Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia <p>Hasanuddin Journal of International Affairs discusses both theoretical and empirical findings. The main theory and concepts should refer to studies of International Relations, International Security, International Political Economy, or International and Transnational Studies. The articles published in Hasanuddin Journal of International Affairs have been double blind-reviewed by peer reviewers. The decision on whether the scientific article is accepted or not in this journal will be the Editorial Board’s right based on peer reviewer's recommendation.</p> <p>Please read and understand the author guidelines thoroughly. Author who submits a manuscript to the editors of Hasanuddin Journal of International Affairs should comply with the author guidelines. If the submitted manuscript does not comply with the guidelines or using a different format, it will be rejected by the editorial team before being reviewed. Editorial Team will only accept a manuscript that meets the specified formatting requirements.</p> en-US dbundhy@yahoo.com (Darwis) tika.marzaman@gmail.com (Atika Marzaman) Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Retaliasi China terhadap Amerika Serikat dalam Konteks Perang Dagang https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27661 <p style="font-weight: 400;"><em>The protectionism policy was first implemented in the 2018 by the United States when there was a deficit in domestic trade for Chinese products, under the pretext of protecting domestic industries that could not compete with Chinese products. Then, China responded to this policy by imposing tariffs on US products with the concept of trade retaliation. The purpose of this research is to determine the impact of Chinese retaliation on trade policy to the United States in the trade war. then, the research method used by the author in this study is a descriptive research method that uses data types, namely secondary data sources. This study used the theory of protectionism and the concept of trade retaliation in analyzing China's retaliation towards the United States in trade wars. The retaliation carried out by China as a form of retaliation for the protectionist policies carried out by the US previously had an impact in the form of: 1) a trade deficit of 21% in 2016 caused huge losses to the agricultural sector; 2) a fall in the value of US exports of $32 billion which hurt many US companies; 3) decreased investment due to economic uncertainty due to trade wars; and 4) influencing the US election in 2020 due to trade policies towards China which has an impact on trade wars.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p>Kebijakan proteksionisme pertamakali diterapkan oleh Amerika Serikat ketika terjadi devisit perdagangan dalam negerinya terhadap produk China, dengan dalih untuk melindungi industri domestik yang kalah bersaing dengan produk China. kemudian, China membalas kebijakan tersebut dengan memberlakukan tarif produk AS dengan konsep <em>retaliasi </em>perdagangan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari <em>Retaliasi </em>China terhadap Amerika Serikat dalam konteks perang dagang. kemudian, metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif yang menggunakan jenis data yakni sumber data sekunder. Dengan menggunakan teori proteksionisme dan kensep retaliasi perdagangan dalam menganalisis retaliasi China terhadap Amerika Serikat dalam konteks perang dagang. kebijakan proteksionisme yang diterapkan AS pada periode awalnya memang membawa dampak awal yang baik bagi ekonomi industri domestik, namun berbeda ketika China mengajukan retaliasi perdagangan sehingga dampak yang ditimbulkan sangat dirasakan oleh industri manufaktur Amerika Serikat, pengaruh pada sektor pertanian, sampai pemilihan umum presiden Amerika Serikat pada tahun 2020. perang dagang mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat dengan China pada tahun 2019, namun, hal ini berbalik pada tahun 2020,ketika china menerapkan retaliasi perdagangan, alhasil defisit perdagangan meningkat kembali ke tingkat sebelum perang perdagangan, sementara defisit perdagangan Amerika Serikat secara keseluruhan meningkat</p> Riady Ibnu Khaldun, Ratna Sari, Andi Ismira Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27661 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 Peran United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dalam Menangani Pengungsi Luar Negeri di Indonesia pada Tahun 2016-2022 https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27709 <div> <p><em><span lang="IN">Forced migration as a result of armed conflict, natural disasters and social and political oppression encourages people to leave their country of origin. As a result, people are scattered around the world seeking asylum in hopes of a better life, and Indonesia is no exception. The UNHCR, along with its mandate, sends a message to countries around the world to protect refugees. Indonesia, which has not ratified the 1951 Convention, uses Presidential Regulation No. 125 of 2016 to give UNHCR the authority to deal