PENYEBAB DEPRESI PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA

Taamu Taamu, Nurjannah Nurjannah, Abd Syukur Bau, La Banudi

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut menyebabkan perlunya perhatian dengan harapan usia lanjut tidak hanya berumur panjang, tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia. Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul pada usia lanjut adalah depresi. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan depresi pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari sebanyak 90 orang dengan besar sampel sebanyak 41 orang, pemilihan sampel secara purposive sampling. Uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara stressor lingkungan (p=0,045), tipe kepribadian (p=0,019), dan dukungan keluarga (p=0,047) dengan depresi usia lanjut. Hasil analisis Multivariat bahwa variabel independen yang paling dominan berhubungan dengan depresi pada usia lanjut yaitu variabel tipe kepribadian dengan nilai kemaknaan Exp(B) = 2,726. Kesimpulan penelitian adalah adanya hubungan antara stressor lingkungan, tipe kepribadian dan dukungan keluarga dengan depresi pada usia lanjut. Saran untuk Panti Sosial Tresna Werdha agar mengadakan pelatihan ringan misalnya memberikan pelatihan penilaian kepribadian, peningkatan mekanisme koping pada usia lanjut, dan menyediakan layanan konseling invidu dan konseling kelompok bagi sesama usia lanjut.

References

1. Azizah, Ma’rifatul L. Keperawatan lanjut usia.Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011;45.

2. Stanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. Edisi. 2007;2:375-99.

3. Staebler K, Renneberg B, Stopsack M, Fiedler P, Weiler M, Roepke S. Facial Emotional Expression in Reaction to Social Exclusion in Borderline Personality Disorder. Psychological medicine. 2011;41(9):1929-38.

4. Setyowati S, Murwani A. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta, Mitra Cendekia Press; 2008.

5. Chang E, Daly J, Elliott D. Patofisiologi:Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Jakarta:EGC; 2010.

6. Hagger MS, Wood C, Stiff C, Chatzisarantis NL. Ego Depletion and the Strength Model of Self-control: a Meta analysis. American Psychological Association;2010.

7. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta; 2005.

8. Gunarsa YSD, Gunarsa SD. Psikologi untuk Keluarga: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran, Malaysia; 1982.

9. Nugroho HW, editor Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. 2009: EGC.

10. Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya hlm. 2003:30-5.

11. Mubarak WI, Chayatin N. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta: Sa-lemba Medika. 2009.

12. Ensari I, Pilutti LA, Motl RW. Depressive Symptomology in Multiple Sclerosis: Disability,Cardiorespiratory Fitness and Heart Rate Variability. Acta Neurologica Scandinavica.2017.

13. Aryani A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Depresi pada Lansia di Desa Mandong Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008.

14. Lubis NL. Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta:Prenada Media. 2009.

15. Hashimoto M, Araki Y, Takashima Y, Nogami K, Uchino A, Yuzuriha T, et al. Hippocampal Atrophy and Memory Dysfunction Associated with Physical Inactivity in Community-dwelling Elderly Subjects: The Sefuri study. Brain and behavior. 2017;7(2):e00620.

16. Idrus MF. Depresi pada Penyakit Parkinson. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran.2007;34(3/156).

17. Maryam RS, Ekasari MF, Rosidawati JA,Batubara I. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:9-10.

18. Riyadi S, Purwanto T. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009.

19. Sandström A, Peterson J, Sandström E, Lundberg M, NYSTROM ILR, Nyberg L, et al.Cognitive Deficits in Relation to Personality Type and Hypothalamic‐Pituitary‐Adrenal (HPA) Axis Dysfunction in Women with Stress‐Related Exhaustion. Scandinavian Journal of Psychology. 2011;52(1):71-82.

20. Farida U. Hubungan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert dengan Perilaku Agresif pada Remaja [Skripsi]. Malang: Universitas Islam Negeri Malang. 2007.

21. Purwitasari ND. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Wilayah Desa Bumiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri :Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008.

22. Lynch TR, Rosenthal MZ, Kosson DS, Cheavens JS, Lejuez C, Blair R. Heightened Sensitivity to Facial Expressions of Emotion in Borderline Personality Disorder. Emotion.2006;6(4):647.

Authors

Taamu Taamu
labanudibanudi@yahoo.com (Primary Contact)
Nurjannah Nurjannah
Abd Syukur Bau
La Banudi
Taamu, T., Nurjannah, N., Bau, A. S., & Banudi, L. (2017). PENYEBAB DEPRESI PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(1), 65-72. https://doi.org/10.30597/mkmi.v13i1.1588
Copyright and license info is not available

Article Details