PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SERBUK KAYU MENJADI DUPA DI DESA SUKAWATI

Authors

  • Komang Adi Tresna Putra Universitas Pendidikan Nasional
  • I Kadek Agus Windu Adi Universitas Pendidikan Nasional
  • Ida Bagus Teja Pramana Universitas Pendidikan Nasional
  • Luh Putu Mahyuni Universitas Pendidikan Nasional
  • Made Mulyadi Universitas Pendidikan Nasional

Keywords:

Partnership, incense, superior product, added value

Abstract

The problem faced by partner villages is that the added value of incense products is still low because they only focus on raw incense, do not yet have their market, because incense production is still based on orders, and the availability of biting raw materials is often lacking. The purpose of the community service program is to develop the business potential of incense in partner villages, namely Sukawati Village, Sukawati District, Gianyar Regency so that it can become the village's flagship product. The approach used in implementing this service program is Community Based Participatory Research (CBPR), which is a collaborative approach aiming to overcome community problems. The methods used are mentoring and providing education on making fragrant incense and packaging carried out by partners of successful entrepreneurs, assistance and consultation on trademark registration, and substitution of science and technology in the form of wood-biting smoothing machines into sawdust. The result of the activity is an increase in added value because it has produced and sold fragrant incense with the Gunung Katu brand marketed by business partners to the island of Bali, there is an increase in bamboo biting production because it has used the help of wood smoothing machines. The results of this service activity have an impact on increasing the income of the community in partner villages.  ---  Permasalahan yang dihadapi desa mitra adalah nilai tambah produk dupa masih rendah karena hanya fokus pada dupa mentah, belum memiliki pasar sendiri, karena produksi dupa masih berdasarkan pesanan, dan ketersediaan bahan baku biting sering kekurangan. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi usaha dupa di desa mitra yaitu Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, agar bisa menjadi produk unggulan desa. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan program pengabdian ini adalah Community Based Participatory Research (CBPR), yaitu pendekatan kolaboratif dengan maksud mengatasi permasalahan di masyarakat. Metode yang digunakan berupa pendampingan dan memberikan edukasi mengenai pembuatan dupa wangi dan pengemasan yang dilakukan oleh mitra dari pengusaha yang sudah berhasil, pendampingan dan konsultasi pendaftaran merek, dan substitusi ipteks berupa penggunaan mesin penghalus biting kayu menjadi serbuk kayu. Hasil kegiatan adanya peningkatan nilai tambah karena telah menghasilkan dan menjual dupa wangi dengan merek Gunung Katu yang dipasarkan oleh mitra pengusaha ke pulau Bali, ada peningkatan produksi biting bambu karena telah menggunakan bantuan mesin penghalus kayu. Hasil dari kegiatan pengabdian ini memberikan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di desa mitra.

References

Deriani, N. W., Kusuma, T. M., Singapadu, D., & Gianyar, K. (2019). Peningkatan Jangkauan Pasar Produk Dupa Wangi Gantari Melalui Pemanfaatan Instragram. Widyabhakti Jurnal Ilmiah Populer, 1(3), 108–112.

Hasan, H., Haliah, & Alief F. (2023). Digitalisasi UMKM dalam Rangka Membangun Ekosistem Digital pada Masyarakat UMKN Sulawesi. Jurnal Panrita Abdi, 7(2), 442-449.

Indawati, N., Sarwoko, E., Mintarti W, S. U., & Wardani, N. R. (2018). Peningkatan Produktivitas Biting, Dupa, Dan Sayur Organik Di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 3(1), 48.

Nariani, K. W., Kastiani, K. S., Melyasani, G. A., & Nuryani N. N. J. (2022). Penerapan E-Marketing dan Pembukuan Sederhana dalam Peningkatan. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset Kepada Masyarakat, 2(2), 133–137.

Pratiwi, N. I, Putri, A. A., Sutrisni, K. E., Satria, W. I. S. (2023). Training for MSME in Riang Gede Village, Tabanan, Bali in Developing Business Places Through Registration on Google Maps. ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 3723-3726.

Pratiwi, N. I., Suparna, P., Satria, W. I. S., Putri, N. L. P. M. Putri. (2022). Strategi Bauran Promosi Kartu Perdana Smartfren sebagai Media Komunikasi di Masa Pandemi. ETTISAL: Journal of Communication, 7(2), 65-80.

Pratiwi, N. I., Suparta, I. W. P., Joniarta, I. W. (2023). Socialization of Intellectual Property Rights (IPR) to coffee shop business actors in Denpasar City. Journal of Community Empowerment, 8(2), 223-229.

Pulungan, M. H., & Andari, N. L. S. (2018). Pembuatan Dupa Limbah Penyulingan Pala (Kajian Pengenceran dan Lama Pencelupan). Indonesian Journal of Essential Oil, 3(2), 55–63.

Rustiarini, N. W. Anggraini, N. P. N., Satwam, I. K. S. B (2021). Perancangan kemasan dupa yang ekonomis dan ramah lingkungan. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(4), 1808–1817.

Sassu, I. K., & Satwam, B. (2021). Perancangan katalog produk untuk meningkatkan penjualan UMKM. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(5), 2–9.

Sari, N. M. S. Angdwia, & Mahyuni, L. P. (2022). Diversifikasi Pengolahan Labu Siam Sebagai Bahan Dalam Pembuatan Selai di Banjar Pisang Kaja, Desa Taro. Abdihaz Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat, 6(1), 158–168.

Sarwoko, E., Ahsan, M., & Nurfarida, I. N. (2020). Pengembangan Potensi Usaha Dupa Menjadi Produk Unggulan. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 3(2), 134–147.

Tantra, P. F. E. ., & Mahyuni, L. P. (2021). Pengembangan Strategi Pemasaran Kopi Rempah Desa Tista (Redesta) dalam Meningkatkan Pendapatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 27(3), 218–225.

Wulandari, W., & Sodik. (2018). Peningkatan kualitas produk dupa bagi mitra IBM dupa di desa Dalisodo kabupaten Malang. Jurnal Dedikasi, 15, 80–84.

Downloads

Published

2024-04-29