Main Article Content

Abstract

This study aims to determine Conservation International's strategy for Aquatic Conservation in Tulamben, Bali and the impact resulting from Conservation International on Aquatic Conservation in Tulamben, Bali. The research method used in the preparation of this thesis is descriptive method, with data collection techniques in the form of reviewing books, journals, articles, official internet sites, as well as reports or documents related to this research.


The results of this study found two things. First, Conservation International's strategy for Marine Conservation in Tulamben, Bali, which is to play a role in managing policies and regulations with the Tulamben Village government and participating with the community in the context of integrating the Marine Protected Area (KKP) program. Second, the impact of Conservation International on Marine Conservation in Tulamben, Bali is divided into three dimensions, namely social, environmental and economic. The social impact is the active role of the community in the Conservation International program. Environmentally, there is growth of fish varieties in the conservation area of ​​Tulamben Village. And the economic impact is the increase in hotel accommodation in Tulamben and local workers.


 


 


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali dan dampak yang dihasilkan dari Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa telaah buku, jurnal, artikel, situs internet resmi, serta laporan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.


Hasil penelitian ini menemukan dua hal. Pertama, strategi Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali yaitu berperan dalam pengelolaan kebijakan dan regulasi bersama pemerintah Desa Tulamben serta partisipasi bersama masyarakat dalam konteks integrasi program Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Kedua, dampak Conservation International  terhadap Konservasi Perairan di Tulamben,Bali terbagi atas tiga  dimensi, yaitu sosial,  lingkungan, dan ekonomi. Adapun dampaknya secara sosial yaitu peran aktif masyarakat dalam program Conservation International. Secara lingkungan, adanya pertumbuhan varietas ikan di areal kawasan konservasi Desa Tulamben. Dan dampaknya secara ekonomi yaitu meningkatnya akomodasi perhotelan di Tulamben serta tenaga kerja lokal.

