DETERMINAN SIKAP RESIDEN TERHADAP NARKOBA DI KLINIK REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN
Abstract
Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional dan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2008
diperoleh angka prevalensi mencapai 1,9% dan pada tahun 2011 meningkat hingga 2,2% atau lebih kurang 4 juta
penduduk Indonesia usia 10 sampai dengan 60 tahun sebagai penyalah guna narkotika. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis faktor determinan sikap residen terhadap narkoba di Klinik Rehabilitasi BNNP Sulawesi
Selatan Tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional
Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua residen yang menjalani rehabilitasi di Klinik Rehabilitasi
BNNP Sulawesi Selatan Tahun 2017 sebanyak 119 orang. Sampel pada penelitian ini adalah semua residen yang
hadir pada saat dilakukan penelitian dan bersedia serta layak untuk diwawancara sebanyak 65 orang.
menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data
dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan menggunakan uji chi square dan
multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi terbesar adalah pada
kelompok umur 20–29 Tahun (46,2%), jenis kelamin laki-laki (86,2%). berpendidikan rendah (66,2%), tinggal
bersama orangtua (41,9%), pegawai swasta (36,9%). Pada analisis bivariat, variabel yang signifikan
berhubungan dengan sikap residen yaitu lama rehabilitasi (p= 0,033), fungsi keluarga (p= 0,000), dukungan
keluarga (p= 0,010) dan kelompok teman sebaya (p= 0,004). Pada analisis multivariat, variabel yang paling
berhubungan dengan sikap residen yaitu fungsi keluarga (p=0,002). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan lama
rehabilitasi, fungsi keluarga, dukungan keluarga dan kelompok teman sebaya dengan sikap residen terhadap
narkoba.