@article{Apriani_2015, title={Menciptakan Pemimpin Yang Melayani}, volume={1}, url={https://journal.unhas.ac.id/index.php/jakpp/article/view/42}, DOI={10.31947/jakpp.v1i1.42}, abstractNote={<p><strong>Abstrak :</strong> Dari perspektif teoritis, kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, dan manajemen merupakan bagian dari administrasi. Itulah mengapa kepemimpinan memiliki posisi strategis dalam tatanan organisasi. Sementara dari perspektif analitikal dan kasus-kasus empiris, peran pemimpin adalah untuk mengarahkan kekuatan, sebagai motivator, pelindung, pelayan dan bertanggungjawab atas setiap aktivitas organisasional. Seorang pemimpin publik harus mengetahui dirinya sendiri, mengetahui aspirasi dan kondisi publik, mengetahui permasalahan pembangunan dan lingkungan strategis, serta sistem administrasi dimana ia memimpin. Seorang pemimpin publik harus mampu menjadi agen perubahan yang memiliki sejumlah kualifikasi dan kompetensi untuk dapat bermanfaat bagi masa depan. Kurangnya perhatian terhadap reformasi pada aspek kepemimpinan aparatur negara menjadikan reformasi administrasi publik selama ini belum mampu memberikan sumbangan yang signifikan. Penggunaan pendekatan kepemimpinan yang memadukan ketiga aspek utama kepemimpinan: kepribadian, perilaku dan konteks keorganisasian secara lebih baik, akan menghasilkan kepemimpinan masa depan yang mampu menjawab tuntutan reformasi kepemimpinan.</p><p><strong><strong>Kata kunci :</strong> </strong>Kepemimpinan, Reformasi, Pemimpin masa depan</p><p><strong>Abstract :</strong> From theoretical perspective, leadership is the core of management, and management is a part of administration. That’s why leadership has a strategic position in organization. Conversely, from analytical perspective and empirical cases, the role of leader refers to acts as driving force, motivator, protector, servant and responsible to every organizational activities. A public leader has to know about him/her, public aspiration and condition, the development and strategic environment problems, and the administration systems where he/she in rolled. A public leader has to be a qualify agent of change with some qualifications and competencies to be beneficial for the future. The lack of attention to the leadership aspect of state apparatus can jeopardize the public administration reform. The application of leadership approach that combines three main aspects of leadership, namely: the personality, behavior and better organizational context, will create a future leadership th at enable to respond the demands of the reform leadership.</p><p><strong><strong>Key words :</strong></strong> Leadership, Reform, Future leader</p>}, number={1}, journal={JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik)}, author={Apriani, Fajar}, year={2015}, month={Jul.}, pages={108-120} }