PENGUNGSI DAN PENCARI SUAKA AFGANISTAN DENGAN MASYARAKATA LOKAL DI KOTA MAKASSAR: (SUATU ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA)

Authors

  • Indra Lestari Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Haluoleo
  • Hafied Cangara Ilmu Komunikasi Fisip Unhas

Keywords:

Afghanistan Refugees and Asylum Seekers, Local Community, Effectiveness of Intercultural Communication

Abstract

Abstract

This research aimed to analyze the communication process between Afghanistani refugees and asylum seekers and the local communities in Makassar, how effectiveness of the communication, and which factors supported and hindered the communication between the Afghanistani refugees and asylum seekers and the local community in Makassar city. Research interpretative approach using qualitative data. Data obtained by conducting interviews with 30 informants using purposive sampling. Data were analyzed with qualitative methods. This research results releaved that the communication process between Afghanistani refugees and asylum seekers and the local community was started by learning the language and the sign codes of the local people. After that, they started too communicate verbally and non-verbally with local community. The communication that occurs has not been was not yet effective because of the language difference; Afghaniastani immigrants spoke Farsi language as their main language, while the local community spoke Bahasa Indonesian and Bugis-Makassar local languages. Besides, the communication that occurs was not effective because of the cultural and religious differences. The factor supporting the communication between the Afghanistani immigrants and the local community was the fact that they were all human and hence they needed helps from other people, whule the factors hindering communication were the differences of languages, cultures, religions, and ethnocentric and stereotypical characters.

Abstrak

Penelitian bertujuan menganalisis bagaimana proses komunikasi antara pengungsi dan pencari suaka Afganistan dengan masyarakat lokal di kota Makassar, sejauh mana efektivitas komunikasi yang terjadi, dan faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam komunikasi antar budaya antara pengungsi dan pencari suaka Afganistan dengan masyarakat lokal di kota Makassar. Penelitian menggunakan pendekatan interpretative dengan menggunakan data kualitatif. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dengan 30 orang informan dengan menggunakan purposive sampling. Data di analisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses komunikasi antara Pengungsi dan pencari suaka Afganistan dengan masyarakat lokal dimulai dengan mempelajari bahasa dan kode berbicara orang-orang lokal. Kemudian mereka berkomunikasi secara verbal dan juga non verbal dengan masyarakat lokal sekitar mereka. Komunikasi yang terjadi belum efektif karena adanya perbedaan dalam hal bahasa, dimana para imigran Afganistan menggunakan bahasa Farsi sebagai bahasa utama, sedangkan masyarakat lokal menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah bugis-makassar. Selain itu, tidak efektinya komunikasi yang terjadi juga di pengaruhi oleh perbedaan budaya dan perbedaan agama. Faktor yang mendukung komunikasi antara imigran Afganistan dengan masyarakat lokal adalah karena mereka manusia yang membutuhkan bantuan dari orang lain, sedangkan yang menghambat komunikasinya karena adanya perbedaan bahasa, budaya dan agama serta adanya sifat etnosentrisme dan stereotype. 

References

Bulaeng A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. ANDI : Yogyakarta.

Faisal, Sanapiah. (1990). Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi. Y ayasan Asah Asih Asuh (Y A3 Malang) : Malang.

Gudykunts, Wiliam B dan Kim Young Yun. (1984). Methods For Interculture Communication Research. Sage Publication, Inc : New York.

Gudykunts, William B dan Young Yun Kim. (1992). Communicating with Strangers: An Approach to Intercultural Communication. New York McGraw- Hill : New York.

Gudykunts, William B. (2003). Cross- Cultural and Intercultural Communication. Sage Publication, Inc : London.

Liliweri Alo (2003). Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Lustig, Myron, dan Jolene Koester.2003. Intercultural Competence: Interpersonal Communication Across Cultures (Fourth Edition).: Allyn & Bacon Pub : USA.

Moss, Sylvia dan Tubbs Stewart L. (1996). Human Comunication: Prinsip- prinsip Dasar , terjemahan Dedy Mulyana, 2001. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Pawito. (2007). Penelitian komunikasi Kualitatif. LkiS Yogyakarta : Yogyakarta.

Samovar A L. Porter E.R., & Mcdaniel R E. (2006). Komunikasi Lintas Budaya, Terjemahan oleh Indri Margaretha Sidabalok, 2010. Salemba Humanika : Jakarta.

Triandis, H C. & Gelfand M J. (1995). Individualism and Collectivism. Westview. Boulder, CO.

Downloads

Published

2016-06-25

Issue

Section

Articles