PENGUNGKAPAN DIRI ANGGOTA PASUKAN INONG BALEE DALAM KOMUNIKASI DAN INTEGRASI DENGAN MASYARAKAT PASCA KONFLIK BERSENJATA DI KABUPATEN ACEH BESAR PROVINSI ACEH

Authors

  • Lisa Musfirah Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Politik, Universitas Syah Kuala
  • Hafied Cangara Ilmu Komunikasi Fisip Unhas
  • Hasrullah Hasrullah Ilmu Komunikasi Fisip Unhas

DOI:

https://doi.org/10.31947/kjik.v4i2.616

Keywords:

self-disclosure, patterns of communication and integration, integration

Abstract

Abstract This research aimed to investigate (1) the self-disclosure of the members of Inong Balee force in their involvement in GAM armed force during the time of armed conflict in Aceh Besar Regency, Aceh Province, (2) the communication pattern and interaction between the members of Inong Balee force and the community, and (3) the integration process between the members of Inong Balee force and te community.The research was conducted in Aceh Besar regency, Aceh Province using the qualitative research. The research subjects consisted of 9 ex-members of Inong Balee force and 6 members of the community, who were chosen using the purpusive sampling technique and the showball manner. The data collection was carried out using observation, interviews, and documentation. The data were further analyzed using Miles and Huberman’s interactive model analysis.The research result revealed that the self-disclosure of the members of Inong Balee force in their involvement with GAM force was basically either attracted or self-interested since the Inong Balee force were recruited for the independence of Aceh. The patterns of communication and interaction were more open and therefore they were free to communicate and share information and more experience they acquired. Even atfer the armed conflict, the active members of Inong Balee force still gathered with their compatriots in GAM; hence they still had had leaders or commandants. As for the integration between the community and the members of Inong Balee force still run well; no obstruction felt in joining in doing their daily activities. This good integration was supported by their sacrifices and understanding each other. The sense of unity in life was still felt by Aceh community.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengungkapan diri anggota pasukan Inong Balee didalam keterlibatannya dengan pasukan bersenjata GAM pada masa konflik bersenjata di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, pola komunikasi dan interaksi antara anggota pasukan Inong Balee dengan masyarakat, serta proses integrasi antara anggota pasukan Inong Balee dengan masyarakat, dengan mengunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Subjek penelitian ini terdiri dari 9 mantan anggota Inong Balee dan 6 orang masyarakat dengan teknik purposive sampling dan secara showball. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis dengan mengunakan teknik analisis data model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri anggota pasukan Inong Balee dalam keterlibatannya dengan GAM adalah pada dasarnya mereka tertarik serta kemauan sendiri dan pasukan Inong Balee ini merupakan pasukan yang direkrut untuk kemerdekaan Aceh. Pola komunikasi dan interaksi yang terjadi lebih terbuka dan mereka leluasa dalam berkomunikasi sehingga dalam berbagi informasi dan pengalaman semakin banyak yang diperoleh. Selanjutnya pasca konflik bersenjata anggota pasukan Inong Balee yang aktif masih berkumpul dengan sesama anggota GAM sehingga jelas masih ada pemimpin atau komando bagi mereka. Adapun proses integrasi yang terjadi antara masyarakat dan anggota pasukan Inong Balee berjalan dengan baik. Tidak ada kendala yang dirasakan dalam menyatukan diri dalam melakukan kegiatan maupun aktivitas sehari- hari. Integrasi yang baik ini didukung oleh adanya pengorbanan dan juga rasa saling pengertian satu dengan lainnya. Rasa persatuan masih melekat erat dalam kehidupan masyarakat Aceh. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurrahman, dkk. 2002. Biografi Pejuang- Pejuang Aceh. Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh : Banda Aceh.

Aguswandi dkk. 2008. Rekonfigurasi Politik: Proses Perdamaian Aceh. Conciliation Resources : London

Aizid, Rizem. 2013. Para Pemberontak Bangsa. PT Palapa : Jogjakarta.

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2011. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Di tiro, T Hasan M. 2013. Aceh di Mata Dunia. Bandar Publishing : Banda Aceh.

Halimah, 2008. Kondisi Psikologis Wanita Aceh Mantan Tentara Gerakan Aceh Merdeka (Inong Balee). Naskah Publikasi. Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Kurniawati, Nia Kania. 2014. Komunikasi Antarpribadi: konsep dan teori dasar. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Morissan dkk. 2009. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia : Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Nurudin. 2008. Sistem Komunikasi Indonesia. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Pattanama, Eklefina. 2010. Integrasi Pascakonflik (studi kasus di Maluku Tengah Saparua). Tesis Universitas Indonesia: Jakarta

Shaw. 1981. Group Dynamics, The Psychology of Small Group Behavior, McGraw-Hill.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Rajawali Press : Jakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Alfabeta : Bandung.

Susan, Novri. 2010. Pengantar sosiologi konflik dan isu-isu konflik kontemporer. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

West, Richard dkk. 2009. Pengatar Teori Komunikasi buku 1: Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanik: Jakarta.

Downloads

Published

2016-06-25

Issue

Section

Articles