Studi komparasi peraturan daerah cendana di provinsi NTT

Authors

  • S. Agung Sri Raharjo Balai Penelitian Kehutanan Kupang

DOI:

https://doi.org/10.18330/jwallacea.2013.vol2iss1pp65-78

Keywords:

Sandalwood, regulations, local autonomy

Abstract

Regulation change as an effort to reduce the community trauma to the management of sandalwood in the past has not been influenced sandalwood stock in the field positively. Society is not aware of any changes in Sandalwood regulation. This study aims to determine the  change in sandalwood regulation content. Research was conducted using descriptive approach,  with content analysis techniques. The analysis showed that there are fundamental changes currently include aspects of general provisions, ownership, profit sharing and criminal provisions. Additional regulation for supporting this change is not available yet. This resulted the district regulation is less powerful applicable because some of the main activities in the management of a sandalwood mandated in the regulation, do not have a reference implementation. Therefore the local policy with more details implementation regulation is urgently needed.

References

Ardjoyuwono, S. (1986). Peranan Motivasi Dalam Rangka Peningkatan Produksi Kayu Cendana Di provinsi Nusa Tenggara Timur. Kertas Kerja Dalam Rangka Sepadya Departemen Kehutanan RI. (Tidak dipublikasikan)

De Oliveira, J.A.P. (2008). Property rights, land conflicts and deforestation in the Eastern Amazon. Jurnal Forest Policy and Economics, 10, 303–315.

Mitchel, B., B. Setiawan & Dwita H.R. (2003).Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nawir, A. A. (2008). Rehabilitasi Hutan di Indonesia: Akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa?. Editor : Ani Adiwinata Nawir, Murniati, Lukas

Rumboko. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR) Pemda Kabupaten Sumba Barat (2001). Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 18 Tahun 2001 tentang Cendana.

Pemda Kabupaten Sumba Timur (2000). Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 19 Tahun 2000 tentang Cendana.

Pemda Kabupaten Timor Tengah Selatan (2001). Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 25 Tahun 2001 tentang Cendana.

Pemda Kabupaten Timor Tengah Utara (2004). Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 2 Tahun 2004 tentang Cendana.

Pemda NTT (1986). Peraturan Daerah provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 16 tahun 1986 tentang Cendana. Kupang: Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Raharjo, S. A. S. (2007). Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan Cendana oleh Masyarakat di NTT. (Laporan Hasil Penelitian). Kupang: Balai Penelitian Kehutanan Kupang. (Tidak dipublikasikan).

Rahayu, S., A.H. Wawo, M.V. Noordwijk & K. Hairiah. (2001). Cendana, Deregulasi Dan Strategi Pengembangannya. Hal 23 – 27. Bogor: World Agroforestry Center – Icraf.

Republik Indonesia (1999). Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta: Sekretariat Negara

Siahaan, N.H.T. (2007). Hutan, Lingkungan dan Paradigma Pembangunan. Jakarta: Pancuran Alam.

Downloads

Published

2013-04-27

How to Cite

Raharjo, S. A. S. (2013). Studi komparasi peraturan daerah cendana di provinsi NTT. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 2(1), 65–78. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2013.vol2iss1pp65-78

Issue

Section

Articles