PEMBERDAYAAN PETANI TEMBAKAU MELALUI DIVERSIFIKASI BUDIDAYA PETERNAKAN LEBAH MADU DI KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR

Authors

  • Nuhfil Hanani Brawijaya University
  • Budi Hartono Brawijaya University
  • Fahriyah Fahriyah Brawijaya University
  • Moh Shadiqur Rahman Brawijaya University
  • Jaisy Aghniarahim Putritamara Brawijaya University
  • Rosihan Asmara Brawijaya University
  • Mahfudlotul Ula Brawijaya University
  • Condro Puspo Nugroho Brawijaya University
  • Arif Yustian Maulana Noor Brawijaya University
  • Candra Adi Intyas Brawijaya University
  • Mohammad Ilyas Shaleh Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v9i2.27831

Keywords:

Petani tembakau, Pengabdian masyarakat, Lebah madu, DIversifikasi

Abstract

Kesejahteraan petani tembakau di Indonesia cenderung rendah, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi termasuk pendapatan rendah, ketergantungan pada industri rokok, rendahnya tingkat pendidikan, dan kurangnya akses pada teknologi dan informasi. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, perlu fokus pada peningkatan pendapatan, akses teknologi, informasi, dan pendidikan. Musim hujan menjadi tantangan bagi petani tembakau karena dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman dan mempengaruhi kualitas tembakau. Petani dapat mencari alternatif pendapatan dengan beternak lebah. Ternak lebah memberikan pendapatan tambahan, perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kualitas produk pertanian melalui pollinasi. Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar untuk ternak lebah karena ketersediaan sumber pakan, iklim yang baik, keragaman budidaya pertanian, dan minat masyarakat. Dengan potensi ini, petani di Kabupaten Probolinggo dapat memperoleh pendapatan tambahan dan mempertahankan kesuburan tanah. Pasar madu di Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai salah satu negara penghasil madu terbesar di dunia. Pendekatan community development dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan menjadi kunci kesuksesan program ini. Pelatihan dan pendampingan budidaya lebah madu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta, sambil memastikan pelaksanaan yang berkelanjutan. Program perlindungan lingkungan dengan penanaman tanaman bunga untuk lebah madu membawa manfaat ganda dalam penyediaan pakan dan konservasi lingkungan. Pengenalan ekowisata lebah madu menjadi cara untuk menggabungkan budidaya yang berkelanjutan dengan pariwisata berbasis alam, sambil meningkatkan kesadaran konservasi. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat melalui ternak lebah madu memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesejahteraan, perlindungan lingkungan, pengembangan industri madu, dan peningkatan devisa negara. Selain itu, inisiatif ini juga membuka peluang ekowisata yang berkelanjutan, yang dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah dan memperkuat perekonomian negara.

Kata kunci: Petani tembakau, pengabdian masyarakat, lebah madu, diversifikasi.

ABSTRACT

The well-being of tobacco farmers in Indonesia tends to be low due to several influencing factors, including low income, dependence on the cigarette industry, low educational levels, and limited access to technology and information. To enhance their welfare, there is a need to focus on increasing income, improving access to technology, information, and education. The rainy season poses challenges for tobacco farmers as it can cause damage to crops and affect the quality of tobacco. Farmers can explore alternative sources of income by beekeeping. Beekeeping provides additional income, environmental protection, and enhances the quality of agricultural products through pollination. Probolinggo Regency has significant potential for beekeeping due to the availability of food sources, favorable climate, diverse agricultural practices, and community interest. With this potential, farmers in Probolinggo Regency can earn additional income and maintain soil fertility. The key to the success of this program lies in community development approaches and community participation in decision-making. Training and mentoring in honey bee cultivation improve participants' knowledge and skills while ensuring sustainable implementation. Environmental protection programs involving planting flowering plants for honey bees offer dual benefits by providing food and conserving the environment. Introducing honey bee ecotourism is a way to combine sustainable cultivation with nature-based tourism, enhancing conservation awareness. Therefore, empowering communities through beekeeping has many benefits, including improving welfare, environmental protection, developing the honey industry, and increasing national revenue. Moreover, this initiative also opens opportunities for sustainable ecotourism, serving as a source of local revenue and strengthening the country's economy.

Keywords: Tobacco farmers, community service, honey bees, diversification.

References

Ali, M., & Hariyadi, B. W. (2018). Teknik budidaya tembakau.

Limbongan, A. A. (2012). Hasil Kajian Beberapa Jenis Tembakau di Indonesia. AgroSainT, 3(1), 243-243.

Fidela, A., & Ekawati, A. H. (2020). Sosialisasi Budidaya Lebah Trigona sp. di Desa Barudua, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(4), 647-651.

Decourtye, A., Alaux, C., Le Conte, Y., & Henry, M. (2019). Toward the protection of bees and pollination under global change: present and future perspectives in a challenging applied science. Current opinion in insect science, 35, 123-131.

Topal, E., Mărgăoan, R., Bay, V., Takma, Ç., Yücel, B., Oskay, D., ... & Kösoğlu, M. (2022). The effect of supplementary feeding with different pollens in autumn on colony development under natural environment and in vitro lifespan of honey bees. Insects, 13(7), 588.

Downloads

Published

2024-05-26