Friedrich Ebert Stiftung dan Sosial Demokrasi: Memahami Aktifitas Gerakan Sosial Global dalam Penyebarluasan Diskursus di Indonesia

Authors

  • Aspin Nur Arifin Rivai Depertemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia

Keywords:

FES, Sosial Demokrasi, Diskursus, Gerakan Sosial Global

Abstract

Tulisan ini merupakan telaah keberlangsungan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dalam diskursus Sosial Demokrasi di Indonesia.Tulisan ini berangkat dari pertanyaan mendasar yaitu, bagaimana upaya yang dilakukan aktor transnasional tersebut? Tulisan ini mengambil dua bentuk konsep yaitu: jaringan masyarakat global menurut Charles Tilly (1978). Tulisan ini berargumentasi bahwa eksistensi FES di Indonesia memiliki tantangan yang sangat kompleks dalam mengembangkan Sosial Demokrasi. Mulanya, Sosial Demokrasi dikategorikan sebagai bagian dari ideologi komunisme oleh rezim Soeharto.Tumbangnya kepemimpinan otoritarian membawa dampak cukup baik bagi FES yang semakin leluasa dalam mengembangkan wacana tersebut. Jelasnya, wacana Sosial Demokrasi membutuhkan sistem demokratis yang dinaungi oleh Reformasi. FES yang tadinya hanya bermitra dengan gerakan buruh di rezim otoritarian, berangsur  ke berbagai aktor seperti partai politik dan kelompok epistemik di era Reformasi saat ini. Keberlangsungan tersebut dimaknai sebagai pola “reproduksi wacana” yang tadinya tertutup, kemudian terbuka dan menyentuh berbagai aktifitas seperti sosial, ekonomi-politik, dan keamanan. Tantangan terbesar FES saat mereproduksi wacana Sosial di era Reformasi ialah: (1) masih adanya konstruksi di tengah masyarakat bahwa Sosial Demokrasi sebagai bagian dari komunisme, (2) lemahnya mobilisasi politik yang dilakukan oleh FES, dan (3) FES belum mampu memberi tawaran konkrit mengenai prinsip Sosial Demokrasi dalam implementasi kehidupan sosial dan politik di Indonesia.

References

Cox, R., 1981. Social Forces, States and World Orders: Beyond International Relations Theory. Millennium Journal of International Studies, 10(2), pp. 126-155.

Fukuyama, F., 1989. The End of History?. National Interest, Issue 16, pp. 3-18.

Fukuyama, F., 2004. State – Building: Governance and Word Order in the 21st Century. New York : Cornell University Press.

Gamble, A., 2001. Neoliberalism. Capital & Class, 3 November, 25(3), pp. 127-134.

Gombert, T., 2016. Landasan Sosial Demokrasi. Jakarta: FES Indonesia.

Jackson, R. & Sørenson, G., 2013. Introduction to International Relations: Theories and Approaches. Oxford: Oxford University Press.

Kleden, P., 2008. Mendukung Transisi Demokrasi Indonesia: FES 10 Tahun Setelah Reformasi. Jakarta: FES Indonesia .

Kleden, P. & Manurung, M., 2011. Membuat Demokrasi Sosial Diterima. Jurnal Sosial Demokrasi, 11(4), pp. 43-47.

Laclau, E. & Mouffe, C., 1987. Post-Marxist Without Apologies. New Left Review No.166, November-December(166), pp. 79-106.

Laclau, E. & Mouffe, C., 2001. Hegemony and Socialist Strategy : Towards A Radical Democratic Politics. 2nd ed. London: Verso.

Malarangeng, R., 2002. Mendobrak Sentralisme Ekonomi: Indonesia 1986-1992. Jakarta: Gramedia .

Manurung, M., 2011. Melacak Jejak dan Prospek Sosial Demokrasi di Indonesia. Jurnal Sosial Demokrasi, 11(4), pp. 9-28.

Meyer, T., 2012. Demokrasi Sosial dan Libertarian: Dua Model yang Bersaing dalam Mengisi Kerangka Demokrasi Liberal. Jakarta: FES Indonesia.

Mills, S., 2003. Michel Foucault. London: Routledge.

Munck, R., 2005. Globalization and Social Exclusion: A Transformationalist Perspective. Bloomfield: Kumarian Press.

Rais, Y. Z., Elusatri, R. & Zulyadi, 2010. Dialog Keude Kupe: Perspektif Sosial Demokrasi Rasa Kupi Aceh. Jakarta: FES.

Roubini, N. & Bremmer, I., 2011. Ian Bremmer & Nouriel Roubini, A G‐Zero World: The New Economic Club Will Produce Conflict, Not Cooperation. Foreign Affairs , 90(2), pp. 2-7.

Rupert, M., 2006. Marxism and Critical theory. In: T. Dunne, M. Kurki & S. Smith, eds. International Relations Theories: Discipline and Diversity . Oxford: Oxford University Press.

Smith, S., 1994. Positivism and Beyond. In: S. Smith, K. Booth & M. Zalewski, eds. International Theory: Positivism and Beyond. Cambridge: Cambridge University Press .

Stiglitz, J., 2009. Freefall: America, Free Market and the Sinking of Global Economy. New York: Norton Company.

Tarrow, S., 1994. Power in Movement: Social Movements, Collective Action and Politics. Cambridge: Cambridge University Press.

Tilly, C., 1985. Social Movement and National Politics. In: C. Bright & S. F. Harding, eds. State-Making and Social Movements: Essays in History and Theory. Ann-Arbor Michigan: University of Michigan Press, p. 306.

Tilly, C., 2004. Social Movements 1768-2004. Boulder: Paradigm Publisher.

Touraine, A., 1981. The Voice and the Eye: An Analysis of Social Movements. Cambridge: Cambridge University Press (1981): Cambridge University Press.

Touraine, A., 1988. Return of the Actor: Social Theory in Postindustrial Society. Minneapolis: University of Minnesota Press .

Waterman, P., 2001. Globalization, Social Movements and the New Internationalisms. London: Continuum.

Wibowo, I., 2004. Emoh Negara: Neoliberalisme dan Kampanye Anti-Negara. In: I. Wibowo & F. Wahono, eds. Neoliberalisme. Yogyakarta: Cindelaras.

Downloads

Published

2016-12-15

Issue

Section

Articles