Pelatihan Teknologi Restorasi dan Monitoring Lamun Sebagai Upaya Perbaikan Habitat Sumberdaya Ikan di Kabupaten Pangkep
Keywords:
Kabupaten Pangkep, Lamun, Pundata Baji, Restorasi, TransplantasiAbstract
Ekosistem padang lamun memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan mangrove di wilayah pesisir Kelurahan Pundata Baji, Kabupaten Pangkep. Namun, masyarakat belum mengetahui sepenuhya tentang fungsi fisik, ekologis, serta sosial ekonomi ekosistem lamun. Demikian juga dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal restorasi habitat lamun yang telah mengalami kerusakan (degradasi). Dengan demikian, salah satu hal penting dilakukan adalah memberikan penyuluhan, pelatihan, serta pembuatan demplot (percontohan) mengenai teknologi restorasi lamun berbasis masyarakat melalui penanaman (transplantasi) lamun. Selain itu, juga dilakukan pelatihan monitoring ekosistem lamun hasil transplantasi tersebut. Ujicoba transplantasi lamun dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu 1) Frame bambu /(modifikasi) TERFS (Transplanting Eelgrass Remotely with Frame Systems, 2) jangkar dengan tegakan tunggal (single shoot) serta 3) kurungan. Ketiga metode tersebut merupakan metode simple dan low-cost sehingga mudah dipelajari dan diaplikasikan oleh kelompok target. Setelah 35 hari, hasil transplantasi menunjukkan 100% tingkat keberlangsungan hidup. Namun, perbedaan panjang daun lamun pada transplantasi yang di kurung (36,11±2,8 cm) adalah lebih rendah dibandingkan ke dua metode lainnya (metode frame bambu 44±5.01cm dan jangkar 47±2,08 cm). Dengan adanya penyuluhan, pelatihan, dan pembuatan demplot, pengetahuan masyarakat target tentang fungsi lamun serta upaya perbaikannya menjadi bertambah. Selain itu, masyarakat menjadi tahu dan terampil dalam hal 1) transplantasi lamun dan 2) monitoring lamun hasil transplantasi. Sebagai tambahan dari kegiatan tersebut adalah tersedianya area penangkapan alternatif di areal penanaman lamun bagi kelompok nelayan di Persisir Pundata Baji.