PERTARUANGAN ANTAR KELUARAGA DI PILKADA KABUPATEN GOWA 2015

Authors

  • Widiah Restuti Hasan Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Harullah Hasrullah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Iqbal Sultan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Keywords:

Komunikasi politik, Pilkada Gowa, Yasin Limpo

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah merupakan fenomena berlangsungnya transaksi komunikasi politik yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab Tenri Olle Yasin Limpo dan Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sehingga keduanya memutuskan untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gowa 2015 dan strategi komununikasi kedua calon dalam meraih suara pemilih pada Pilkada Kabupaten Gowa 2015. Metode dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gowa. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik sampling purposif dengan jumlah informan yang diperoleh dua belas orang. Mereka yang menjadi narasumber merupakan kandidat yang berkompetisi, tim pemenang dan pengamat politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenri Olle Yasin Limpo dan Adnan Purichta Ichsan memiliki modal ekonomi, simbolik, kultural, sosial yang berpadu dengan kompetensi yang mereka miliki sehingga pantas untuk berkompetisi dalam sebuah perebutan kursi nomor satu di Gowa. Walaupun mereka berada dalam trah yang sama membawa nama keluarga Yasin Limpo tidak menghalangi mereka maju berkompetisi. Aturan dalam keluarga yang menyepakati boleh tidak setuju namun tidak boleh melarang atau menghalangi menjadi landasan mereka untuk bersaing secara penuh. Kerelaan kedua kandidat untuk melepas jabatan sebagai anggota DPRD provinsi sebagai tanda kedua orang ini serius untuk berlaga di kompetisi sekaligus menghalau banyaknya isu majunya kedua calon dari keluarga Yasin Limpo hanyalah sebuah skenario. Strategi komunikasi yang kedua tim ini diawali dengan mengamati permasalahan, ketokohan dan kelembagaan, perencanaan dan pembuatan program, mengambil tindakan berkomunikasi dan evaluasi program kerja. Walaupun tahapan strategi sama, keduanya tetap juga memiliki perbedaan


References

Almond et al. (1990). Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Buehler et al. (2007). Party-Candidate Relationship in Indonesia Local Politics: A Case Study of the 2005 Regional Elections in Gowa, South Sulawesi Indonesia. Indonesia Vol 8.

Effendy. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Firmanzah. (2008). Marketing politik; Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Foucault e.al. (1980). Power/Knowledge: Selected Interviews. Havester: Brighton.

Halim A. (2014). "POLITIK LOKAL" Pola, Aktor & Alur Dramatikalnya (Persepktif Teori Powercube, Modal dan Panggung).

Yogyakart: LP2B (Lembaga Pengkajian Pembangunan Bangsa).

Hasrullah. (2014). Opium Politik & Dramaturgi. Jakarta: Prenadamedia Grup.

Mahar. (2009). "Posisi Teoritis Dasar" dalam Inroduction to Work of Piere Bourdieu; The Practice Theory. Translated by Pipit Maizer. Vol. Cet 2. Yogjakarta: Jalasutra.

Nimmo D. (2000). Komunikasi Politik (Khalayak dan Efek). (Terjemahan Tjun Surjaman). Bandung: Remaja Rosdakarya

Rosit M. (2012). Strategi Komunikasi Politik Dalam Pilkada (Studi Kasus Pemenangan Pasangan Kandidat Ratu Atut dan Rano Karno Pada Pilkada Banten 2011).

Santosa A. (2009). Nietzsche Sudah Mati. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Downloads

Published

2018-06-05

Issue

Section

Articles