Main Article Content

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Taman Nasional Bantimurung dalam mendapatkan lapak untuk menjual suvenir mereka. Dalam artikel ini juga dijelaskan bagaimana menjadi pedagang suvenir yang dapat menghidupi keluarga mereka. Berbagai aktivitas ekonomi yang diciptakan oleh masyarakat untuk mencari penghidupan dari giat-giat pariwisata Taman Nasional Bantimurung. Kehadiran Taman Nasional Bantimurung sebagai objek Wisata di Desa Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi lokal masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melihat aktivitas yang dilakukan oleh pedagang suvenir yang ada di kawasan Taman Nasional Bantimurung dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti memilih pendekatan studi kasus karena ingin melihat dalam suatu aktivitas pedagang suvenir yang ada pada Taman Nasional Bantimurung terhadap penghidupan masyarakat lokal yang dibarengi dengan akses yang didapat untuk menjajakan suvenir mereka. dengan adanya objek wisata Taman Nasional Bantimurung sangat berpengaruh terhadap kemajuan roda perekonomian masyarakat lokal Desa Kalibbirang. Dalam artikel ini dijelaskan terkait gambaran umum aktivitas perekonomian masyarakat lokal di Taman Nasional Bantimurung, bagaimana pengaruh objek wisata Taman Nasional Bantimurung terhadap para pedagang suvenir dan strategi seperti apa yang dilakukan oleh para pedagang suvenir serta tantangan yang dihadapi oleh para pedagang suvenir di kawasan Taman Nasional Bantimurung.

Keywords

pariwisata masyarakat taman nasional ekonomi lokal

Article Details

How to Cite
Khairunisa, Giay, C. W., Kumalajaya, M. I. E., Fadli, M. C. N., Zamahendra, R., Amalia, R. N., Nurhamdani, & Munir, A. Z. . (2024). Dampak Pariwisata Taman Nasional Bantimurung Terhadap Masyarakat Lokal (Studi Kasus: Pedagang Suvenir). Jurnal Mahasiswa Antropologi, 3(1), 33 - 45. https://doi.org/10.31947/jma.v3i1.34096

References

  1. A, Yoeti, Oka. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata Edisi Revisi.Bandung: Angkasa.
  2. Adikampana, I. M., & Parashita, N. L. L. (2018). Perkembangan Desa Wisata Pangsan Sebagai Destinasi Pariwisata Di Kecamatan Petang Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(1), 34. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1586427 Diakses pada 26 Juni 2024.
  3. Dipadewanda, I. M., & Mahagganga, I. (2018). Perkembangan Pariwisata Di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa Kabupaten Badung: Studi Kasus-Dampak Pola Konsumsi Masyarakat Di Pantai Berawa. Jurnal Destinasi Pariwisata, 6(2), 309-313. https://www.researchgate.net/profile/I-Gusti-Mahagangga/publication/333869891_Perkembangan_Pariwisata_Di_Daya_Tarik_Wisata_Pantai_Berawa_Kabupaten_Badung/links/5d79cbeaa6fdcc9961c12ba2/Perkembangan-Pariwisata-Di-Daya-Tarik-Wisata-Pantai-Berawa-Kabupaten-Badung.pdf?_sg%5B0%5D=started_experiment_milestone&origin=journalDetail&_rtd=e30%3D Diakses pada 27 Juni 2024
  4. Millani, A., Ramdana, A., Uzki, U., & Mulyanudin, M. (2024). Pengaruh Globalisasi terhadap Prilaku Sosial Masyarakat Baduy Luar: Studi Antropologi Budaya. KALA MANCA: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH, 12(1), 19-31. https://jurnal.usbr.ac.id/KALA/article/view/317 Diakses pada 26 Juni 2024.
  5. Novarlia, I. (2023). Implementasi Etnosains sebagai Sumber Belajar Antropologi Budaya di Prodi Industri Pariwisata. Journal on Education, 5(3), 7357-7362. https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/1525 Diakses pada 26 Juni 2024.
  6. Nurdin, B. V. (2016). Kajian antropologi pariwisata dan ethno-ecotourism dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 4(02), 116-123. https://jurnal.balitbangda.lampungprov.go.id/index.php/jip/article/view/13 Diakses pada 26 Juni 2024.
  7. Oktaviani, A. B., & Yuliani, E. (2023). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat. Jurnal Kajian Ruang, 3(1), 1-17. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kr/article/view/22574 Diakses pada 6 Oktober 2023
  8. Pelly, U & Ratih B. (2020). Antropologi Pariwisata. https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/51591/1/book.pdf Diakses pada 26 Juni 2024.
  9. Rahma, A. A. (2020). Potensi Sumber Daya alam dalam Pengembangan Sektor Pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(1): 1-8. https://doi.org/10.22146/jnp.52178, diakses pada 28 Juni 2024.
  10. Rahmanto, A. (2013). Pengembangan Pariwisata Di Obyek Wisata Kabupaten Karanganyar (Studi Kasus Pedagang Di Obyek Wisata Sondokoro Kabupaten Karanganyar). https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/33670 Diakses pada 26 Juni 2024.
  11. Rohani, E. D., Irdana, N. (2024). Dampak Sosial Budaya Pariwisata: Studi Kasus Desa Wisata Pulesari dan Desa Ekowisata Pancoh. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA). 8(1); 128-151. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2021.v08.i01.p07, Diakses pada 28 June 2024.
  12. Sinaga, V. T. (2024). Eksistensi Objek Wisata Rafting Bahbolon Dan Implikasinya Terhadap Ekonomi Masyarakat (Studi Antropologi Pariwisata Desa Buluh Duri Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai) (Doctoral dissertation, Universitas Malikussaleh). https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/1207/3/BAB%201 26 Juni 2024.
  13. Suwena, W. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Penerbit Pustaka Larasan, Bali.
  14. Wiwin, D. A. H. P. (2019) Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Jetak Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan. Skripsi (S1), Universitas Muhammadiyah Ponorogo. http://eprints.umpo.ac.id/4703/, diakes pada 27 Juni 2024.
  15. Wulandari, S., Rifal, R., Ahmadin, A., Rahman, A., & Badollahi, M. Z. (2020). Pariwisata, Masyarakat dan Kebudayaan: Studi Antropologi Pariwisata Pantai Marina di Pajukukang Bantaeng, Sulawesi Selatan. Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event, p2(1), 8-16. https://journal.poltekparmakassar.ac.id/index.php/pusaka/article/view/44 Diakses pada 8 Oktober 2023.