Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MELALUI EDUKASI TOILET TRAINING DENGAN MEDIA BOOKLET PADA ANAK AUTISME

Lilis Fatmawati, Fauziatul Hanifah — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Toilet training bila tidak diperkenalkan orang tua menjadikan salah satu
akibat anak menjadi malas, susah di atur, tidak mandiri dan masih kebiasaan
mengompol sampai usia sekolah. Toilet training bisa berhasil dengan baik dan
memberikan rasa percaya apabila ada kerja sama antara orang tua dengan anak.
Media booklet dipilih sebagai media penyuluhan karena dapat menambah
informasi dalam waktu yang relatif singkat. Program pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di RS Grha Husada Gresik berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap, serta memberikan edukasi sedini mungkin kepada anak autism. Peserta pengabdian ini berjumlah 36 ibu yang mempunyai anak autism. Pengabdian ini diperuntukkan bagi ibu yang mempunyai anak autism agar anak autism tersebut bisa melakukan toilet training secara mandiri. Karena ibu-ibu tersebut belum pernah mendapatkan edukasi Kesehatan khususnya toilet training untuk anak autism. Dari maslaha tersebut muncul sebagai jawaban dari pemenuhan edukasi Kesehatan. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada toilet training yang meliputi edukasi Kesehatan dengan media booklet yaitu pengetahuan dan sikap. Selain itu ada tanya jawab seputar anak autism, keluhan ibu-ibu yang mempunayi anak autism, dan sharing session sesama ibu. Pengabdian Masyarakat ini bertaraf nasional yang bekerjasama dengan lintas sektor yakni RS Grha Husada. Output dari kegiatan ini yaitu menjadikan RS yang care akan anak autism yang menjadi penggerak pada kegiatan Masyarakat betaraf nasional maupun internasional.

Pengembangan Greenhouse dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan

Alfauzan Pratama Hasril, Husnul Mubarak, S.TP., M Si. — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Desa Pao dapat meningkatkan potensi wilayah dengan memanfaatkan penggunaan Greenhouse dalam pertanian serta dapat mendorong penerapan teknologi pertanian berkelanjutan. Tujuan dari program kerja ini adalah untuk meningkatkan produksi tanaman holtikultura dengan metode pengontrolan kondisi lingkungan, maupun perlindungan dari hama. Metode yang digunakan dalam program kerja ini yaitu melakukan observasi terhadap kebutuhan masyarakat serta merumuskan kebutuhan dan mewujudkannya dalam bentuk pembuatan Greenhouse. Hasil yang kami peroleh dari sosialisasi tentang budidaya sawi dengan metode hidroponik berdasarkan Tabel 1, menunjukkan rata-rata nilai Pre-Test sebesar 60.0000 dan Post-Test sebesar 78.6667 pada 15 masyarakat desa Pao. Peningkatan ini menandakan bahwa pemahaman mengenai pembuatan Greenhouse untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian “Pengembangan Greenhouse dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan” telah terlaksana dengan baik dan dari kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Desa Pao agar meningkatkan potensi wilayah dengan memanfaatkan penggunaan Greenhouse serta memberikan pengetahuan lebih terhadap pemanfaatan teknologi dalam pembudidayaan tanaman holtikulltura.

Pengembangan Mini Sport Center di Dusun Mangottong, Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, Sinjai

Azizah Nurul Izzah Azizah, Dr. Ir. Sri Purwanti, S.Pt., M.Si., IPM. ASEAN. Eng — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Kurangnya minat dan bakat olahraga di Desa Suakang adalah salah satu masalah yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan kebugaran masyarakat. Minimnya sarana olahraga menjadi kendala masyarakat untuk berolahraga, sehingga KKN Tematik UNHAS GEL. 111 mengangkat pengembangan mini sport center sebagai salah satu program kerja. Desa Saukang mungkin membutuhkan ruang komunitas yang lebih baik untuk meningkatkan interaksi sosial dan memperkuat ikatan antarwarga. Mini sport center dapat menjadi tempat yang cocok untuk berkumpul dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga. Melalui pembangunan fasilitas ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaat dari gaya hidup sehat, pembangunan komunitas, dan potensi peningkatan pariwisata lokal. Program ini juga bisa melibatkan pendekatan partisipatif, di mana masyarakat desa terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan mini sport center sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Output dari program kerja ini adalah prasarana olahraga berupa lapangan voli dan takraw.

