OPINI DAN SIKAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN PINRANG TENTANG PEMBERITAAN POLITIK SETYA NOVANTO

Authors

  • Ismail Ismail Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/kareba.v8i1.8903

Keywords:

sikap, opini, netralitas dan perimbangan media

Abstract

Penelitian ini berawal dari mencuatnya pemberitaan mengenai Setya Novanto di tiga media yaitu Metro TV, TV One, dan Kompas TV yang mana media tersebut memberi pemberitaan yang saling bertolak belakang dan masing-masing menggiring opini pemirsanya untuk mengikuti arah pikiran pemberitaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap dan opini anggota DPRD Kabupaten Pinrang tentang pemberitaan politik Setya Novanto dan netralitas dan perimbangan pemberitaan Metro TV, Kompas TV dan TV One. Penelitian ini menggunakan metodologi atau pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Kantor DPRD Kabupaten Pinrang dengan populasi 40 Anggota DPRD Kabupaten Pinrang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif untuk mendeskripsikan sikap dan opini anggota DPRD Kabupaten Pinrang tentang pemberitaan politik Setya Novanto dan netralitas dan perimbangan pemberitaan Metro TV, Kompas TV dan TV One. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas 40 orang anggota DPRD Kabupaten Pinrang menganggap bahwa Metro TV dan TV One memang memihak dan membuat pemberitaan yang tidak berimbang. Hanya Kompas TV yang dianggap netral karena kebetulan pemiliknya bukan orang partai. Mayoritas anggota DPRD Kabupaten Pinrang beropini bahwa media berusaha menciptakan agenda setting dalam setiap pemberitaannya terutama dalam Metro TV, TV One, dan hanya Kompas TV yang cenderung lebih berimbang dalam pemberitaannya. Netralitas dan Perimbangan media menurut anggota DPRD Kabupaten Pinrang tidak pernah terjadi, itu hanya suatu tataran ideal yang hendak dicapai. Media saat ini sudah menjadi konglomerasi dan industrialisasi jadi mustahil untuk mengatakan kalau tidak ada konflik kepentingan yang bermain di sana, seharusnya Media menjadi sumber informasi yang independen bagi masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

 Bryant J.&Thompson S. (2012). Fundamentals of media effects. Waveland Press.Cangara H. (2014-a). Komunikasi Politik : Konsep,Teori dan Strategi. Edisi Revisi 2014. Jakarta: Raja Grafindo.Cangara H. (2014-b). Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo.Dearing J.W.& Rogers E. (1996). Agenda-Setting. Sage Publications.Hasrullah. (2009). Dendam Konflik Poso (periode 1998 -2001) Konflik Poso dari Perspektif Komunikasi Politik. Jakarta: PT Gramedia.McCombs M. E.&Shaw D.L. (1972). The agenda setting function of mass media. Public opinion quarterly, 36(2): 176-187.McQuail D. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory. London: Sage PublicationsRajecki D.W. (1982). Attitute, themes and Advence.Rakhmat J. (1994). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.Ruslan R. (2014). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasinya (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.Unde A. (2014). Televisi & Masyarakat Pluralistik. Jakarta: Prenadamedia Group. 

Downloads

Published

2019-06-24