with refugees.The purpose of this research is to find out the compatibility between mandates and practices in dealing with refugees in Indonesia from 2016 to 2022, as well as the conditions of foreign refugees in Indonesia. The method used in this study is descriptive qualitative, where the data obtained is triangulated to provide interpretation. Thus, the data used are primary data obtained through interviews and secondary data obtained from journals, news and other supporting data. The findings of the study show that in the fulfilment of refugee rights. Fulfilment of the rights in question, such as education, health and other direct assistance. The activities carried out include cooperation with the Indonesian government, NGOs, local NGOs, etc. UNHCR has conducted field visits and held joint meetings. UNHCR in Indonesia has the authority to determine refugee status and is responsible for durable solutions such as repatriation, local integration and resettlement.</span></em></p> </div> <p> </p> <p><em>Forced migration </em>yang terjadi akibat adanya konflik bersenjata, bencana alam, dan penindasan sosial maupun politik mendorong seseorang untuk meninggalkan negara asal. Akibatnya, orang-orang tersebut tersebar di segala penjuru dunia untuk mencari suaka dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tidak terkecuali Indonesia. UNHCR bersama dengan mandat UNHCR membawa pesan untuk negara di dunia agar memberikan perlindungan kepada pengungsi. Indonesia yang belum meratifikasi Konvensi 1951 menggunakan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 sehingga kewenangan dalam menangani pengungsi berada pada UNHCR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara mandat dan praktik dalam penanganan pengungsi di Indonesia pada tahun 2016 hingga 2022. Serta, kondisi dari pengungsi luar negeri di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang didapatkan akan dilakukan triangulasi yang menghasilkan interpretasi. Dengan demikian, data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara dan data sekunder yang mengambil dari jurnal, berita, dan data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNHCR memiliki peran dalam pemenuhan hak-hak pengungsi. Pemenuhan hak yang dimaksud seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan langsung lainnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan seperti menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia, NGOs, LSM lokal, dan lain sebagainya. UNHCR melakukan kunjungan lapangan dan mengadakan pertemuan bersama. UNHCR di Indonesia memiliki kewenangan dalam menentukan status pengungsi serta bertanggung jawab dalam <em>durable solutions</em>, seperti repatriasi, integrasi lokal, dan <em>resettlement</em>.</p> Dyah Ayu Putri, Muhaimin Zulhair Achsin Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27709 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 Krisis Energi Uni Eropa: Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Pasokan Energi yang Terbatas https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27052 <div> <p class="p" align="justify"><em>The energy crisis is one of the biggest challenges facing the world today. In recent decades, energy demand has increased dramatically due to global population growth, industrial developments, and increasing living standards. The conflict between Russia and Ukraine started in 2014 when Russia annexed the Sevastopol region of Ukraine. This conflict was neglected for years until it finally reached its peak in 2022. This conflict became one of the factors in the energy crisis that occurred in Europe. Several countries in Europe have declared an energy crisis. Some of these European countries include Germany, Sweden, the Netherlands, Austria and Denmark. The purpose of writing this article is to find out what are the challenges and opportunities faced due to the energy crisis in Europe. The method used in writing this article is to use a literature review approach by selecting the database source to be used, downloading and processing text and citation files with Mendeley. The results of this study from the existence of an energy crisis in Europe can have an impact both in the economic field and in the lives of its people. The opportunities that arise are investment in renewable energy, the emergence of energy-saving attitudes, further development of energy infrastructure, the emergence of energy technology innovations, and finally, increased international cooperation.</em></p> </div> <div> <p class="p" align="center"> </p> </div> <div> <p class="p" align="justify">Krisis energi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dalam beberapa dekade terakhir, permintaan energi telah meningkat secara dramatis karena pertumbuhan populasi global, perkembangan industri, dan peningkatan standar hidup. Konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai pada tahun 2014 ketika Rusia mencaplok wilayah Sevastopol di Ukraina. Konflik ini terbengkalai selama bertahun-tahun hingga akhirnya mencapai puncaknya pada tahun 2022. Konflik tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya krisis energi yang terjadi di Eropa. Beberapa negara di Eropa telah menyatakan adanya krisis energi. Beberapa negara di Eropa tersebut diantaranya Jerman, Swedia, Belanda, Austria, dan Denmark. