HYGIENE DAN SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Authors

  • Makmur Selomo Public Health, Hasanuddin University
  • Muhammad Fajaruddin Natsir FKM Unhas
  • Agus Bintara Birawida FKM Unhas
  • Sitti Nurhaedah Puskesmas Campaglagian Polewali Mandar

Abstract

Kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap air minum isi ulang dari Depot Air Minum semakin tinggi, disebabkan karena lebih praktis, hygienis, mudah didapat, dan harganya juga relatif terjangkau. Sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Campalagian memiliki 9 depot air minum isi ulang sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air minum masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hygiene dan sanitasi depot air minum isi ulang di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan instrumen lembar observasi hygiene dan sanitasi depot. Lembar observasi yang digunakan diadopsi dari Permenkes RI No. 43 Tahun 2014 tentang Hygiene Sanitasi Depot. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 5 depot memenuhi syarat kelaikan fisik  dan  4 depot tidak memenuhi syarat kelaikan fisik.  Kesimpulan penelitian ini adalah beberapa aspek hygiene dan sanitasi yang perlu diperhatikan adalah aspek kebersihan dan perilaku penjamah serta ketersediaan sarana sanitasi dasar, antara lain: sarana pembuangan air limbah (SPAL), tempat pembuangan sampah, dan sarana cuci tangan.

Author Biographies

Makmur Selomo, Public Health, Hasanuddin University

Kesehatan Lingkungan

Muhammad Fajaruddin Natsir, FKM Unhas

Kesehatan Lingkungan

Agus Bintara Birawida, FKM Unhas

Kesehatan Lingkungan

References

Gabriela, 2016. Gambaran Mikrobiologi Air Minum Dari Depot Isi Ulang Di Kecamatan Ranoyapo. Jurnal Kedokteran Komunitas & Tropik 4 (1) Februari 2016

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Hygiene Sanitasi Depot Air Minum. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2010.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Kemenkes RI

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI, 2004. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 651/MPP/kep/10/2004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya. Jakarta

Khiki PK,Oni S, Nur EW.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Cemaran Mikroba dalam Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2014;13(2).

Khoeriyah A. 2015. Aspek Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Bandung Barat. Majalah Kedokteran Bandung.47(3):137-43.

Marpaung, Mannuel Deddy Oke, dkk., 2013. Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Sukolilo Surabaya Ditinjau Dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat. Jurnal Teknik Pomits No. II Vol. 2

Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta

Sabariah, 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Cemaran Air Minum Isi Ulang Oleh Escherichia coli Di Kota Denpasar Tahun 2015. Thesis. Universitas Udayana Denpasar.

Said NI. 2007.Desinfeksi Untuk Pengolahan Air Minum Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi lingkungan (BPPT)

Salvato, JA. 1992. Environmental Engineering and Sanitation. New York: John Willey & Sons Inc.

Suprihatin, dkk. 2008. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjung Redep Kab. Berau Kalimantan Timur. Kesehatan Lingkungan 4 (2): 81-88

Downloads

Published

2019-01-29