Kadar Serat Kasar dan Protein Kasar Kulit Buah Kakao yang Difermentasi Secara Bertingkat Menggunakan Trichoderma viride dan Saccharomyces cerevisiae

Authors

  • Intan Kembang Bahari Universitas Jenderal Soedirman
  • Ning Iriyanti Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Titin Widiyastuti Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.20956/jitp.v11i1.20923

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh fermentasi bertingkat pada kulit buah kakao menggunakan T. viride dan S. cerevisiae serta level terbaik dalam menurunkan kadar serat kasar dan meningkatkan kadar protein kasar kulit buah Kakao. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan ialah penggunaan isolat T. viride dan S. cerevisiae dengan level bertingkat pada proses fermentasi kulit buah kakao yaitu masing-masing R0 : kulit buah kakao tanpa fermentasi, R1 : kulit buah kakao yang difermentasi isolat 4%, R2 : kulit buah kakao yang difermentasi isolat 8%, R3 : kulit buah kakao yang difermentasi isolat 12%. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji Orthogonal Polynomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar serat kasar dan protein kasar kulit buah kakao secara nyata mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan level isolat yang digunakan. Pola peningkatan kadar serat kasar mengikuti persamaan Y=32,76+1,89X-0,28X2+0,015X3, koefisien korelasi (r) = 0,9988 dan koefisien determinasi (R²) = 99,75%, sementara kadar protein kasar mengikuti persamaan Y=8,17+0,66X-0,012X2-0,002X3, koefisien korelasi (r) = 0,9994 dan koefisien determinasi (R²) = 99,88%. Penggunaan T. viride dan S. cerevisiae yang optimal dalam fermentasi kulit buah kakao adalah pada level mikroba 8,4% menghasilkan kandungan serat kasar sebesar 38,09% dan protein kasar sebesar 11,6%.

Downloads

Published

2023-11-23

Issue

Section

Articles