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui apa saja tantangan serta peluang yang dihadapin akibat terjadinya krisis energi di eropa ini. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu dengan menggunakan pendekatan literature review dengan memilih database sumber yang akan digunakan, mengunduh dan memproses teks dan file kutipan dengan Mendeley. Hasil dari penelitian ini Dari adanya krisis energi di Eropa dapat memunculkan dampak baik di segi ekonomi dan kehidupan masyarakatnya. Adapun peluang yang muncul yaitu investasi terhadap energi terbarukan, munculnya sikap hemat energi, mengembangkan lagi infrastruktur energi, munculnya inovasi teknologi energi, dan yang terakhir yaitu meningkatnya kerjasama internasional.</p> </div> Dina Siti Logayah, Regina Putri Rahmawati, Daine Zahra Hindami, Bella Rizky Mustikasari Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27052 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 Analisis Peran Medecins Sans Frontieres Terhadap Krisis Kemanusiaan Di Suriah Melalui Pendekatan Prinsip Kemanusiaan https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27482 <p style="font-weight: 400;">The Syrian conflict involving government troops and opposition groups that has occurred since 2011 has resulted in a severe humanitarian crisis. Although this conflict has been mediated by various parties, until now the problem has not been resolved. This article will discuss one of the international actors who participated in dealing with the humanitarian impact that occurred in Syria, namely Medecins Sans Frontieres (MSF). The role of MSF will be analysed using the concept of humanitarian principles in global humanitarian action. Data was collected through an online literature search relevant to this study. This article finds that MSF has a major role to play in helping to ease the health burden experienced by the war-affected Syrian people. In its role too, MSF always adheres to humanitarian principles such as humanity, neutrality, independence and impartiality.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;">Konflik Suriah yang melibatkan tantara pemerintah dan kelompok opoisis yang terjadi sejak tahun 2011 menghasilkan krisis kemanusiaan yang parah. Meskipun konflik ini telah berupaya dimediasi oleh berbagai pihak, namun sampai saat ini permasalah tersebut belum juga tuntas. Artikel ini akan membahas salah satu aktor internasional yang turut serta dalam menangani dampak kemanusiaan yang terjadi di Suriah yaitu <em>Medecins Sans Frontieres </em>(MSF)<em>. </em>Peran MSF ini akan dianalisis dengan menggunakan konsep prinsip kemanusiaan dalam aksi kemanusiaan global (humanitarian action). Data dikumpulkan melalui penelusuran literatur daring yang relevan dengan kajian ini. Artikel ini menemukan bahwa MSF memiliki peran besar dalam membantu meringantkan beban Kesehatan yang dialami oleh masyarakat Suriah yang terdampak perang. Dalam perannya juga, MSF selalu menjalankan prinsip – prinsip kemanusiaan seperti &nbsp;kemanusiaan, netralitas, kemandirian dan ketidakberpihakan.</p> Aulia Karin Salsabila, Hasbi Aswar Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27482 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 Analisis Propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia Melalui Jalur Media Sosial https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27663 <p style="font-weight: 400;"><em>This study aims to analyze and understand how the ISIS network disseminated its extremist propaganda in Indonesia through social media between 2014 and 2017, as well as what mode of operation did the ISIS network use and how the propaganda was created and seek information about the methods and media used by the ISIS network. the strategies used, the intended audience, the discourses used, the messages and motivations conveyed, as well as the propaganda techniques used to create and spread the propaganda in a directed manner toward Indonesian society. The writing of this research uses a descriptive approach to analyze or present a comprehensive picture of the steps taken by the ISIS network to create and spread its extremist propaganda in Indonesia based on data observations. The type of data used is secondary data, and data collection techniques using a literature study approach, data collected from books, theses, papers, journals and websites. The results showed that the spread of Isis had started since January 2014 and 155 articles containing Isis propaganda had been recorded on the arrahman.com web page. not only web pages, Isis propaganda also wrote articles containing propaganda through Facebook social media accounts and also distributed them through the telegram chat application. From 2016–2017 there have been more than 60 telegram channels related to the spread of Isis ideology. Not only that, Isis also routinely publishes a digital bulletin in the Indonesian language called AL Fatihin which contains praise for the bomb terror that has been carried out in several radical Indonesian organizations.