SOSIALISASI PEMANFAATAN SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM PENGOLAHAN DATA SECARA OPTIMAL DAN EFISIEN DI DESA BULO-BULO

Rafli Setiawan Nasir — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Pengolahan data yang efisien dan akurat merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di tingkat desa. Namun, masih banyak desa yang belum memanfaatkan teknologi informasi dan perangkat lunak dalam pengarsipan dan pengelolaan data. Salah satunya adalah Desa Bulo-Bulo, yang memiliki jumlah penduduk dan dokumen yang cukup banyak, namun masih mengandalkan pengarsipan manual yang rentan terhadap kerusakan dan kehilangan data. Oleh karena itu, penulis mengadakan program kerja “Sosialisasi Pemanfaatan Software Microsoft Excel Dalam Pengolahan Data Secara Optimal Dan Efisien di Desa Bulo-Bulo” sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, pelatihan, dan edukasi kepada perangkat desa dan masyarakat tentang penggunaan microsoft excel dalam pengarsipan dan pengelolaan data. Program kerja ini dilaksanakan dengan metode sosialisasi, diskusi, simulasi, dan evaluasi. Hasil program kerja ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan kemampuan perangkat desa dalam pengolahan data menggunakan microsoft excel secara signifikan. Luaran program kerja ini berupa pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan data secara optimal dan efisien dengan menggunakan microsoft excel. Program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo dalam hal pengarsipan data secara digital.

PENGOLAHAN SAMPAH MELALUI LAYANAN JUAL BELI DAN DAUR ULANG (BANK SAMPAH)

MUH. RAIHAN ATHALLAH R Athallah — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Desa Bontokanang, terletak di Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, merupakan salah satu dari 13 desa yang membentang di kecamatan tersebut. Sebagian wilayah desa ini terletak di pantai barat Selat Makassar, dengan luas wilayah mencapai 2,47 kilometer persegi setelah mengalami pemekaran, Desa Bontokanang memiliki potensi dan tantangan tersendiri dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam serta sosial ekonomi masyarakatnya. Potensi Sumber Daya Alamnya didominasi oleh sektor pertanian dan perikanan dengan hasil tangkap utamanya adalah cumi-cumi. Dalam buku Profil Desa Bontokanang, terlampir beberapa permasalahan yang dihadapi Masyarakat yang utamanya berkaitan dengan sampah. Diantaranya adalah “Di semua wilayah Dusun belum ada tong sampah, tempat pembuangan sampah dan teknologi pengolahan sampah yang baik”, dan “Kesadaran masyarakat tentang sampah masih sangat rendah”. Karena belum tersedianya tempat pembuangan sampah di Desa Bontokanang, kami berinisiatif untuk melakukan sosialisasi mengenai pengolahan sampah melalui layanan jual beli dan daur ulang (Bank Sampah). Bank sampah adalah tempat membuang sampah yan telah terpilah menurut jenisn sampah, cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukaan dan manajemen pengelolahannya. Apabila dalam bank umumyang disetorkan nasabah adalah uang, akan tetapi dalam bank sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis.

Pembuatan Buku Resep Olahan Gula Aren di Desa Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep

Mu'min J Mu'min, Dr. Dafirah, M. Hum — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0000

Program kerja pembuatan buku resep olahan gula aren di Desa Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep sebagai bentuk pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM. Melalui pendekatan partisipatif, program ini mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan mempromosikan resep-resep inovatif olahan gula aren, yang merupakan komoditas lokal penting. Metode yang digunakan meliputi penelitian dan pemetaan UMKM, kerjasama dengan pemerintah setempat, serta desain dan distribusi buku resep. Hasil dari kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan visibilitas dan akses pasar bagi produk turunan gula aren, tapi juga memperkuat identitas dan nilai tambah produk lokal. Kegiatan ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan kapasitas dan inovasi dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat Desa Tabo-Tabo.

PENGENALAN TEKNOLOGI PEMASARAN PRODUK LOKAL MENGGUNAKAN PLATFORM SHOPEE

Hasna Fauziyah Rodliyana, Nursyamsi Djamaluddin — Thu, 20 Jun 2024 00:00:00 +0000

Kelurahan Tolo Timur memiliki produk lokal, yaitu kain tope atau kain birang yang dipasarkan secara tradisional di Pasar Rakyat Tolo atau konsumen mendatangi rumah pengrajin sehingga jangkauan pasar dari produk belum luas. Namun, kain birang telah digunakan pada kegiatan-kegiatan yang mewakili daerah dan telah dipasarkan pada kegiatan INACRAFT 2023. Keterbatasan pengrajin dalam memasarkan produknya menunjukkan potensi yang besar untuk memperkenalkan kepada pengrajin kain birang pemasaran dengan memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, pemasaran produk lokal dengan memanfaatkan teknologi tepat untuk dilaksanakan sehingga pengrajin kain birang dapat mengetahui tentang pemasaran secara digital sehingga jangkauan pasar menjadi lebih luas. Selain memperluas jangkauan pasar, kegiatan pengabdian ini memberikan identitas pada produk berupa nama dan logo merek dagang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara serta berdiskusi mengenai rencana untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya identitas pada produk lokal dan tersedia media untuk memperluas jangkauan pasar sehingga jangkauan pasar yang dilakukan oleh pengrajin lebih luas.

