Main Article Content

Abstract

The food crisis is a global issue that is increasingly concerning and requires more attention from various countries. One solution to this problem is to apply the concept of Urban Farming in urban areas. The food crisis that occurred was inseparable from the decreasing available agricultural land as a result of the conversion of land functions into residential areas. The city of Makassar is one of the cities with an agricultural area that continues to decrease so that to meet the food needs of the Makassar city population, it is necessary to distribute food from villages to cities which of course causes a decrease in food quality. Responding to this issue, the Urban Farming community in the city of Makassar is trying to invite the community to be involved in Urban Farming activities. The Makassar Gardening Community is one of the active communities in addressing this issue by implementing the Plant What You Eat concept. This study analyzes the activities carried out by the Makassar Gardening Community using the Daily Politics approach. This study found that the daily politics of the Makassar Gardening Community were implemented through forming collective action, encouraging public political participation and building local, national and international networks.
 
Krisis pangan merupakan isu global yang semakin memprihatinkan dan memerlukan perhatian lebih dari berbagai negara. Salah satu solusi dari masalah ini yaitu dengan menerapkan konsep Urban Farming di wilayah perkotaan. Krisis pangan yang terjadi tidak terlepas dari semakin berkurangnya lahan pertanian yang tersedia akibat dari peralihan fungsi lahan menjadi daerah pemukimanan. Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan luas wilayah pertanian yang terus mengalami penurunan sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk kota Makassar, perlu dilakukan distribusi bahan pangan dari desa ke kota yang tentunya menyebabkan turunnya kualitas pangan. Menyikapi isu ini, komunitas Urban Farming yang ada di kota Makassar berupaya untuk mengajak masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas Urban Farming. Komunitas Makassar Berkebun merupakan salah satu komunitas yang aktif dalam menyikapi isu ini dengan menerapkan konsep Plant What You Eat. Penelitian ini menganalisis aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas Makassar Berkebun dengan menggunakan pendekatan Politik Keseharian. Penelitian ini menemukan bahwa politik keseharian Komunitas Makassar Berkebun diimplementasikan melalui membentuk aksi kolektif, mendorong partisipasi politik public dan membangun jejaring lokal, nasional dan internasional

Keywords

urban farming krisis pangan makassar politik

Article Details

References

  1. Ansori, M. 2004. Jaringan Pemasaran Sayur-Mayur (Kasus Pemasaran Sayur-Mayur di Pasar Cibinong, Bogor). Makalah Individu. Institut Pertanian Bogor.
  2. Baczewska, E. et al. 2017. Mapping The Terrain Of Strategic Politics Among Social Change-Oriented Youth. Journal of Youth Studies, 1-17.
  3. Baharuddin, A. (2019). Hybrid Non-Governmental Organizations (NGOS): Study of the Mangrove Forest Rehabilitation Program in Indonesia by the Blue Forest. KRITIS: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 37-49.
  4. Ballantyne, Emily, & Telalbasic, Dr. Ida. 2017. Designing Local Food System InEveryday Life Through Service Design Strategies. The Design Journal. 6(3): 1-18.
  5. Bebbington, A.J., et al. 2008. Can NGOs Make a Difference?: TheChallenge of Development Alternatives. Zed Books. London
  6. Besthorn, Fred H. 2013. Vertical Farming: Social Work and Sustainable UrbanAgriculture in an Age of Global Food Crises. Australian Social WorkJournal, 1-18.
  7. Boyte, Harry C. The New York Times: Everyday Politics and Civic Engagement. Diakses melalui http://archive.nytimes.com. Pada 23 Oktober 2019.
  8. CNN Indonesia. 2017. Lahan Tani Min, Swasembada Pangan Disebut Sulit Tercapai.Diakses melalui https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20181015122239-532-338531/lahan-tani-minim-swasembada-pangan-disebut-sulit-tercapai. Pada15 Oktober 2019.
  9. FAO. 1996. Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit Plan of Action. World Food Summit, 13-17 November. Rome.
  10. Hadiwinata, Bob S. 2003. The Politics of NGOs in Indonesia: Developing Democracyand Managing a Movement. London: RoutledgeCurzon.
  11. Hendrickson, M.K. and Porth, M. (2012) Urban Agriculture: Best Practices and Possibilities. Columbia, MO: University of Missouri Extension. Available at: www. extension.missouri.edu/foodsystems/survey.aspx)
  12. Jafar, N. 2012. Aspek Keamanan Pangan Pada Penjamah Makanan DiPenyelenggaraan Makanan Institusi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Hasanuddin.
  13. IndonesiaBerkebun. (2020). Latar Belakang - Background. Retrieved 2020, from Indonesia Berkebun: https://indonesiaberkebun.org/background/
  14. Jhamtani, Hira. 2001. Ancaman Globalisasi dan Imperialisme Lingkungan. Yogyakarta: INSISTPress, Penerbit Pustaka Pelajar dan KONPHALINDO
  15. Keraf, A. Sonny. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Kanisius. Yogyakarta
  16. Khalid, I. 2016. Mengenal Komunitas Makassar Berkebun. URL: http://www.inspirasimakassar.com/mengenal-komunitas-makassar-berkebun/. Diakses tanggal 16 Oktober 2019.
  17. Mayasari, Kartika. 2016. Konsep Urban Farming Sebagai Solusi Kota Hijau. Diaksesmelaluihttp://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/artikel/639-konsep-urban-farming-sebagai-solusi-kota-hijau.Pada 16 Oktober 2019.
  18. Rahardjo, Mudija. 2018. Metode Campuran (Mixed Methods) dalam Penelitian Sosial). Diakses melalui mudihardjo.uin-malang.ac.id Pada 20 Oktober 2019.
  19. Rosenstone, S. J., & Hansen, J. M. (1993). Mobilization, participation, and democracy in America. New York: Macmillan Publishing Company.
  20. Santacruz, Sally. 2016. What Is Food Safety?. Diakses melalui https://www.foodsafety.com.au/resources/articles/what-is-food-safety. Pada 23 Oktober 2019.
  21. Sulfitri. 2018. Problematika Krisis Pangan Dunia Dan Dampaknya Bagi Indonesia.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Skripsi. Universitas Tadulako.
  22. Syarifuddin, E. A., Cangara, A. R., Rahman, I., Baharuddin, A., & Apriliani, A. (2020, October). The market campaign strategy of Greenpeace in decreasing rainforest deforestation in Indonesia: a case study of the usage of palm oil in Nestlé’s products. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 575, No. 1, p. 012071). IOP Publishing.
  23. Vitalyst Health. 2017. Urban Farming – An Introduction To Urban Farming, From Types And Benefits To Strategies And Regulations. Vitalyst Health Fondation.
  24. Vong, Mun, dan Kimhean Hok. 2018. Facebooking: Youth’s Everyday Politics InCambodia. South East Asia Research, 1-16.
  25. WFP, 2015. Indonesia–Food Security Monitoring, 2015-2018. Diakses melalui https://m.wfp.org/content/indonesia-food-security-monitoring-2015. Pada 23Oktober 2019.
  26. Zakky. 2018. Pengertian Politik Menurut Para Ahli Dan Secara Umum. Diakes melalui https://www.zonareferensi.com/pengertian-politik/.Pada 18 Oktober 2019.