HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN ETIKA KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MENCIPTAKAN ATMOSFER AKADEMIK DI UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

Authors

  • Laode Muhammad Novrianto Ilmu Komunikasi Fisip Unhas
  • Jeanny Maria Fatima Ilmu Komunikasi Fisip Unhas

Keywords:

Academic atmosphere, emotional intelligence, communication ethics

Abstract

Abstract

Communication ethics based on high emotional intelligence can encourage the achievement of quality academic atmosphere. This research was to recognize the relationship between emotional intelligence with ethics of. This aim of the research was to find out the relationship between students’ emotional intelligence with communication ethics in creating academic atmosphere. This research was a correlational descriptive study conducted in Islamic University of Makassar. The samples consisted of 67 students, lectures, and head of university. The research used mixed methods. The result of the research indicate that there is significant relationship between students’ emotional intelligence and their communication ethich in creating academic atmosphere (P-values=0.000). Emotional intelligence dimension which give the most significant influence is social skill or to make relationship with other people, i.e 74.9%, and the least significant influences is managing emotion dimension or to manage emotion, i.e 20.9%. simultaneously, the influence of emotional intelligence on communication ethics is 69.1% and the remaining 30.9% is influenced by other factors. In creating an academic atmosphere the role of university is not only to improve students IQ (intelligence quotient), but also to improve the EQ (emotional quotien). 

Abstrak

Etika komunikasi yang didasari kecerdasan emosional mahasiswa yang tinggi dapat mendorong terciptanya atmosfer akademik yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan etika komunikasi dalam menciptakan atmosfer akademik. Penelitian ini dilakukan dilalukan di Universitas Islam Makassar dengan menggunakan mixed method. Sampel sebanyak 67 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan kampus. data dianalisis secara deskriptif korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan etika komunikasi dalam kaitannya dengan penciptaan atmosfer akademik (p- values =0.000). Dimensi kecerdasan emosional yang memberikan pengaruh yang paling tinggi adalah membina hubungan dengan orang lain (social skill) sebesar 74,9 %, dan yang paling kecil adalah mengelolah emosi (managing emotion ) sebesar 20.9%. Sumbangan kecerdasan emosional secara keseluruhan terhadap etika komunikasi sebanyak 69.1% selebihnya 30.9% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam menciptakan atmosfer akademik, universitas tidak cukup hanya meningkatkan IQ (kecerdasan intelektual) saja tetapi juga perlu meningkatkan EQ (kecerdasan emosional) bagi mahasiswa. 


References

Agustian, A.G. (2005). Rahasia Sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual: Emotional Spiritual Quotient. PT. ArgaTilanta. Jakarta

Cangara. Hafied. (2012). PengantarI lmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Cherniss, Cary. (2000). Emotional Intelligence: What it is and Why it Matters. Paper presented at the annual meeting of the Society for Industrial and Organization. New Orleans, LA. http://www.eiconsortium.org

Goleman, Daniel. (2004). Emotional Intelligence : Mengapa EI lebih penting daripada IQ (terjemahan). PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kurniawan, Agung. W. (2013). Manajemen Konflik dalam Mengembangkan Atmosfer Akademik. Jurnal strategi dan bisnis Vol 1.No1, hal 16-30

Moordinigsih, Wiwin D Prastiti, dan Wisnu S Hertinjung. (2010). Model Pengaruh Atmosfer Akademik Psikologis Terhadap Performasi Tim Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian Humaniora. Vol.11, No.2 hal.111-124

Purwanto.(1999). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan.ECG. Jakarta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta. Bandung

Sunarto dan Haryono, A(1999). Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta. Jakarta

Surya, R & Hananto. (2004). Pengaruh Emotional Quotient Auditor Terhadap Kinerja Auditor di kantor Akuntan Publik, Perspektif, V ol.9.No1

Wijokongko, M. (1997). Keajaiban dan Kekuatan Emosi. Yogyakarta. Kanisius.

Downloads

Published

2016-06-24

Issue

Section

Articles