Pengaruh Pengunjung Terhadap Tingkah Laku dan Konsumsi Makan Rusa Totol (Axis-axis) Pada Penangkaran Rusa Totol di Fakultas Peternakan Unhas

Authors

  • Agil Suharto Universitas Hasanuddin
  • Anie Asriany Universitas Hasanuddin
  • Ismartoyo Ismartoyo

Abstract

Rusa totol ( axis – axis ) merupakan salah satu spesies yang tinggal di daerah tropis yang disebut Indian Deerpopulasinya sebanyak di temukan di luar habitat aslinya, khusus di penangkaran, Rusa dapat menjadi daya tarik pengunjung di penangkaran, karena penampilannya yang menarik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai juli 2019. Di penangkaran rusa Fakultas Peternakan Unhas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengunjung terhadap  pemberian pakan oleh pengunjung terhadap konsumsi makan dan tingkah laku rusa. Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan ( observasi survey ) dengan metode Time Sampling dilakukan terhadap rusa yang berada di penangkaran, wawancara dengan pengunjung serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pakan yang diberikan oleh pengunjung meliputi kangkung, wortel, sawi.  rumput lapangan, hal ini tidak berpengaruh terhadap tingkah laku dan konsumsi makan rusa, akan tetapi memberikan perubahan pada tingkah laku dan konsumsi makan yang meningkat.

References

Adiati, U. Soepono, E., Handiwirawan, A. Gunawan Dan D. Anggraeni. 1995. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Produksi Rumput Gajah( Pennisetum Purpureum) Di Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Dan Veteriner, 7-8 November Di Bogor, Jilid 2:583-586.

Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1. Departemen Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor.

Almatzier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Amiati D.A.,B. Masyud dan R. Garsetiasih. 2015. Pengaruh pengunjung terhadap perilaku dan komsumsi rusa timor ( rusa timorensis de blainville 1822 ) di penangkaran hutan penelitian dramaga. Bul. Plasma nutfah 21 (2):47-60.

AOAC. 1980. Official methods of analysis of the association of official analytical chemists. Edisi ke tiga.PO BOX 540.Benjamin Franklin Station Washington DC 2004.

Bismark RM, Mukhtar AS, Takandjandji M, Garsetiasih R, Setio P, Sawitri R, Subiandono E, Iskandar S, Kayat. 2011. Sintesis Hasil Litbang:Pengembangan Penangkaran Rusa Timor. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Bunga R, M.M.H Kawatu, R.S.H Wungow dan J.J.I Rompas. 2018. Aktivitas harian rusa timor ( cervus timorensis ) di tanam marga satwa tandurusa aertembaga, bitung-sulawesi utara. Zootec.38(2) : 345 – 356.

Departemen Kesehatan (Depkes). 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bharata. Jakarta.

Dewi BS, Wulandari E. 2011. Studi Perilaku Harian Rusa Sambar (Cervus Unicolor) Di Taman Wisata Alam Bumi Kedaton.J.Sains MIPA. 17(2):75-82.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia.Departemen kesehatan RI. Jakarta.

Dradjat, A. S. 2000. Penerapan Teknologi Inseminasi Buatan, Embrio Transfer dan In Vitro Fertilisasi pada Rusa di Indonesia: Suatu Cara UntukMencegah Hewan Langka dari Kepunahan. Laporan Riset UnggulanTerpadu V Bidang Teknologi Perlindungan Lingkungan.KantorMenteri Negara Riset dan Teknologi.Dewan Riset Nasional. Jakarta.

Fajri, 2000. Perilaku harian Rusa Totol (Axis axis) yang dikembangbiakan di padang rumput halaman Istana Negara Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Garsetiasih R, dan Takandjandji M. 2006. Model Penangkaran Rusa. ProsidingEkspose Hasil-hasil Penelitian.Konservasi dan Rehabilitasi SumberdayaHutan.PSIH-IPB; Puslit Biologi; Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam,Departemen Kehutanan. Bogor.

Model Penangkaran Rusa. ProsidingEkspose Hasil-Hasil Penelitian. Padang. Hlm 12.

Garsetiasih. 1990. Potensi Lapangan Rerumputan Rusa di P. Menipo pada Musim Kemarau. Laporan Teknis. Balai Penelitian Kehutanan Kupang.

Hasnawati, H. S. Ali kodra, dan A. H. Mustari 2006. Analisi Populasi dan Habitat sebagai dasar pengelolah Rusa Totol ( axis – axis ) di jakarta, Media konservasi II (2) 46 – 57.

Intannita, T. 2003. Performans mandalung (mule duck) dengan taraf penambahan kangkung(ipomoea aquatica) yang berbeda dalam ransum.Skripsi. Fakultas peternakan institute pertanian bogor. Bogor.

IUCN, 2015 International Union for Conservation of Nature and Natural Reserves. 2015. The Redlist of Threathened Species. http://www.iucnredlist.org. diakses 8 Oktober 2015.

Lelono, A. 2004. Ekologi Perilaku Makan Rusa (cervus timorensis Lyd) dalam Penankaran di Ranca Upas Ciwidey. Tesis S2, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Lugiyo dan Sumarto. 2000. Teknik BudidayaRumput Gajah cv Hawaii (Pennisetumpurpureum). Prosiding Temu TeknisFungsional Non Peneliti.Diterbitkan PusatPenelitian dan Pengembangan Pertanian.Departemen Pertanian :Hal.120 - 125.

