Pengembangan Teknologi Light Fishing yang Berkelanjutan

Authors

  • Sudirman Sudirman Kepala Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Ketua Dewan Riset Universitas Hasanuddin

Abstract

Setelah manusia mengetahui cara membuat api, mereka juga menemukanbahwa beberapa jenis ikan tertarik oleh cahaya. Penggunaan cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan biasa disebut dengan Light Fishing. Penggunaan alat bantu cahaya dalam proses penangkapan ikan telah lama digunakan oleh para nelayan, mulai dari penangkapan ikan tradisional sampai dengan penggunaan penangkapan ikan yang modern. Namum tidak diketahui dengan pasti kapan manusia memulai penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu cahaya (Yami, 1987).Pada mulanya penggunaan lampu untuk penangkapan, masih terbatas padadaerah-daerah tertentu dan umumnya dilakukan hanya di tepi-tepi pantai dengan menggunakan jaring pantai (beach seine), serok (scoop net) dan pancing (handline). Pada tahun 1953 perkembangan penggunaan lampu untuk tujuan penangkapan ikan tumbuh dengan pesat bersamaan dengan perkembangan bagan (jaring angkat, liftnet) untuk penangkapan ikan. Saat ini pemanfaatan lampu tidak hanya terbatas pada daerah pantai, tetapi juga dilakukan pada daerah lepas pantai yang penggunaannya disesuaikan dengan keadaan perairan seperti alat tangkap payang, purse seine dan sebagainya .Penggunaan cahaya listrik dalam skala industri penangkapan ikan pertamakali dilakukan di Jepang pada tahun 1900 untuk menarik perhatian berbagai jenis ikan, kemudian berkembang dengan pesat setelah perang dunia II. Di Norwegia penggunaan lampu berkembang sejak tahun 1930 dan di Uni Soviet baru mulai digunakan pada tahun 1948 (Nikonorov, 1975).Namun demikian penangkapan dengan menggunakan alat bantu cahaya,bukanlah tanpa masalah. Beberapa masalah yang ditimbulkan antara lain bahwa cahaya yang digunakan tidak dapat menyeleksi ukuran dan jenis ikan tententu yang datang disekitar alat tangkap (catchable area). Akibatnya hampir semua jenis ikan pelagis kecil dari ukuran yang paling kecilpun akan tertarik oleh cahaya dan akhirnya akan tertangkap dengan alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan (Sudirman dkk 2013; Sudirman dkk, 2019). Dengan kata lain, salah satu masalah yang ditimbulkan adalah selektivitas alat tangkap. Masalah lainnya adalah penggunaan cahaya yang yang besar membutuhkan energi Bahan Bakar Minyak yang besar pula, sehingga banyak yang menilai bahwa pemanfaatan dengan menggunakan cahaya cenderung boros.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alverson, D. L, and S. E. Hughes 1995. Bycath: From Emotion to Effective Natural

Resource Management in Solving By-catch: Considerations for Today and

Tomorrow. Published by University of Alaska. P 13-28.

Arimoto, T. 2001. Technical Approach to Minimize Fishing Impacts Toward Sustainable

Fisheries. in Solving By-catch: Considerations for Today and Tomorrow.

Published by University of Alaska. P 13-28.

Arimoto, T. 1995. Gyogyou ni Okeru Konkaku to ha in Gyogyou no Konkaku Mondai

edited by Matsuda. Suisangaku Shirizu, 105: 11-20 (in Japanese).

Clucas, I. 1998. By-Catch - Is It a Bonus From the Sea. Infofish International.

Malaysia (3):24-28

Gray,C.A., S. J. Kennely, K. E. Hodgson, C. J. T. Ashby and M.L. Beatson. 2001.

Retained and Discarded Catch From Commercial Beach-Seining in Botani Bay

Australia. Fisheries Research 50:205-219.

Musbir, 2007. a). Analisis Populasi dan Pemanfaatan Ikan Kembung Lelaki (Rastreliger

kanagurta) di Perairan Laut Flores Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor. Program

Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar. 273 hal.

Musbir, 2007. b). Analisis Keramahan Lingkungan Berdasarkan Ukuran Panjang dan

Kematangan Gonad Ikan Hasil Tangkapan Purse Seine di Laut Flores Sulawesi

Selatan. Data Penelitian. Tidak dipublikasikan.

Stobutzki, H. C., M. J. Miller., P. Jones., J. P.Salini. 2001. By-Catch diversity and

Variation in a Tropical Australian Fishery; the implication for Monitoring.

Fisheries Research 53: 283 – 301.

Sudirman, Najamuddin, M.Palo.Musbir, M. Kurnia, A. Nelwan.2019 Development of

utilization of electrical lamp for fixed lift net (bagan) in Makassar Strait. Marsave

Prosiding Internasional Prosiding. 2019

Sudirman, Najamuddin dan Mahfud Palo. 2013. Efektivitas penggunaan berbagaijenis

ampu listrik untuk menarik perhatian ikan pelagis kecilpada bagan tancap. J. Lit.

Perikan. Ind. Vol.19 No. 3 September 2013 :157-165

Sudirman, Najamuddin dan Machfud Palo. 2012.Efektivitas pemanfaatan jenis dan warna

lampu untuk menarik perhatian ikan pelagis kecil pada alat tangkap bagan tancap

dalam menunjang pengembangan perikanan tangkap secara berkelanjutan.

Laporan Penelitian Hibah Kompetensi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Unhas. 46 hal

Sudirman dan N.Nessa 2011. Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya. UMM Press.

Malang.234. Hal

Sudirman, Musbir dan M.Kurnia. Efektifvitas Lampu Light 2019. Aplikasi variasi warna

pada lampu light emitting diode (led) sebagai atraktor ikan pada bagan tancap.

Progres report Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Universitas

hasanuddin.LPPM.Unhas

Ye, Y. A.H.Alsaffar., M.A. Mohammed. 2000. By-Catch and Discard of Kuwait Shrimp

Fishery. Fisheries Research. 45: 9-19.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Sudirman, S. (2019). Pengembangan Teknologi Light Fishing yang Berkelanjutan. Prosiding Simposium Nasional Kelautan Dan Perikanan, 6. Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/proceedingsimnaskp/article/view/7816