INVENTARISASI POTENSI HUTAN KELOMPOK PERHUTANAN SOSIAL (KPS) TORIBI 1 DUSUN TORIBI DESA KALOBBA KECAMATAN TELLULIMPOE KABUPATEN SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Rita Octaviani Anwar — Thu, 20 Jun 2024 00:00:00 +0000

Perhutanan sosial (social forestry) merupakan suatu sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan di wilayah hutan hak, hutan adat, atau hutan negara dan dikelola oleh masyarakat setempat sebagai pelaku utama untuk mengembangkan keseimbangan lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan sosial budaya dalam bentuk kemitraan kehutanan, hutan kemasyarakatan (HKm), hutan tanaman rakyat (HTR), hutan desa (HD), dan hutan adat (HA). Di Desa Kalobba terdapat HKm yaitu hutan lindung Toribi yang digarap oleh KPS Toribi 1. Inventarisasi potensi hutan penting dilakukan agar pemanfaatan hasil hutan dapat maksimal. Inventarisasi ini memberikan wawasan yang dalam mengenai keanekaragaman hayati dan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh hutan ini. Dengan mengetahui secara tepat potensi dan ancaman yang dihadapi oleh hutan, langkah-langkah pencegahan dapat diambil lebih awal. Hasil inventarisasi ini juga dapat menjadi panduan dalam merencanakan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Bersama dengan pengurus KPS Toribi ini dapat terlaksana dengan baik dengan hasil luaran buku. Di mana buku ini kemudian diserahkan kepada ketua KPS Toribi agar dapat digunakan oleh berbagai pihak.

DEMONSTRASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI HIJAUAN

Baso Arya Fatur Rahman, Sulaeha Thamrin — Thu, 20 Jun 2024 00:00:00 +0000

Petani merupakan salah satu profesi yang banyak di Indonesia termasuk pada Kabupaten Sinjai, khususnya di Desa Bongki Lengkese. Di Desa Bongki Lengkese mayoritas penduduknya merupakan petani dengan komoditas yang dibudidayakan, yaitu cabai merah, padi dan jagung. Dalam pelaksanaannya budidaya yang dilakukan petani di Desa Bongki Lengkese masih sangat bergantung pada pupuk anorganik (kimia), tentunya sering mengalami kelangkaan serta akan mengakibatkan rusaknya lahan pertanian. Berdasarkan permasalahan tersebut maka mahasiswa KKNT-Pertanian Posko Bongki Lengkese mengusung program kerja, yaitu Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Hijauan. Dari program kerja tersebut diharapkan petani dapat beralih menggunakan pupuk organik yang lebih sehat untuk pertanian berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Rural Approach (PRA) berupa penyuluhan dan demonstrasi terkait dengan pupuk organik cair beserta tahapan dalam membuatnya. Dalam pelaksanaannya program kerja ini berjalan dengan baik, dimana para masyarakat menyambutnya dengan positf dan antusian serta turut aktif di dalamnya.

INTEGRASI PROGRAM TAMAN LITERASI ANAK DALAM PENGEMBANGAN WISATA ALAM BATBES JUNGLE CAMP

Thu, 20 Jun 2024 00:00:00 +0000

Sektor pariwisata dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Meskipun sektor pariwisata sangat berlimpah namun belum dikelola secara maksimal, salah satu objek wisata yang saat ini sedang dikembangkan di Kabupaten Barru adalah BATBES Jungle Camp yang berada tepat di Kecamatan Barru, Kelurahan Sepe’e. Tujuan program kerja ini untuk mengembangkan suatu tempat objek wisata yaitu BATBES Jungle Camp yang berlokasi di Kab. Barru yang dulunya sempat vakum dan belum berkembang sehingga penulis juga mengadakan program TALIA (Taman Literasi Anak) yang bertempat di objek wisata tersebut. Selain ingin meramaikan objek wisata tersebut dengan mengadakan TALIA (Taman Literasi Anak) di lokasi wisata, penulis juga ingin mendorong pendidikan terhadap anak-anak bahkan masyarakat yang berkunjung dengan memfasilitasi TALIA (Taman Literasi Anak) dengan perpustakaan mini dan pembelajaran berbahasa inggris. Pada program kerja objek wisata ini, penulis telah melakukan berbagai macam output pada objek wisata BATBES Jungle Camp yaitu Anjungan, Papan Welcome, Papan tata tertib, Mapping Objek Wisata, dan Logo BATBES Jungle Camp. Dari penjelasan tersebut penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fokus penelitian 1. Integrasi Program Taman Literasi Anak dalam pengembangan Wisata Alam BATBES jungle Camp 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Integrasi Program Taman Literasi Anak dalam pengembangan Wisata Alam BATBES jungle Camp.