KARAKTERISTIK ENDAPAN SINTER TRAVERTIN PANAS BUMI BARASANGA KABUPATEN KONAWE UTARA, SULAWESI TENGGARA

Authors

  • Emi Prasetyawati Umar <p align="center">Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri,&nbsp; Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia.</p>
  • Jamaluddin Jamaluddin China University of Petroleum (East China), Qingdao, China

DOI:

https://doi.org/10.20956/geocelebes.v2i2.4830

Abstract

Daerah Barasanga menunjukkan manifestasi panasbumi berupa mataair panas dan endapan travertin. Travertin merupakan batuan karbonat yang terbentuk di darat akibat pelepasan CO2 dari air jenuh kalsium karbonat. Travertin memiliki banyak aplikasi namun di Indonesia belum banyak dipelajari. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan secara langsung, kemudian data yang telah diambil dari lapangan dianalisis menggunakan analisis petrografi. Air hidrothermal naik ke permukaan melalui rekahan yang dibentuk sesar, dan melewati batuan samping berupa marls dan batugamping tersebut. Ketika mencapai ke permukaan, CO2 lepas dan tingkat kelarutan semakin rendah sehingga pengendapan travertin terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe dan jenis travertin pada mataair panas di daerah penelitian termasuk ke dalam jenis Incoherent Travertines.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Browne, P.R. L. (1991). Minerological guides to interpreting the shawllow paleohydrology of epitermal mineral depositing enviroments. Proc.13 th NZ Geothermal workshop, Auckland pp 263-270 NZ.Eisenstuck,   M.,   (1949).   Die   Kalktuffe   der   mittleren   Schwabischen   AIb.    Dissertation,  University  of  Tubingen. Pentecost, A., (2005). Travertine. Dordrecht, Netherlands: Kluwer Academic Publishers Grouph.Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., Simandjuntak, T.O. (1993). Keterangan Peta Geologi Lembar Lasusua – Kendari, Sulawesi, skala 1:250.000. Puslitbang Geologi, Bandung.Scholle, Peter A., Bebout, Don G., and Moore, Clyde H., (1983). Carbonate Depositional Environments. The American Association of Petroleum Geologyst. Tulsa, Oklahoma, USA. Hal. 64-72.Symoens, J. J., Duvigneaud, P. and Bergen, C, (1951). Aperçu sur la vegetation des  tufs  calcaires  de  la  Belgique.  Bulletin  de  la Société  royale  botanique de  Belgique, 83: 329-352.

Downloads

Published

2018-10-22

How to Cite

Umar, E. P., & Jamaluddin, J. (2018). KARAKTERISTIK ENDAPAN SINTER TRAVERTIN PANAS BUMI BARASANGA KABUPATEN KONAWE UTARA, SULAWESI TENGGARA. JURNAL GEOCELEBES, 2(2), 64-69. https://doi.org/10.20956/geocelebes.v2i2.4830

Issue

Section

Articles