Keywords

conservation marine protected areas Tulamben Village

Article Details

References

  1. Anonim. (2013). Melaksanakan aturan dan perundang-undangan perikanan. Bahan ajar diklat konservasi.
  2. Bakry, U. S. (2016). Metode Penelitian Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  3. Fagance, M. (2001). Integrated Planning for Sustainable Tourism Development.
  4. Fennel, D. A. (2003). Ecotourism: An Introduction. London: Routledge.
  5. Grabara K, J., & Bajdor, P. (2013). Towards to Sustainable Tourism - Framework, Activities, and Dimensions
  6. Muller, H. (1994). The Thorny Path to Sustainable Tourism Development.
  7. Pitana, I. G., & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  8. Pujaastawa, I., & dkk. (2005). Pariwisata Terpadu Alternatif Model Pengembangan Pariwisata Bali Tengah. Denpasar: Universitas Udayana.
  9. Strauss, A. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif : Tata langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  10. Wiadnya, D. G. (2011). Hukum dan Kebijakan Kawasan Konservasi Perairan. Malang: Universitas Brawijaya
  11. Agussalim. (2015, may 11). Tujuh Kategori Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan. Retrieved january 18, 2021, from http://www.bp3ambon-kkp.org/
  12. Baharuddin, A. (2019). Hybrid Non-Governmental Organizations (NGOS): Study of the Mangrove Forest Rehabilitation Program in Indonesia by the Blue Forest. KRITIS: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 37-49.
  13. Fitra, A., & S Maharani, L. (2001). Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pariwisata Vol. 6 No.1, 92.
  14. Syarifuddin, E. A., Cangara, A. R., Rahman, I., Baharuddin, A., & Apriliani, A. (2020, October). The market campaign strategy of Greenpeace in decreasing rainforest deforestation in Indonesia: a case study of the usage of palm oil in Nestlé’s products. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 575, No. 1, p. 012071). IOP Publishing.
  15. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARANGASEM. (2018). KECAMATAN KUBU DALAM ANGKA 2018. AMLAPURA: BPS KABUPATEN KARANGASEM.
  16. BADAN PUSAT STATISTIK KARANGASEM. (2019). KECAMATAN KUBU DALAM ANGKA 2019. AMLAPURA: BPS KARANGASEM.
  17. Conservation International. (2016). Annual Report 2016. Virginia: Conservation International.
  18. Conservation International. (2018). Annual Report 2017 . Virginia: Conservation International.
  19. Dinas Pariwisata Provinsi Bali. (2014). Data Statistik Kunjungan Wisatawan ke Bali 2014. Denpasar: Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
  20. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. (2016, April 1). Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan. Retrieved November 16, 2020, from kkp.go.id: https://kkp.go.id/djprl/artikel/12502-peraturan-pemerintah-no-60-tahun-2007-tentang-konservasi-sumber-daya-ikan
  21. SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA. (1990). UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. JAKARTA: LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1990 NOMOR 49.
  22. SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA. (2004). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.31 TAHUN 2004. JAKARTA: LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 118.
  23. Conservation International. (2021, january 15). Prioritas Lokasi. Retrieved january 15, 2021, from conservation.org: https://www.conservation.org/indonesia/lokasi
  24. IUCN. (1980). World Conservation Strategy - Living Resource Conservation for Sustainable Development. Retrieved january 16, 2021, from portals.iucn.org: https://portals.iucn.org/library/sites/library/files/documents/WCS-004.pdf
  25. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA. (2010, DECEMBER 30). PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN. Retrieved JANUARY 18, 2021, from http://jdih.kkp.go.id/: http://jdih.kkp.go.id/peraturan/per-30-men-2010.pdf
  26. KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. (2007, april 26). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG. Retrieved january 16, 2021, from jdih.kemenkeu.go.id: https://jdih.kemenkeu.go.id/
  27. KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. (2016, February 1). perpres No.9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. Retrieved january 15, 2021, from portal.ina-sdi.or.id: https://portal.ina-sdi.or.id/
  28. KEMENTRIAN SEKRETARIAT NEGARA REPBULIK INDONESIA . (2014, january 15). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PEESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. Retrieved january 16, 2021, from kkp.go.id: http://kkp.go.id/
  29. KEMENTRIAN SEKRETARIAT NEGARA RI . (2011, April 21). UU No.4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial . Retrieved january 15, 2021, from dpr.go.id: https://dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_4.pdf
  30. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1990 NOMOR 49. (1990, AUGUST 10). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. Retrieved JANUARY 17, 2021, from https://pih.kemlu.go.id/
  31. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 118. (2004, OCTOBER 6). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN. Retrieved JANUARY 17, 2021, from peraturan.bpk.go.id: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40763
  32. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 84. (2007, JULY 17). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. Retrieved JANUARY 17, 2021, from https://peraturan.bpk.go.id/: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39911/uu-no-27-tahun-2007
  33. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 7. (2014, JANUARY 15). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA. Retrieved JANUARY 19, 2021, from https://jdih.kemenkeu.go.id/: https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2014/6TAHUN2014UU.html
  34. National Geographic Society. (2019, August 23). Conservation. Retrieved january 16, 2021, from nationalgeographic.org: https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/conservation/
  35. Nyegara Gunung. (2019, July 31). Anggaran Desa Tulamben untuk Konservasi. Retrieved january 17, 2021, from nyegaragunung.net: https://nyegaragunung.net/id/anggaran-desa-tulamben-untuk-konservasi/
  36. Nyegara Gunung. (2019, july 20). Desa Tulamben Susun Ranperdes Pengelolaan Sampah. Retrieved january 20, 2021, from nyegaragunung.net: https://nyegaragunung.net/id/desa-tulamben-susun-ranperdes-pengelolaan-sampah/
  37. Nyegara Gunung. (2020). Laporan Pemantauan Ekosistem Terumbu Karang . Amlapura: Nyegara Gunung.
  38. Nyegara, G. (2017, july 7). Pemetaan Partisipatif 3 Desa SIDESI Tulamben, Bunutan, Bugbug. Retrieved november 16, 2020, from nyegaragunung.net: https://nyegaragunung.net/id/pemetaan-partisipatif-3-desa-sidesi-tulamben-bunutan-bugbug/
  39. Pemerintah Desa Tulamben. (2021, january 15). Profil Desa Tulamben - Demografi Desa. Retrieved january 15, 2021, from tulamben.desa.id: https://tulamben.desa.id/profil-desa-tulamben/demografi-desa/
  40. SEKRETARIS DESA TULAMBEN. (2017, december). PERATURAN DESA TULAMBEN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN ZONASI PESISIR DAN PERAIRAN PESISIR TULAMBEN. Retrieved from nyegaragunung.net: http://nyegaragunung.net/wp-content/uploads/2019/05/Perdes-Tulamben_.pdf
  41. UNWTO. (n.d.). EU GUIDEBOOK ON SUSTAINABLE TOURISM FOR DEVELOPMENT. Retrieved January 6, 2020, from unwto.org: https://www.unwto.org/EU-guidebook-on-sustainable-tourism-for-development