he Effect of the Use of L. plantarum Starter on a Complete Ration Silage Made from Water Hyacinth on Consumption of Nitrogen Free Extract (NFE), Partial Volatile Fatty Acids (VFA) Production, Methane Production, and Blood Glucose Concentration of Sheep

Authors

  • E. Ekawati Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang
  • A. Muktiani Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang
  • . Sunarso Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang

DOI:

https://doi.org/10.20956/jitp.v4i1.794

Abstract

This study aimed to determine the use of L. plantarum starter on a complete ration silage made from water hyacinth on consumption of nitrogen free extract (NFE), partial volatile fatty acids (VFA) production, methane production, and blood glucose concentration of sheep. This study used fifteen rams (12 months old with an average body weight of 19 ± 3.98 kg). Sheep were randomly divided into 3 groups of treatment rations, namely the group given: concentrate ration and elephant grass (T0), complete ration silage provided without the addition of L. plantarum starter (T1), and complete ration silage provided with the addition of L. plantarum starter (T2). Ration was formulated isocaloric and isoprotein (CP 13%, TDN 65%). The results showed that the consumption of NFE, the concentration of propionic acid, butyric acid and blood glucose before and post feeding was not significantly different, whereas the concentration of acetic acid, the ratio of C2:C3 and methane production was significantly different (P<0,05) among treatments. The concentration of acetic acid of treatment T0, T1 and T2 was 36.52, 28.86, and 32.43 mM, respectively. Methane concentration was 19.95, 16.08, 17,55 mM, respectively for T0, T1, T2 and glucose concentration was 45.50, 70.30, and 53.24 mg/dl, for treatment T0, T1, T2, respectively. In conclusion, provision of silage ration complete which was provided with or and without L. plantarum starter was much better compared to control ration, (concentrates with elephant grass).

References

Adriani, L., dan A. Mushawwir. 2009. Kadar glukosa darah, laktosa dan produksi susu sapi perah pada berbagai tingkat suplementasi mineral makro. Jurnal Ilmu Ternak, 12(3): 64-65.

Arifin, M., I. M. Kusuma, dan Sunarso. 2009. Konsentrasi VFA rumen pada domba ekor tipis jantan yang mendapatkan suhu lingkungan dan aras pemberian pakan yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. p:383-388.

Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lunggani, A. T. 2007. Kemampuan bakteri asam laktat dalam menghambat pertumbuhan dan produksi Aflatoksin B2 Aspergillus flavus. Bioma, 9(2): 45-51.

Mahesti, G., J. Achmadi, dan E. Rianto. 2010. Pemanfaatan Protein pada Domba Lokal Jantan dengan Bobot Badan dan Aras Pemberian Pakan yang Berbeda. Tesis Magister Ilmu Ternak, Universitas Diponegoro, Semarang.

McDonald, P., R. A. Edwards, J. F. D. Greenhalgh, and C. A. Morgan. 2002. Animal Nutrition. 5th Edition. Longman Scientific and Technical, New York.

Mulyono, S., 1998. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Penebar Swadaya, Jakarta.

Orskov, E. R. dan M. Rye. 1990. Energy Nutrition in Ruminants. Elsevier Science Publishers Ltd., London.

Pertiwi, S. S., M. Bata, dan B. Rustomo. 2013. Pengaruh pemberian daun waru (Hibiscus tiliaceus) sebagai pakan tambahan sapi potong lokal terhadap produksi gas total dan propionate secara in vitro. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(1): 62-68.

Purbowati. E., C. I. Sutrisno, E. Baliarti, dan S. P. S. Budhi. 2009. Penampilan domba lokal jantan dengan pakan komplit dari berbagai limbah pertanian dan agroindustri. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan, Semarang. p.130-138.

Ratnakomala, S., R. Ridwan, G. Kartina, dan Y. Widyastuti. 2006. Pengaruh inokulum Lactobacillus plantarum 1a-2 dan 1bl-2 terhadap kualitas silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Biodiversitas, 7(2): 131-134.

Rianto, E., E. Haryono, dan C. M. S. Lestari. 2006. Produktivitas domba ekor tipis jantan yang diberi pollard dengan aras berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. p.431-439.

Santoso, B., dan B. T. Hariadi. 2008. Komposisi kimia, degradasi nutrient dan produksi gas metana in vitro rumput tropik yang diawetkan dengan metode silase dan hay. Media Peternakan, 31(2): 128-137.

Soetanto, H. 1999. Efisiensi pengubahan asam propionat untuk sintesis glukosa pada sapi jantan kebiri jenis Brahman yang diberi pakan bermutu rendah. Media Veteriner, 6(4): 5-8.

Suwandyastuti, S. N. O. 2013. Metabolisme rumen pada sapi peranakan ongole fase tumbuh. Agripet, 13(1): 31-35.

Tanuwiria, U. H. 2013. Efek suplementasi kompleks mineral-minyak dan mineral-organik dalam ransum terhadap kecernaan ransum, populasi mikroba rumen dan performa produksi domba jantan. Prosiding Seminar Nasional AINI. 6. p.327-334.

Thalib, A., dan Y. Widiawati. 2008. Efek pemberian bakteri Acetoanaerobium noterae terhadap performans dan produksi gas metan pada ternak domba. JITV, 13(4): 273-278.

Thalib, A., Y. Widiawati, dan B. Haryanto. 2010. Penggunaan complete rumen modifier (CMR) pada ternak domba yang diberi hijauan pakan berserat tinggi. JITV, 15(2): 97-104.

Uhi, H.T., A. Parakkasi, dan B. Haryanto. 2006. Pengaruh suplementasi katalitik terhadap karakteristik dan populasi mikroba rumen domba. Media Peternakan, 29(1): 20-26.

Widiyanto, M. Soejono, H. Hartadi, dan Z. Bachrudin. 2009. Pengaruh suplementasi minyak biji kapok terproteksi terhadap status lipida ruminal secara in vitro. Animal Production, 11(2): 122-128.

Downloads

Published

2016-07-27

Issue

Section

Articles