STUDI KEPADATAN TIKUS DAN EKTOPARASIT DI PELABUHAN LAUT SOEKARNO HATTA TAHUN 2019
Abstract
Tikus memberikan dampak yang besar di bidang kesehatan. Tikus dapat menjadi reservoir beberapa patogen penyebab penyakit pada manusia. Urin dan liur tikus dapat menyebabkan penyakit leptospirosis. Gigitan pinjal yang ada pada tubuh tikus, dapat mengakibatkan penyakit pes. Selain itu, tikus juga dapat menularkan beberapa penyakit lain diantaranya adalah murine typhus, salmonellosis, richettsial pox, rabies, dan trichinosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan tikus, jenis tikus, success trap penangkapan tikus, gambaran jenis-jenis ektoparasit yang terdapat pada tikus di kawasan Pelabuhan Laut Soekarno Hatta. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Hasil penelitian Selama 4 hari pemasangan perangkap dengan total perangkap sebanyak 100 buah perhari, secara umum diperoleh perhitungan Succes Trap adalah 0.03 (3%) sedangkan Succes Trap per hari pada perangkap 0 sampai dengan 0,1. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan beberapa jenis tikus yaitu, spesies tikus Rattus Tanezumi (75,00%) dan Rattus Norvegicus (25,00%). Dari hasil penelitian ditemukan 12 ekor tikus yang tertangkap seluruhnya ditemukan adanya ektoparasit jenis pinjal Xenopsylia xeopis 7 ekor, kutu sebanyak 1 ekor, dan tungau 2 ekor. Adapun saran peneliti kepada pegawai dan pengunjung pelabuhan Soekarno-Hatta agar meningkatkan kesadaran mengenai kebersihan lingkungan.
Kata kunci: Tikus, ektoparasit, pelabuhan
References
Annashr, N. Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit Di Desa Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang. Wawasan Kesehatan. 2017: 3(2);
Depkes RI. Petunjuk Teknis Pengendalian Pes. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2014.
Priyotomo Y.C. Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit di Daerah Perimeter dan Buffer Pelabuhan Laut Cilacap. Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM UNDIP). 2015: 3(2); 86-96.
KKP Makassar. Laporan Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari. Manokwari: KKP Kelas I Makassar; 2017.
Syamsuar, & Hasnawati. Study on Identification of Rats and The Existence of Leptospira Bacteria.sp in the Flood Area of Puskesmas Tempe, Wajo District. Asian Journal of Medical Research. 2018: 7(3); 1–6.
Batkunde, Syamsuar & Fajar. Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit di Pelabuhan Laut Manokowari, Makassar: Uiversitas Hasanuddin:2019
Dina, S., & Ustiawan, A. Spesies Tikus Cecurut dan Pinjal yang Ditemukan di Pasar Kota Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara. Jurnal BALABA: 2013: 9(2); 39–46.
Anam. K. Keanekaragaman dan Distribusi Jenis Ektoparasit pada Tikus di Kawasan RSUD. AW. Sjahranie Samarinda. Media Sains. 2016. 9(2); 123–130.
Arengga. B & Dahelmi. Jenis-Jenis Ektoparasit pada Mamalia Kecil yang Ditemukan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2013: 2(3); 169–174.
Asyha. T. Faktor Lingkungan Biotik pada Kejadian Leptospirosis. Jurnal Balaba: 2009: 5(2); 26-27.
Ristiyanto. Dkk. Indeks Keragaman Ektoparasit pada Tikus Rumah Rattus tanezume Temmick, 1844 dan Tikus Polinesia R. exulans (Peal, 1848) di Daerah Enzootik Pes Lereng Gunung Merapi Jawa Tengah, Jurnal Vektora: 2009: 1(2); 73-84.
Hannah. M, H and Brock M.F, Relationships Between Roots Preferences, Ectoparasite Density, and Grooming Behaviour of Neotropical Bats, J.Zool Lond; doi:10.1017/S095283690500693X, 333–340; 2005.
Soejodi. H. Pengendalian Untuk Suatu Tindakan Karantina. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2013: 2(1); 23–66.
Depkes RI. Petunjuk Teknis Pengendalian Pes. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2014.