Makmun, C. 2007. Wortel Komoditas Ekspor Yang Gampang Dibudidayakan.Hortikultura: Hal. 32.

Malasari. 2005. Sifat fisik dan organoleptic nugget ayam dengan penambahan wortel(Daucuscarota L.,). Skripsi.FakultasPeternakan.Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Masy’ud, B., R. Wijaya, dan I.B. Santoso. 2007. Pola distribusi dan aktivitas harian rusa timor (Cervustimorensis de Blainville 1822) di Taman Nasional Bali Barat. Media Konservasi 12(3):10–15.Mendukung Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: hal.11-13 Desember 2007.

Mas’ud AF, Dewodaru, Komar TE, Muktar AS, Bismark M, Sawitri R, Iskandar S, Kosasi AS, Pratiwi And Anwar C. 2011. Status dan sintesa hasil litbang : konservasi keanekaragaman satwaliar. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Mihran, 2008.Evaluasi penyuluhan penggunaan bokashi kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah, Jurnal Agrisistem, juni 2008 Vol.4 no.1.

Muchtadi, D. 1998. Kajian Terhadap Serat Makanan Dan Antioksidan Dalam Berbagai Jenis Sayuran Untuk Pencegahan Penyakit Degenerative.Press. Bogor.

Mukhtar, A.S. 1996. Studi Dinamika Populasi Rusa (Cervus TIMORENSIS) DALAMMenunjang Manajemen Taman Buru Pulau Moyo. Disertasi S3 Institut PertanianBogor, Bogor.

Pattiselanno F, Isir DA, Takege A, Seseray D. 2008. Kajian awal penangkaran Rusa (Cervus timorensis) sistem back yard di Manokwari, Papua Barat. Biodfer. 25(2): 95-100.

Polii, G.M.M. 2009. Respon Produksi Tanaman Kangkung Darat ( Ipomean Reptans Poir) Terhadap Variasi Waktu Pemberian Pupuk Kotoran Ayam. Journal Soil Environment Vol. VII No.1.5hlm.

Rihatni, R. 2013. Resfrensi Pakan Tambahan Limbah Sayuran pada Rusa Timor (Rusa Timorensis) di penangkaran dan pengaruhnya Terhadap Periku Makan. Skripsi. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.

Rosviani, L. 2018. Manajemen Penangkaran Rusa Timor ( rusa timorensis ) di taman Rusa Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1997. Sayuran Dunia 2. Agromedia pustaka, Jakarta.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Wortel, kanisius, Yogyakarta. Hal 13-18.

Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak. Kanisius.Yogyakarta.

Rusilanti dan C. M. Kusharto. 2007. SehatDengan Makanan Berserat. AgromediaPustaka.Jakarta Selatan.

Santoso, S I. 2011.Rusa Timorensis (Cervus timorensis). Graha Ilmu.Indonesia: Hal.1-3.

Sari, N. K. 2009.Produksi bioethanol darirumput gajah secara kimia. Jurnal TeknikKimia, 4 (1): 265 - 273.

Semiadi, G. dan R. T. Nugraha. 2004. Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis. Pusat Penelitian Biologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.

Semiadi , G., Barry, dan T.N. Muir, P.D 1998. Perubahan berat badan rusa sambar (cervus unicolor) pada kondisi padang rumput di daerah beriklim sedang. Bogor. Biologo Indonesia. 2: 104 – 108.

Setio P. 2008. Penangkaran Rusa. Prosiding Ekspose dan Gelar Teknologi Hasilhasil Penelitian.

Setio P, Iskandar S, Sudaryo C. 2011. Teknik peningkatan reproduksi penangkaran rusa. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Kehutanan, Bogor (ID).

Sita, V., dan aunurohim. 2013. Tingkah laku makan rusa sambar rusa unicolor dalam konservasi ex-situ di kebun binatang surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. 2(1):174.

Suratman, Dwi Priyanto, Ahmad Dwi Setyawan. 2000. Analisis Keragaman Genus (Ipomoea )Berdasarkan Karakter Morfologi. Jurusan Biologi Fmipa Uns Surakarta Voume 1, Nomor 2 Halaman: 72 – 79.

Takandjandji, M. 2009. Desain Penangkaran Rusa Timor Berdasarkan Analisis Komponen Bioekologi Dan Fisik Di Hutan Penelitian Dramaga.Tesis S2, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tillman, A.D. 1991. Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo. 1999. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada university Press, Yogyakarta.

Wanamarta, G. 1981. Produksi Dan Kadar Protein Umbi 5 Varietas Ubi Jalar Pada Tingkat Pemupukan NPK. Departemen agronomi, fakultas pertanian institute Atlanta. Hlm 11-12.

Wirdateti, W. R. Farida, dan M. S. A. Zein. 1997. Perilaku harian rusa jawa (cervus timorensis) di penangkaran taman safari Indonesia. Biota 2 (2):78-81.

Downloads

Published

2019-11-08

Issue

Section

Articles