006. ‘Problem Lokalitas dalam Bisnis Radio Network’. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 9 No. 3: 355-368.

Rahim, Samsuddin A & Latiffah Pawanteh. 2010. ‘The Local Content Industry and Cultural Identity in Malaysia’. Journal of Media and Communication Studies. Vol. 2 (10): 215-220.

Rasyid, Mochammad Riyanto. dkk. 2013. Kedaulatan Frekeuensi: Regulasi Penyiaran, Peran KPI dan Konvergensi Media. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Siregar, Ashadi. 2006. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sudibyo, Agus. 2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran. Jakarta: Institude Studi Arus Informasi.

Sukoyo, Joko. 2010. ‘Alih Kode dan Campur Kode Pada Tuturan Penyiar Acara Radio Campursari Radio Pesona FM’. Jurnal Bahasa dan Sastra Lingua. Vol. 6 No. 1.

Suryadi. 2005. ‘Identity, Media and the Margins: Radio in Pekanbaru, Riau’. Journal of Southeast Asian Studies. 36 (1): 131-151.

Tompo, Rusdin. 2010. Menegakkan Demokratisasi Penyiaran. Makalah Seminar Tidak Diterbitkan.

Tondo, Fanny Henry. 2009. Kepunahan Bahasa-Bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat dan Budaya. Vol. 2 No. 2.

Wiryawan, Hari. 2007. Dasar-dasar Hukum Media. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2017-06-08

Issue

Section

Articles