Optimization of Mangrove Ecosystem Management in Kawasan Bungkutoko, Southeast Sulawesi as Ecotourism Area

Authors

  • Agus Salim
  • Risma Illa Maulany Universitas Hasanuddin
  • Ngakan Putu Oka Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.24259/jhm.v12i1.9197

Abstract

This study aims to determine (1) Assessment of Bungkutoko Ecotourism Conditions; and (2) Supporting factors for optimizing management, and (3) strategies for optimizing management. This research will be carried out for three months from September to December 2018 in the Bungkutoko mangrove tracking ecotourism area, Kendari City, Southeast Sulawesi (Figure 1). Identification of unknown mangrove species will be carried out at the Laboratory of Conservation of forest resources and ecotourism, Faculty of Forestry, Hasanuddin University. The results of the study: (1) Biophysical potential of mangrove ecotourism in Bungkutoko, namely 8 species of mangrove plants consisting of Avicennia lanata, Rhizophora stylosa, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Xylocarpus stylosa, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Xylocarpus stylosa, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Xylocarpus moluccensis, L faustis and L faecus, and Lizar. from birds and reptiles. (2) Condition of mangrove ecotourism practices in Bungkutoko Not optimal, both in terms of education, conservation and welfare. (3) The ecotourism development strategy in Bungkutoko is in quadrant II (S-T strategy). The strategies formulated in quadrant II include: increasing the availability of educational facilities, increasing efforts to preserve the environment of mangrove forests, empowering local communities, increasing Human Resources, and working with the Kendari city government and the private sector to add infrastructure.

References

Adyatma, S. 2013. Tanggapan Wisatawan Terhadap Obyek Wisata Pantai Takisung Di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(1), 6-11.

Achmad, A., Oka, N.P., Umar, A., dan Asrianny. 2012. Identifikasi Tutupan Vegetasi dan Potensi Fisik Lahan untuk Pengembangan Ekowisata di Laboratorium Lapangan Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Hutan Pendidikan Unhas. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. Makassar.

Arobaya, A.Y.S. dan F. Pattiselanno. 2010. Potensi Mangrove dan Manfaatnya Bagi Kelompok Etnik di Papua.Biota vol. 15, (Online): (https://www.academia, di akses 14 Maret 2018).

Asmin, F. 2014. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan: dimulai dari Konsep Sederhana, (Online),(https://www.researchgate.net, di akses 15 Maret 2018).

Bahar, A. 2004.Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Basyuni, M., Y. Bimantara, B. Slamet, A.S. Thoha. 2016. Identifikasi Potensi Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Branan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jurnal Abdimas Talenta Vol. 1(1), 31-38.

Bengen, D. G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.

Coles, T. 2006. Suggestion For Developing Tourism In The Wakatobi Islands. Operation Wallacea Trust Project.

Damanik, J. dan H.F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori Ke Aplikasi. Puspar UGM dan Penerbit Andi.Yogyakarta.

Hidayat, S. 2016. Strategi Pengembangan Ekowisata di Desa Kinarum Kabupaten Tabalong. Dinas Kehutanan Kabupaten Tabalog, Kalimantan Selatan.

Ido, I., J. Karim, Yunarni. 2019. Analisis Pemanfaatan Ruang Pesisir Terhadap Kondisi Luas dan Kerapatan Vegetasi Hutan Mangrove di Teluk Kendari. Physical and Social Geography Research Journal (PSGRJ) Vol. 1 (1), 35-44.

Karlina, E. 2010.Strategi Pengembangan Ekowisata Di Kawasan Mangrove Pantai Tanjung Bara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Khazali, M. 2001. Potensi, Peran dan Pengelolaan Mangrove. Seminar dan Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Pulau Nusakambangan Sebagai Sisa-Sisa Hutan Hujan Daratan Rendah Berupa Ekosistem Kepulauan di Era Otonomi Daerah, Yogyakarta (pp. 12-13).

Khoiri, F., B. Utomo, I. Lesmana. 2014. Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pantai Muara Indah Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Aquacoastmarine Vol. 2 (1).

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Kustanti, A. 2011.Manajemen Hutan Mangrove. Penerbit IPB Press. Bogor.

Natsir, M. 2011. Analisis Empiris Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga (Interest Rate Channel) Periode 1990:2-2007:1. Kendari : Unhalu.

Nugroho, I. 2015. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Peraturan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2011. Perdirjen PHKA No. 3 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta (ID): Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Prastiwi, N., Shaluhiyah, Z., & Agushybana, F. Pengaruh Pemasangan Poster Anjuran Buang Sampah terhadap Pemanfaatan Tempat Sampah di Tempat Wisata. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 14(2), 149-160.

Prihadi, D. J., Riyantini, I. R., & Ismail, M. R. 2018.Pengelolaan Kondisi Ekosistem Mangrove dan Daya Dukung Lingkungan Kawasan Wisata Bahari Mangrove di Karangsong Indramayu. Jurnal Kelautan Nasional, 13(1), 53-64.

Purnobasuki, H. 2013. Perlunya mangrove center dan perda pesisir. Bulletin Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya. Vol. 29, 3 - 5.

Putra, A.C., S. Anggoro, Kismartini. 2015. Strategi Pengembangan Ekowiasta melalui Kajian Ekosistem Mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 10 (2), 91-97.

Queensland Government. 2016. Queensland Ecotourism Development Tool Kit. State of Queensland, Brisbane.

Saparinto, C. (2007). Pendayagunaan ekosistem mangrove. Semarang : Effhar Offset.

Setyawan, E. 2015. Strategi Pengelolaan Ekowisata Hutan Mangrove Berdasarkan Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Di Desa Pasar BanggiKabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. (Tesis).Universitas Diponegoro.Semarang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suwena, K. I. dan Widyatmaja, N. G. I. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Udayana University Press Bali.

Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut : Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan dan Sarana ilayah. Brilian Internasional, Surabaya.

Walimbo, R., Wulandari, C., dan Rusita. 2017. Studi Daya Dukung Ekowisata Air Terjun Wiyono Di Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman Provinsi Lampung. Universitas Lampung, Lampung.

Yesiana, R., Yuniartanti, R.K., dan Amalia. 2015. Pengelolaan Kawasan Pesisir Kota Semarang: Sebuah Potret Berkelanjutan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Yulistiyanto, B. 2009. Mangrove dengan Alat Pemecah Ombak (APO) sebagai Perlindungan Garis Pantai. Proseding pada Seminar Nasional Manajemen Sumberdaya Air Partisipatif Guna Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim Global, 8 Agustus 2009.

Downloads

Published

2020-07-30

How to Cite

Salim, A., Maulany, R. I., & Oka, N. P. (2020). Optimization of Mangrove Ecosystem Management in Kawasan Bungkutoko, Southeast Sulawesi as Ecotourism Area. Jurnal Hutan Dan Masyarakat, 12(1), 24–38. https://doi.org/10.24259/jhm.v12i1.9197

Issue

Section

Articles