PERAN PEMUKA PENDAPAT (OPINION LEADER) DALAM MEMELIHARA KEDAMAIAN DI TENGAH KONFLIK HORIZONTALDI DESA WAYAME AMBON.pdf

Authors

  • La Jaali Universitas Hasanuddin
  • Hafied Cangara Universitas Hasanuddin
  • Hasrullah Hasrullah Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/kjik.v2i3.329

Keywords:

Leaders Opinion, Communication, Conflict

Abstract

Abstrak Wayame merupakan satu-satunya desa yang ada di Kota Ambon yang tidak terkena konflik horizontal di Ambon, walaupun masyarakatnya heterogen yang terdiri dari dua komunitas besar Islam dan Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemuka pendapat dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Desa Wayame kota Ambon dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat desa wayame tidak terlibat dalam konflik horizontal di Ambon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan simpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Ambon, maka para pemuka pendapat (opinion leader) di Desa Wayame berusaha melakukan suatu tindakan yang melibatkan banyak pihak yang ada di Desa Wayame. Tindakan-tindakan para pemuka pendapat (opinion leader) tersebut terlihat pada: a) membentuk TIM 20, b) membangun kerjasama dengan masyarakat Wayame, c) melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, d) melakukan koordinasi dengan Desa tetangga dan Lembaga Keagamaan, dan e) melakukan upaya damai pada desa-desa tetangga tentang pentingnya perdamaian. Kelima peran yang dilakukan diatas menjadi penentu bagi masyarakat Wayame dalam memelihara kedamaian dan ketenteraman ditengah konflik horizontal di Ambon. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Wayame tidak terlibat konflik, yaitu: a) adanya komitmen dari pemuka pendapat (opinion leader) dengan masyarakat, b) adanya penanganan TIM 20, c) adanya saluran komunikasi, d) adanya penerapan hukum lokal dan sanksi, e) adanya kesadaran dan dukungan masyarakat,, f) adanya pertemuan rutin, dan g) adanya pasar damai.Abstract Wayame is the only village in the city of Ambon, which is not affected by horizontal conflicts in Ambon, although heterogeneous society consisting of two large community of Muslims and Christians. This study aims to determine the role of opinion leaders in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon city Wayame village and know the factors that cause Wayame villagers not involved in horizontal conflicts in Ambon. Data collection techniques in this study using in-depth interviews (depth Interview). Analysis of the data in this study using the interactive model analysis of Miles and Huberman which includes the step of data reduction, data presentation and verification of the data or conclusions withdrawal. From these results it can be concluded that in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon, then the opinion leaders (opinion leader) in the village of Wayame attempt to commit an act that involves many parties in the village Wayame. Actions of opinion leaders (opinion leaders) are seen in: a) forming TEAM 20, b) build partnerships with the community Wayame, c) coordinating with security, d) coordinate with neighboring Villages and Religious Institutions, and e) peace efforts in neighboring villages about the importance of peace. Fifth roles performed above Wayame be decisive for the community in maintaining peace and tranquility in the middle of horizontal conflicts in Ambon. The factors that cause people Wayame not in conflict, namely: a) the commitment of opinion leaders (opinion leaders) with the community, b) the handling of TEAM 20, c) the communication channel, d) the application of local laws and penalties, e ) the awareness and support of the community,, f) the regular meetings, and g) the peaceful market. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cangara Hafied, (2011), Pengantar Ilmu Komunikasi, cet.12, Raja Grafindo Persada Jakarta

Devito, J.A, (2011), Komunikasi Antarmanusia,

Edisi ke 5, Karisma Publishing Group Tangerang Selatan.

Kunto. R. A, dkk, (2010), Proses Difusi Teknologi Konservasi Lahan Kering Melalui Pemuka Pendapat (Opinion Leaders) Di Kabupaten Bantul, Jurnal Agritext No. 28, Desember 2010

Littlejohn S. W., dkk, (2007), Communication, Conflict, and the Management of Difference, Press INC, Illinois, USA.

Mujib Ibnu, dkk, (2010), Paradigma Transformatif MASYARAKAT DIALOG, Membangun Fondasi Dialog Agama- Agama Teologi Humanis, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Nimmo. D, (2005), Komunikasi Politik,

Komunikator, Pesan dan Media, 2005,

PT. Remaja Rosdakarya-Bandung.

Nurudin, (2010), Sistem Komunikasi Indonesia, Penerbit. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Pawito, (2007), Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiSYogyakarta

Pariela D.T, (2008), Damai di Tengah Konflik Maluku, Satya Wacana Universty, Salatiga.

Sendjaja D.S, dkk, (2009), Teori Komunikasi, UniversitasTerbuka Jakarta

Widjaja. (2000), Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : Rineka Cipta.

Wiryanto, (2004), Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Grasindo Jakarta

Downloads

Published

2016-06-20

Issue

Section

Articles