Membangun Kembali Perdamaian : Rekonsiliasi Konflik Komunal Berbasis Trust

Article History

Submited : March 9, 2016
Published : July 9, 2015

Abstrak : Kelangsungan perdamaian pasca konflik komunal di tanah air belum berlangsung maksimal oleh karena rekonsiliasi masyarakat mengalami kegagalan yang menyebabkan terjadinya krisis kepercayan. Karena itu, masyarakat membutuhkan trust sebagai modal sosial utama yang mesti dibangun kembali untuk membantu rekonsiliasi pasca konflik komunal. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kegagalan resolusi dan krisis kepercayaan serta menjelaskan upaya membangun kembali perdamaian berbasis trust. Metode penulisan yang digunakan adalah analisis kepustakaan. Hasil analisis menemukan bahwa kegagalan rekonsiliasi konflik komunal berimbas pada terjadinya segregasi sosial yang berpeluang membentuk kembali sentimen in-group dan out-group, memudarnya masyarakat corak familistik yang tergantikan corak individual, serta tumbuhnya stigma dan prasangka sosial, sehingga berpotensi menumbuhkan kembali kantong- kantong potensi konflik baru. Sedangkan dalam membangun kembali perdamaian berbasis trust, di mulai dari menanamkan kembali sikap trust antar masyarakat dalam kelangsungan perdamaian. Disimpulkan bahwa masyarakat yang pernah dilanda konflik komunal seyogyanya masih membutuhkan proses perdamaian jangka panjang yang berbasis trust. Disarankan penting untuk rekonstruksi modal sosial trust pasca konflik sehingga program pembangunan sosial pasca konflik berjalan maksimal. Kata kunci : Perdamaian, Rekonsliliasi Abstract : Continuity of post-conflict peace communal land air yet lasted maximum posted because reconciliation ‘what people experience failure causes trust crisis. Therefore, ‘require public trust as social capital built back main what must for assist post-conflict reconciliation communal. Husband article aims for explain failure resolution and crisis as well as describing trust rebuilding peace efforts based confidence. The writing method used is the analysis of literature. The analysis finds that the failure reconciliation communal conflicts on the impact of social segregation the opportunity to form back sentiment in-group and out-group, waning ‘style community familystik the replaceable individual style, as well as the growth of social stigma and prejudice, so that potential foster back pockets the potential for new conflict. While hearts rebuilding peace based confidence, at start of instilling back attitude trust between ‘society hearts continuity of peace. Concluded that ‘conflict affected communities should communal peace process still needs-based long term trust. Important advised to reconstruction of social capital trust program so that post- conflict social development of post conflict maximum running. Key words : Peace, Reconciliation, Trust

References

  1. Fukuyama, Francis., (2002). Trust: Kabajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Terjemahan oleh Ruslani. Yogyakarta: Qalam.
  2. ------------------------, (2014). The Great Disruption: Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tananan Sosial. Terjemahan oleh Ruslani. Yogyakarta: Qalam.
  3. Hasbullah, Jousairi., (2006). Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press.
  4. Martanto, Ucu. (2009). Lingkungan dan Pembangunan Perdamaian: Refleksi Kasus Aceh. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Isipol), Vol. 13 No. 1, Juli 2009 (31-47). Diunduh dari http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/download/65/56 [18 Juni 2015]
  5. Miall, et. al. (2000). Resolusi Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan, Mencegah, Mengola dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial, Agama dan Ras. Terjemahan Oleh Tri Budhi Sastrio. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  6. Padoma, Asrun. (2004). Kehidupan Sosial Pasca Konflik: Studi Kasus Di Desa Dokulamo Kec. Galela Kab. Halmahera Utara. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin.
  7. Pulubuhu, Dwia A. Tina. (2005). Pencegahan dan Penanganan Konflik: Kasus Konflik di Sulsel dan Sulbar. Makalah disajikan dalam kuliah umum. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Makassar 2005. (hal. 2, 6-7).
  8. ------------------------, (2008). Gagasan Dwia: Krisis Kepercayaan. Diunduh dari http://www.dwiatina. com/gagasan-dwia-krisis-kepercayaan [02 Juni 2015]
  9. ------------------------, (2013). Pencegahan Dini dan Resolusi Konflik Secara Partisipatif. Majalah Identitas Unhas, edisi xxiv. Hal. 46.
  10. Ruagadi, Hendry Anderson. (2010). Konflik dan Tindak Kekerasan Poso: Tinjauan Sosiologis tentang Persepsi Masyarakat. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin.
  11. Trijono, Lambang., (2007). Pembangunan sebagai Perdamaian: Rekonstruksi Indonesia Pasca Konflik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  12. ---------------------, (2009). Pembangunan Perdamaian Pasca Konflik Di Indonesia: Kaitan Perdamaian, Pembangunan dan Demokrasi, dalam Pengembangan Kelembagaan Pasca Konflik. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Isipol), Vol. 13 No. 1, Juli 2009 (48-70). http://jurnalsospol. fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/download/66/57. [18 Juni 2015]
  13. Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor.

Downloads

Download data is not yet available.