Pelatihan Teknologi Restorasi dan Monitoring Lamun Sebagai Upaya Perbaikan Habitat Sumberdaya Ikan di Kabupaten Pangkep

Authors

  • Yayu A La Nafie Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
  • Mahatma Lanuru Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
  • Rohani Ambo-Rappe Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
  • Nurjannah Nurdin Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
  • Khairul Amri Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Banda Selamat Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Keywords:

Kabupaten Pangkep, Lamun, Pundata Baji, Restorasi, Transplantasi

Abstract

Ekosistem padang lamun memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan mangrove di wilayah pesisir Kelurahan Pundata Baji, Kabupaten Pangkep. Namun, masyarakat belum mengetahui sepenuhya tentang fungsi fisik, ekologis, serta sosial ekonomi ekosistem lamun. Demikian juga dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal restorasi habitat lamun yang telah mengalami kerusakan (degradasi).  Dengan demikian, salah satu hal penting dilakukan adalah memberikan penyuluhan, pelatihan,  serta pembuatan demplot (percontohan) mengenai teknologi restorasi lamun berbasis masyarakat melalui penanaman (transplantasi) lamun. Selain itu, juga dilakukan pelatihan monitoring ekosistem lamun hasil transplantasi tersebut. Ujicoba transplantasi lamun dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu 1) Frame bambu /(modifikasi) TERFS (Transplanting Eelgrass Remotely with Frame Systems, 2) jangkar dengan tegakan tunggal (single shoot) serta 3) kurungan. Ketiga metode tersebut merupakan metode simple dan low-cost sehingga mudah dipelajari dan diaplikasikan oleh kelompok target.  Setelah 35 hari, hasil transplantasi menunjukkan 100% tingkat keberlangsungan hidup. Namun, perbedaan panjang daun lamun pada transplantasi yang di kurung (36,11±2,8 cm) adalah lebih rendah dibandingkan ke dua metode lainnya (metode frame bambu 44±5.01cm dan jangkar 47±2,08 cm). Dengan adanya penyuluhan, pelatihan, dan pembuatan demplot, pengetahuan masyarakat target tentang fungsi lamun serta upaya perbaikannya menjadi bertambah. Selain itu, masyarakat menjadi tahu dan terampil dalam hal 1) transplantasi lamun dan 2) monitoring lamun hasil transplantasi. Sebagai tambahan dari kegiatan tersebut adalah tersedianya area penangkapan alternatif di areal penanaman lamun bagi kelompok nelayan di Persisir Pundata Baji. 

Author Biographies

Yayu A La Nafie, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Mahatma Lanuru, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Rohani Ambo-Rappe, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Nurjannah Nurdin, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Khairul Amri, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Muhammad Banda Selamat, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Downloads

Published

2024-10-10

Issue

Section

Articles