PENGGUNAAN KACANG PINTO (Arachis pintoi) SEBAGAI BIOMULSA PADA BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.20956/jitp.v11i1.24978Abstract
Kehadiran gulma sering dialami oleh petani dalam pengembangan tanaman jagung sebagai bahan pakan. Gulma dapat berkompetisi dengan tanaman dalam memperebutkan sarana tumbuh dan juga merugikan petani karena dapat menurunkan kualitas produk pertanian, mengganggu proses produksi seperti pemupukan dan pemanenan, serta sebagai tempat sembunyinya hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tanaman penutup tanah kacang Pinto (Arachis pintoi) sebagai biomulsa pada pertanaman jagung pakan. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kelompok ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari P0: Jagung 100%; P1: Jagung 80% + Legum 20%; P2 : Jagung 50% + Legum 50% ; P3 : Jagung 20% + Legum 80%; P4 : Legum 100%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertumbuhan tanaman legum Arachis pintoi sebagai biomulsa terhadap produksi tanaman jagung yang terdiri dari berat segar 332,72 kg/petak, jumlah buah 1.85 kg, dan produksi biji 113.72 kg/petak. Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap semua parameter. Disimpulkan bahwa penggunaan Arachis pintoi sebagai biomulsa pada budidaya tanaman jagung tidak memberi efek yang optimal dari segi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Arachis pintoi akan tetapi dari segi produksi relatif menguntungkan untuk dijadikan pakan ternak.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Andi Nur Insani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.