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami bagaimana jaringan ISIS menyebarluaskan propaganda ekstremisnya di Indonesia melalui media sosial antara tahun 2014 sampai 2017, serta mode operasi apa yang digunakan jaringan ISIS dan bagaimana propaganda tersebut dibuat dan mencari informasi tentang metode dan media yang digunakan oleh jaringan ISIS, strategi yang digunakan, audiens yang dituju, wacana yang digunakan, pesan dan motivasi yang disampaikan, serta teknik propaganda yang digunakan untuk membuat dan menyebarkan propagandanya secara terarah pada masyarakat Indonesia. Penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis atau menyajikan gambaran menyeluruh tentang langkah-langkah yang dilakukan jaringan ISIS untuk membuat dan menyebarluaskan propaganda ekstremisnya di Indonesia berdasarkan pengamatan data. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan studi literatur, data dikumpulkan dari buku, tesis, makalah, jurnal dan website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran Isis sudah di mulai sejak januari 2014 dan sudah tercatat 155 tulisan berisi propaganda Isis di halaman web arrahman.com. tidak hanya halaman web, propganda Isis pun menulis tulisan berisis propaganda melalui akun media sosial facebook dan disebarkan juga melalui melalui aplikasi chat telegram. Dari tahun 2016–2017 sudah terdapat lebih 60 channel telegram yang berkaitan dengan penyebaran ideologi Isis tersebut.Tidak hanya sampai situ, Isis juga rutin menerbitkan buletin digital berbahasa Indonesia yang bernama AL Fatihin yang berisi pujian–pujian atas teror bom yang telah di lakukan beberapa organisasi radikal Indonesia.</p> Eni Susanti, Andi Ismira, Sadriani Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27663 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000 Kepentingan Australia dalam Diplomasi Pembangunan terhadap Nauru https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27654 <p style="font-weight: 400;"><em>This research examines Australia's interests in Nauru in development diplomacy and the obstacles to achieving or achieving these interests. The concept used in analyzing this phenomenon is the concept of Development Diplomacy and National Interests. Furthermore, in this study using qualitative research methods with data collection techniques carried out by literature studies or Internet research where all data comes from secondary data. The results of this study indicate that Australia's interest in Nauru in conducting development diplomacy is to maintain its position in the Pacific Region, namely to ensure regional security. Preventing Chinese influence in the Pacific through harmonious relations with the creation of a political partnership between Australia and Nauru. Maintaining the stability of the Pacific Region, one of which makes Nauru a location for Australian Illegal Immigration. And strengthening bilateral relations between the two parties so that Australia can control Nauru's natural resources as well as encourage the implementation of development cooperation. In addition, obstacles to achieving Australia's interests in Nauru are threats to Australia's position in the Pacific region, China's influence which threatens Australia, challenges for Australia in maintaining stability in the Pacific region and challenges for Australia to bilateral relations with Nauru.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini mengkaji mengenai kepentingan Australia terhaap Nauru dalam diplomasi pembangunan dan hambatan dalam mencapai atau meraih kepentingan tersebut. Konsep yang digunakan dalam menganalisis fenomena ini adalah konsep Diplomasi Pembangunan dan Kepentingan nasional. Selanjutnya, pada penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur atau <em>Internet research </em>di mana keseluruhan data berasal dari data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepentingan Australia terhadap Nauru dalam melakukan diplomasi pembangunan adalah mempertahankan posisinya di Kawasan Pasifik yakni untuk menjamin terciptanya keamanan regional. Mencegah pengaruh China di Pasifik melalui hubungan harmonis dengan terciptanya kemitraan politik antara Australia dengan Nauru. Menjaga stabilitas Kawasan Pasifik satu di antaranya menjadikan Nauru sebagai lokasi penampungan Imigrasi Ilegal Australia. Dan memperkuat hubungan bilateral di antara kedua belah pihak agar Australia bisa menguasai sumber daya alam Nauru termasuk juga mendorong terlaksanannya kerjasama pembangunan. Selain itu hambatan dalam mencapai kepentingan Australia terhadap Nauru adalah Ancaman terhadap posisi Australia di Kawasan Pasifik, Pengaruh China yang Mengancam Australia, Tantangan bagi Australia dalam menjaga stabilitas di Kawasan Pasifik dan Tantangan bagi Australia terhadap hubungan bilateral dengan Nauru.</p> Riady Ibnu Khaldun, Erwin Amiruddin, Asma Amin Copyright (c) 2023 Hasanuddin Journal of International Affairs https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/27654 Thu, 03 Aug 2023 00:00:00 +0000