Pengaruh Penambahan Tepung Bulu Sapi dalam Ransum terhadap Persentase Karkas dan Organ Dalam Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Fase Grower
Abstract
Tepung bulu sapi merupakan salah satu bahan pakan yang dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein karena memiliki kandungan protein sekitar 76,77%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bulu sapi dalam ransum terhadap persentase karkas dan organ dalam burung puyuh fase grower. Kegunaan penelitian agar memberikan informasi mengenai pengaruh penambahan tepung bulu sapi dalam ransum terhadap persentase karkas dan organ dalam burung puyuh fase grower. Penelitian ini menggunakan 80 ekor burung puyuh yang dipelihara secara adlibitum selama 30 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 4 ulangan, PO:Ransum tanpa tepung bulu sapi (TBS), P1:Ransum mengandung tepung bulu sapi 2%, P2: Ransum mengandung tepung bulu sapi 4%. P3: Ransum mengandung tepung bulu sapi 6%. Parameter yang diamati adalah persentase karkas dan organ dalam burung puyuh fase grower. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bulu sapi (TBS) dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas dan organ dalam burung puyuh fase grower. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung bulu sapi sampai level 6% tidak memberikan dampak negatif terhadap ternak, namun hasil penelitian tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadapĀ persentase karks dan organ dalam (jantung, hati, dan gizzard) burung puyuh (Corturnix coturnix japonica) fase grower. Hal ini disebabkan protein keratin yang terkandung dalam bulu sapi memiliki daya cerna yang rendah karena adanya ikatan kimia berupa ikatan disulfida.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.