PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN INFORMASI PADA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KOTA MAKASSAR
Keywords:
communication and information, disaster, policy implementationAbstract
Abstract
Makassar City is one of the areas in South Sulawesi with potential high hazard index. The aims to research were to find out the importance communication and information and the factors which had role in the implementation of disaster management policy in Makassar City. The research used qualitative and quantitative methods. The methods of obtaining the data were questionnaire, interview, observation and documentation, so the data analyzed were in one unity and presented in the form of frequency table. The results of the research indicate that communication and information are the most important elements in the implementation of disaster management policy in Makassar city. There are three dimensions as the indicators of the importance of communication and information, i.e. coordination, integration and synchronization. Then, the implementation of policy implementation is analyzed by four factors having important roles, i.e. communication, resources, disposition and bureaucratic structure. All of those aspects categorized moderate meaning that the implementation of disaster management in Makassar City still needs increasing so that the decrease of disaster risk more maximun and effective.
Abstrak
Kota Makassar adalah salah satu wilayah di Sulawesi Selatan dengan potensi indeks rawan bencana yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya komunikasi dan informasi dan faktor-faktor apa yang berperan pada implementasi kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Meote pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mengorganisasikan data, yaitu menggabungkan kelompok data yang satu dengan yang lainnya sehingga data yang dianalisis berada dalam satu kesatuan dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dan informasi menjadi unsur yang sangat penting dalam implementasi kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Makassar. Ada tiga dimensi yang menjadi indikator pentingnya komunikasi dan informasi, yaitu: koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Kemudian pelaksanaan implementasi kebijakan dianalisis dengan empat faktor yang berperan penting, yaitu: komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Semua aspek atau dimensi masih kategori sedang, artinya bahwa pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Makassar masih perlu ditingkatkan agar upaya pengurangan risiko bencana lebih maksimal dan efektif.
References
Agustino, Leo. (2006). Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Implementasi Kebijakan. Bandung : Alfabeta.
Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Chamsah, Bachtiar. (2007). Kebijakan Penanggulangan Bencana di Indonesia. Makalah Seminar Nasional Manajemen Bencana. Universitas Tarumanagara.
Cook Curtins W & Hunsaker Philip. (2007). Management and Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill Education.
Littlejohn, Stephen. W. & Foss, Karen. A. (2011). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Purnomo, Hadi dan Ronny Sugianto. (2010). Manajemen Bencana Respons dan Tindakan Terhadap Bencana. Yogyakarta: Medpress
Sembiring, Kritus. (2007). Aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Bencana di Indonesia. Institut Teknologi Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Kombinasi (Mixed Bandung: Alfabeta.