Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Tongke-Tongke Di Kabupaten Sinjai
DOI:
https://doi.org/10.24259/jhm.v10i2.3997Keywords:
strategi, ekowisata, mangrove, Tongke-TongkeAbstract
Persepsi wisatawan perlu diketahui agar dalam pengembangan fasilitas wisata dapat lebih mudah diarahkan sehingga penggunaan fasilitas wisata dapat lebih optimal. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor pengembangan ekowisata kawasan mangrove Tongke-Tongke khususnya ditinjau dari persepsi masyarakat yang dalam hal ini juga melibatkan wisatawan dengan tujuan untuk memperoleh rumusan dan mengusulkan strategi pengembangan kawasan mangrove Tongke-Tongke sebagai kawasan ekowisata berbasis masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan selama akhir bulan November 2017 sampai akhir bulan Januari 2018. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan pendekatan SWOT untuk merumuskan strategi pengembangan ekowisata mangrove Tongke-Tongke. Hasil penelitian dengan analisis SWOT menunjukan posisi strategi berada pada kuadran I yang berarti pengembangan ekowisata mangrove Tongke-Tongke yang menjadi prioritas utama yakni strategi S-O yaitu (a) Mengoptimalkan daya tarik wisata mangrove Tongke-Tongke dengan tetap mempertahankan kealamian potensinya, (b) Meningkatkan pelatihan kepada masyarakat dalam bidang pariwisata, (c) Melakukan pembinaan terhadap pengelola, dan (d) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sinjai.
References
Blaikie, N. 2000. Designing Social Research The Logic Of Anticipation. Malden, MA : Polity Press.
Bonewati, 2016.Peningkatan Kapasitas Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Desa Olele Kabupaten Bone Bolango.Tesis Tidak di Terbitkan. Makassar: Program Pasca Sarjana PPW-UNHAS.
Harnaidah, 2016. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Mangrove Forest Di Kecamatan Sinjai Timur. Skripsi Tidak di Terbitkan. Sinjai: Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Politik Muhammadiyah Sinjai.
Natsir, M. 2011. Analisis Empiris Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga (Interest Rate Channel) Periode 1990:2-2007:1. Kendari : Unhalu.
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT: teknik membedah kasus bisnis (reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21). PT.GramediaPustaka Utama. Jakarta.
Rusnaeni, 2013. Strategi Pengembangan Wisata Bahari Kabupaten Takalar. Tesis Tidak di Terbitkan. Makassar: Program Pasca Sarjana PPW-UNHAS.
Rutana, F, F. 2011. Studi Kesusaian Ekosistem, Manggrove sebagai Objek Ekowisata di Pulau Kapota Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Saparinto, C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang : EffharOffset.
Subadra, IN. 2008. Ekowisata sebagai Wahana Pelestarian Alam. Bali. [Online], http//Bali Tourism Watch Ekowisata sebagai Wahana Pelestarian Alam «Welcome to Bali Tourism Watch.htm [diakses tanggal 5 September 2017].
Suhandi, A.S. 2008. Community Based Tourism in Indonesia. Makalah KonvensiWisata Hasil Kerjasama ECEAT (European Centre for Ecotourism and Agricultural Tourism) dengan INDECON di Nusa Dua Bali 13-16 Maret2008 “Menciptakan Mata Rantai Penyedia (Supply) Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Asia Selatan dan Asia Timur”.
Untari, R. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Zona Wisata Bogor BaratKabupaten Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Wahyuni, P.I., Ardhana, I., Sunarta, I.N. 2006. Evaluasi Pengembangan ekowisata di kawasan Tahura Ngurah Rai. Jurnal Ecotrophic 4 (1) : 49-56.
Yoeti, A. O. K. 2008. Perencanaan Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta. PT. Pradnya Paramita