FAKTOR RISIKO MASA KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEKOMPRESI PADA NELAYAN PENYELAM DI PULAU BARRANG LOMPO
Abstract
Penyakit dekompresi (Decompression Sickness) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pembentukan
dan peningkatan ukuran gelembung ketika tekanan parsial gas inert dalam darah dan jaringan melebihi tekanan
ambient yang dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit di persendian, sakit kepala, gatal-gatal, mati rasa
(numbness) kelumpuhan (paralysis) bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan menganalisis
faktor risiko kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar
tahun 2011-2017. Penelitian ini menggunakan rancangan Case Control Study yang dilakukan di Pulau Barrang
Lompo dengan sampel sebanyak 47 kasus dan 94 kontrol. Kasus adalah nelayan penyelam yang menderita
penyakit dekompresi, sedangkan kontrol adalah nelayan penyelam yang tidak menderita penyakit dekompresi.
Penarikan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat
faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit dekompresi.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor risiko yang berpengaruh secara statistik dengan kejadian penyakit dekompresi pada nelayan
penyelam adalah masa kerja (OR=4,110; Cl 95% : 1,341-12,595) dan cara naik ke permukaan (OR=2,575; Cl
95% : 1,210-5,478). Sedangkan waktu istirahat tidak berpengaruh secara statistik dengan kejadian penyakit
dekompresi pada nelayan penyelam (OR=3,611; Cl 95% : 0,824-15,821). Analisis multivariat menunjukkan
bahwa masa kerja merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian penyakit dekompresi pada nelayan
penyelam di Pulau Barrang Lompo (OR=3,900, Cl 95% : 1,241-12,253).