REPRESENTASI IDEOLOGI DALAM DISKURSUS REAKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA HARIAN KOMPAS

Authors

  • Raden Firdaus Wahyudi Ilmu Komunikasi Fisip Unhas
  • Hasrullah Hasrullah Ilmu Komunikasi Fisip Unhas
  • Muhammad Iqbal Sultan Ilmu Komunikasi Fisip Unhas

DOI:

https://doi.org/10.31947/kjik.v3i3.589

Keywords:

Discourse, Ideology, representation, Pancasila

Abstract

Abstract Discourse about the idea of the importance in reactualizing Pancasila in Kompas Daily Newspaper shows a perspective and ideology in interpreting Pancasila and its principles from Kompas viewpoints. The objective of the study are (1) to describe the Harian Kompas opinion of social reality, politics and culture through the perspective of Pancasila values implementation (2) to describe the conception of Ke-Pancasila-an discourse in society mediated by Harian Kompas (3) to describe conception of Pancasila ideology represented by harian Kompas. The study is a qualitative description with critical discourse analysis. The data are the text documentations such as news article, opinion, editorial and analysis column of May 15to June 15, 2011, 2012 and 2013. The data were collected based on Ke-Pancasila-an themes and analyzed with Norman Fairclough critical discourse analysis and ideology theory. The results of studyi indicated that the idea of Kompas Daily Newspaper on reactualization of Pancasila values is based on the conclusion that the principles of Pancasila have been ignored in practice of life, state, and nation. Pancasila discourse in Kompas shows multi interpretations and perspectives on reactualization of Pancasila values. Furthermore, Pancasila ideology represented by Kompas is opened, dynamic and comprehensive but still sticks to every principle in Pancasila namely nationalism or unity, internationalism or humanitarianism (respect for human rights), deliberative consensus (democracy), social welfare or economic democracy for all Indonesian people, and oneness of God framed in a motto “Bhineka Tunggal Ika”. Abstrak Diskursus mengenai gagasan perlunya mereaktualisasi Pancasila di harian Kompas menunjukan adanya keberagaman perspektif dan ideologi dalam menfsirkan Pancasila dan sila-silanya baik dari sudut pandang harian Kompas maupun para kontributornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui pandangan Harian Kompas mengenai realitas sosial, politik dan budaya dalam sudut pandang implementasi sila-sila Pancasila (2) Mengetahui konsepsi diskursus ke-Pancasila-an yang terjadi di masyarakat yang termediasi pada Harian Kompas (3)Mengetahui konsepsi ideologi Pancasila yang di anut oleh Harian Kompas. Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan perspektif analisa wacana kritis. Sumber data berupa dokumentasi teks berita berupa artikel berita, opini, tajuk rencana dan kolom analisis pada tanggal 15 mei sampai dengan 15 Juni tahun 2011, 2012 dan 2013 serta hasil wawancara dengan redaktur harian Kompas. Data dikoding berdasarkan tema yaitu ke- Pancasila-an yang kemudian dianalisa menggunakan analisa wacana kritis model Norman Fairclough dan teori ideologi. Hasil penelitian menunjukkan gagasan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila oleh harian kompas didasari pada kesimpulan bahwa sila-sila Pancasila telah terabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diskursus ke- Pancasila-an dalam harian kompas menunjukan multi interpretasi dan perspektif dalam mengemukakan gagasan mengenai reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dan ideologi Pancasila yang direpresentasikan oleh harian Kompas adalah ideologi Pancasila yang terbuka, dinamis dan komprehensif namun tetap berpegang teguh pada kelima prinsip yang tertera dalam setiap sila dari Pancasila tersebut yakni nasionalisme atau persatuan, internasionalisme atau prikemanusiaan (penghargaan terhadap hak asasi manusia), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial atau demokrasi ekonomi untuk seluruh rakyat Indonesia, dan ketuhanan yang dibingkai dalam slogan “Bhineka Tunggal Eka” 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian. (1992), Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta. PT. Gramedia. Eriyanto. (2008). Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS.

Eriyanto.(2011). Analisis Isi :pengantar metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu- ilmu sosial lainnya. Jakarta. Kencana.

Fiske, John. (2010). Cultural And Communikasion Studies. Terjemahan oleh Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim. 2006. Yogyakarta: Jalasutra.

Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta. Paradigma.

Morrison. (2010). Teori Komunikasi Massa. Bogor. Ghalia Indonesia.

McQuaill. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.

Latief, Yudi. (2011). Negara Paripurna:Historisitas, Rasionalitas dan aktualitas Pancasila. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simarmata, Salvatore. (2014). Media & Politik: Sikap pers terhadap pemerinthan koalisi di Indonesia.Jakarta. Pustaka obor.

Sularto, St. (2011). Syukur Tiada akhir:jejak langkah Jakob Oetama. Jakarta Kompas.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Downloads

Published

2016-06-24

Issue

Section

Articles