Strategi dan Struktur Nafkah Rumah Tangga Petani Agroforestri Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.24259/jhm.v11i2.8297Keywords:
rumahtangga petani, agroforestri, modal nafkah, strategi nafkah, struktur nafkahAbstract
Lahan kering berlereng curam dan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu sangat berdampak pada penghidupan petani agroforestri di Kecamatan Parigi, terutama melalui pengaruhnya terhadap produktivitas lahan sehingga mereka harus menentukan pilihan strategi nafkah selain pertanian. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi modal nafkah yang dimiliki dan dimanfaatkan rumahtangga petani agroforestry (2) Mengetahui struktur nafkah rumah tangga petani agroforestri berdasarkan pemanfaatan modal nafkah (3) Menganalisis strategi nafkah rumah tangga petani agroforestry. Penelitian ini dilaksanakan di desa Majannang dan Manimbahoi dengan sampel sebanyak 33 orang, menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei dan menggunakan kuesioner sebagai alat penggumpul data. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan modal nafkah yang dimiliki dan dimanfaatkan rumahtangga petani agroforestri terdiri dari (1) modal alam berupa lahan sawah, lahan kering, hewan, mata air dan kawasan hutan (2) modal manusia berupa pendidikan dan keterampilan (3) modal sosial berupa land tenure, tree tenure, jaringan pemasaran dan kelembagaan hubungan kerja (4) modal fisik berupa jalan raya, chekdam, pasar, PLTMH dan peralatan produksi serta (5) modal finansial berupa pendapatan on farm, off farm, non farm, pendapatan kayu, tabungan dan pinjaman. Sumber pendapatan berasal dari sektor on farm (72,20%), off farm (0,61%) dan non farm (27,8%). Strategi yang dilakukan rumahtangga petani agroforestri rumah bervariasi . Dalam satu rumah tangga dapat menerapkan dua atau lebih jenis strategi nafkah.Hasil perhitungan terhadap struktur nafkah menunjukkan bahwa basis nafkah petani agroforestri adalah sektor pertanian (72,20%) dengan menerapkan delapan bentuk stategi penghidupan .
References
(BPS) Badan Pusat Statistik. (2015). Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan
Chambers R. & Conway. (1991). Rural Appraisal: Rapid, Relaxed, and Participatory. Sussex, [UK]: Oxford University Press.
Dharmawan AH. (2007). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (Livellihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. [internet]. [diunduh 11 Maret 2017]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. ISSN: 1987-4333, vol. 01, no. 2. Dapat diunduh dari: http:// jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi-1.pdf
Ellis F. (2000). Rural livehoods and diversity in developing countries. New York [US]: Havard University Press.
Hertel TW., & Rosch S.D. (2010). Climate Change, Agriculture and Poverty. Policy Research Working Paper 5468: Agriculture and Rural Development Team, Development Research Group, The World Bank. 53p.
Hane LO. (2012). Strategi Penghidupan Masyarakat Pendatang Asal Ambon Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rumahtangga Di Kelurahan Masiri Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Tesis). Universitas Gajah Mada. Yogjakarta.
IPCC. (2007). Impacts, Adaptation and Vulnerability. Contribution of Working Group II to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change, M.L. Parry, O.F. Canziani, J.P. Palutikof, P.J. van der Linden and C.E. Hanson, Eds., Cambridge University Press, Cambridge, UK, 976pp.
Iqubal MA. (2013). Livestock Husbandry A Sustainable Livelihood in Ethiopia. International Journal of Economy, Management and Social Sciences, 2(8) August 2013, Pages: 603-607
Martini E., Dewi S., Setiawan A., & Roshetko J. (2013). Strategi penghidupan petani agroforest dalam mengahadapi perubahan cuaca yang tidak menentu: contoh kasus di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.Prosiding seminar nasional agroforestri 2013.
Mushongah J.,& Scoones I. (2012). Livelihood Change In Rural Zimbabwe Over 20 Years. Journal of Development Studies, 2012. Vol. 48, No. 9
Nelson, GC., Rosegrant MW., Koo J, Robertson R., Sulser T., Zhu T & Ringler C. (2009). Climate change: impact on agriculture and costs of adaptation. Washington DC: IFPRI. 19p.
Scoones. (1998). Sustainable Rural Livelihoods a Framework for Analysis. IDS Working Paper 72. Brighton [UK]: Institute for Development Studies.
Widodo S. (2006). Migrasi internasional tenaga kerja pertanian di Kabupaten Bangkalan. Pamator, 3(2), 65-78.